Selain Sebagai Kewajiban Umat Muslim, Berikut Manfaat Puasa di Bulan Ramadhan
Inilah manfaat puasa bagi jasmani kita menurut para ahli dari Georgia State University, selain sebagai kewajiban umat muslim di bulan ramadhan.
Editor: Whiesa Daniswara
Inilah manfaat puasa bagi jasmani kita menurut para ahli dari Georgia State University, selain sebagai kewajiban umat muslim di bulan ramadhan.
TRIBUNNEWS.COM - Puasa pada bulan ramadhan, ternyata banyak manfaat bagi kita semua yang menjalankannya.
Bukan hanya sebagai kewajiban bagi umat muslim, akan tetapi masih ada hal lain yang mendapatkan manfaat dari menjalankan puasa.
Ternyata, puasa tidak hanya baik bagi kesehatan rohani semata, namun juga memiliki manfaat bagi kesehatan jasmani.
Baca: Cara Menolak Undangan Buka Puasa Bersama Tanpa Menyakiti Hati Pengundang
Baca: Ditanya Baikan dengan Dewi Perssik di Bulan Puasa, Meldi Jawab Ketus
Tim ilmuwan dari Georgia State University mengungkap bahwa molekul β-Hydroxtbutarate (β-HB), yang diproduksi oleh hati selama puasa, kelaparan, atau keterbatasan kalori, dapat menunda penuaan pembuluh darah melalui pencegahan senesens khususnya pada sel endotelial, yang melapisi permukaan bagian dalam pembuluh darah.
Perlu diketahui, senesens merupakan penurunan kemampuan sel untuk membelah dan memperbanyak diri secara gradual.
Molekul β-HB tidak hanya mendorong sel untuk membelah diri, namun juga membantunya memerangi senesens yang disebabkan oleh akumulasi kerusakan DNA, yang selama ini menjadi penyebab utama penuaan.
Salah satu pemicu kematian paling besar di dunia adalah penyakit jantung dan pembuluh darah, di mana faktor usia menjadi faktor risiko utamanya.
Baca: Rekomendasi 5 Sajian Kombinasi Es dan Buah yang Segar untuk Berbuka Puasa
Baca: Momen Buka Puasa Keluarga Krisdayanti, Perlakuan Anak Yuni Shara ke Putra Raul Lemos Jadi Sorotan
Hal ini karena kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah kita semakin meningkat dan terakumulasi seiring pertambahan usia.
“Saat seseorang bertambah tua, pembuluh darah yang berperan sebagai penyedia suplai bagi beberapa organ berbeda adalah yang paling sensitif terhadap kerusakan terkait usia,” terang Ming-Hui Zou, direktur Center for Molecular and Translational Medicine di Georgia State University.
“Jika kita dapat membuat sistem peredaran darah kembali 'muda', maka bukan hanya risiko penyakit kardiovaskuler saja yang menurun, namun juga penyakit Alzheimer dan kanker,” tambahnya.
Sayangnya, dibutuhkan lebih dari sekedar puasa seharian penuh untuk memproduksi molekul β-HB secara alami.
Baca: Jadwal Buka Puasa Selasa 7 Mei 2019 : Jakarta, Yogyakarta, Medan, Semarang & Lengkap
Baca: Beckham Jalani Latihan Pertama Sambil Puasa di Persib, Berikut Kesannya
Hati hanya membuat molekul β-HB selama periode di mana asupan makanan sangat terbatas, kelaparan hebat, atau tubuh melakukan olahraga intens dalam jangka panjang.
Hal ini mendorong para peneliti untuk mengembangkan senyawa yang dapat meniru efek β-HB.
“Sudah lama diketahui bahwa berpuasa dapat memiliki efek anti penuaan, namun temuan kami menyediakan bukti hubungan kimiawinya”, ujar Zou.
“Langkah selanjutnya adalah mencari bagaimana mengubah temuan ini menjadi alat yang dapat digunakan oleh semua orang, bukan hanya pelaku diet,” tutupnya.
(Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ahli Buktikan Puasa dapat Perpanjang Usia, Ini Penjelasannya