Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Awas, Makan Berlebih saat Buka Puasa Bikin Gula Darah Melonjak

Untuk membantu tubuh dalam penyerapan glukosa secara maksimal, kita perlu memiliki sensitivitas insulin

Editor: Sanusi
zoom-in Awas, Makan Berlebih saat Buka Puasa Bikin Gula Darah Melonjak
Kolase Sajian Sedap
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah menahan lapar dan haus seharian, banyak orang yang tidak memilih makanan secara bijak saat waktu berbuka tiba.

Yang diutamakan adalah makanan berat dan minuman manis sebanyak-banyaknya.

Kalap makan ketika berbuka puasa tentu berdampak buruk bagi kesehatan.

Menurut Ketua Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Hardinsyah, MS. PhD, makan berlebih bisa menyebabkan gula darah meningkat secara mendadak.

Dampak langsung dari kelebihan atau kekurangan gula darah adalah efek mengantuk. Ketika kita mengantuk, aktivitas penting dan ibadah pun berpotensi dilalaikan.

"Kalau ngantuk saja bisa membuat kita tidak bisa ibadah. Jadi tata cara puasa dan makan harus yang baik dan benar, jangan berlebihan," kata Hardinsyah beberapa waktu lalu di Jakarta.

Untuk membantu tubuh dalam penyerapan glukosa secara maksimal, kita perlu memiliki sensitivitas insulin. Kadar hormon insulin dalam tubuh kita harus dipacu agar meningkat.

Baca: Jadwal Buka Puasa Hari ke-2 DKI Jakarta hingga Surabaya Ramadan 2019/1440 H, Selasa 7 Mei

Baca: Tak Hanya Cantik, Juri Hafiz Indonesia 2019 Curi Perhatian, Siapa Nabila Abdulah Rahim Bayan?

Berita Rekomendasi

Ketika kenaikan gula darah tidak terkendali, lama kelamaan kita beresiko menderita diabetes.

Makan berlebih juga tidak baik bagi lambung karena dipaksa mencerna makanan melebihi kapasitas yang biasa dicernanya.

"Yang biasa mencerna satu kilo, misalnya, sekarang lebih banyak. Akhirnya terasa sakit, radang lambung dan akan berefek ke tekanan darah, dan sebagainya," ujar Hardinsyah.

Pengurus masjid sedang membagikan bubur sup kepada warga di halaman Masjid Raya Al Mashun, Medan, Sumatera Utara, Senin (6/5/2019). Setiap harinya pihak pengurus masjid menyiapkan sekitar 1000 porsi bubur yang dibagikan kepada warga secara gratis untuk berbuka puasa, kegiatan ini telah berlangsung selama berpuluh-puluh tahun setiap bulan Ramadan. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Pengurus masjid sedang membagikan bubur sup kepada warga di halaman Masjid Raya Al Mashun, Medan, Sumatera Utara, Senin (6/5/2019). Setiap harinya pihak pengurus masjid menyiapkan sekitar 1000 porsi bubur yang dibagikan kepada warga secara gratis untuk berbuka puasa, kegiatan ini telah berlangsung selama berpuluh-puluh tahun setiap bulan Ramadan. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Di samping itu, makan berlebih yang berlangsung dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan kegemukan dan obesitas.

Data kesehatan menyebutkan, sebanyak 37,8% penduduk remaja dan dewasa Indonesia mengalami kegemukan dan obesitas.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan 2018, 85%-nya mengalami kegemukan pada bagian perut.

Hardinsyah menambahkan, dalam 11 tahun terakhir angka ini meningkat hampir dua kali lipatnya dengan peningkatan sekitar 2% setiap tahunnya.

Banyak studi menyebutkan, kondisi ini bisa memicu sejumlah penyakit seperti hiperglikemia (gula tinggi), kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, stroke, pecah pembuluh darah di otak, penyempitan pembuluh darah di jantung, kencing manis, kanker, dan lainnya.

"Gemuk dan obesitas membuat diri kita sendiri tidak nyaman dan berisiko," tuturnya. (Nabilla Tashandra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Makan Berlebih saat Buka Puasa Bikin Gula Darah Melonjak"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas