Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Waspada! Berikut 6 Maksiat yang Kerap Dilakukan di Bulan Ramadan Tanpa Disadari

Simak enam maksiat yang kerap dilakukan banyak orang di bulan Ramadan. Apakah kamu masih melakukannya?

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Fathul Amanah
zoom-in Waspada! Berikut 6 Maksiat yang Kerap Dilakukan di Bulan Ramadan Tanpa Disadari
muslimmatters.org
Ilustrasi. 

Simak 6 maksiat yang kerap dilakukan banyak orang di bulan Ramadan. Apakah kamu masih melakukannya?

TRIBUNNEWS.COM - Bulan Ramadan adalah bulan yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Ketika Ramadan tiba, pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup.

Setan pun diikat, agar umat Muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan semangat dan mengurangi perbuatan buruk seperti maksiat.

Namun, ternyata masih banyak orang yang gemar melakukan maksiat di bulan Ramadan tanpa mereka sadari.

Lantas, apa saja kah maksiat yang masih dilakukan orang di bulan Ramadan?

Baca: Mendapat Pahala hingga Berkah, Berikut Keutamaan Besar Memberi Makanan Buka Puasa di Bulan Ramadan

Baca: Banyak yang Berbagi Takjil Saat Buka Puasa Ramadan, Ini Ganjaran yang Didapat

Berikut enam contoh maksiat yang kerap dilakukan di bulan Ramadan, dikutip Tribunnews.com dari Rumaysho.com :

Berita Rekomendasi

1. Mudah meninggalkan salat.

Salat lima waktu adalah salat wajib yang harus dilakukan oleh umat Muslim.

Haram bagi umat Muslim untuk meninggalkan salat lima waktu.

Hal ini juga berlaku di bulan Ramadan dan kapan pun, tanpa terkecuali.

Namun, di bulan Ramadan, masih terdapat orang yang meninggalkan salat, seperti salat Subuh.


Seringkali orang meninggalkan salat Subuh karena mereka segera tidur setelah melaksanakan sahur.

Dari Burairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَرَكَ صَلاَةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ

“Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka terhapuslah amalannya” (HR. Bukhari, no. 594).

Berdasarkan hadits di atas, jelas bahwa meninggalkan salat dapat menghapus amalan.

Jika kita sedang berpuasa di bulan Ramadan, maka maksiat ini akan menghancurkan pahala kita dalam berpuasa, meskipun secara hukum puasa tersebut tetap sah.

2. Laki-laki malas salat berjamaah di masjid.

Salat berjamaah memiliki keistimewaan, karena pahalanya yang berlipat ganda jika dikerjakan bersama-sama, seperti di masjid.

Salat berjamaah wajib dilakukan oleh laki-laki di masjid.

Namun, terkadang, ibadah puasa menjadi alasan laki-laki untuk malas salat berjamaah di masjid.

Ibadah puasa menjadi alasan atas diri yang tidak bersemangat dan membatasi aktivitas demi ketahanan tubuh hingga berbuka puasa.

Padahal, terdapat hadits yang mewajibkan laki-laki untuk berangkat salat jamaah di masjid.

Diriwayatkan dari Abu Huroiroh, seorang lelaki buta datang kepada Rosululloh dan berkata,

“Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki penunjuk jalan yang dapat mendampingi saya untuk mendatangi masjid.” Maka ia meminta keringanan kepada Rasulullah untuk tidak salat berjama’ah dan agar diperbolehkan salat di rumahnya. Kemudian Rasulullah memberikan keringanan kepadanya. Namun, ketika lelaki itu telah beranjak, Rasulullah memanggilnya lagi dan bertanya, “Apakah kamu mendengar adzan?”, Ia menjawab, “Ya”, Rasulullah bersabda, “Penuhilah seruan (adzan) itu.”

(HR. Muslim).

3. Perempuan enggan berjilbab, bahkan memakai pakaian terbuka dan ketat saat puasa.

Perempuan wajib untuk menutup auratnya yang meliputi seluruh tubuh, kecuali muka dan telapak tangan.

Namun, masih banyak perempuan yang tidak menutup aurat, bahkan ketika bulan Ramadan.

Padahal, membuka aurat merupakan satu dosa besar.

Terdapat larangan untuk menutup aurat, sebagaimana Firman Allah subhanallahu wa ta'ala :

يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا

Wahai anak cucu Adam ! Janganlah kalian tertipu oleh setan sebagaimana dia telah mengeluarkan ibu bapak kalian dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya.

[QS. Al-A'raf:27]

Tidak menutup aurat di bulan Ramadan dengan mengenakan pakaian terbuka dan menarik perhatian lawan jenis hanya akan menjadikan puasa sia-sia.

4. Bepergian (ngabuburit) berdua dengan lawan jenis yang bukan mahram hingga buka puasa.

Pacaran adalah jalan menuju zina.

Sementara itu, zina dengan bukan mahram adalah satu dosa besar yang haram dilakukan oleh umat Muslim.

Sebagaimana Alla subhanallahu wa ta'ala berfirman :

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”

(QS. Al Isro’ [17] : 32)

Meskipun begitu, banyak muda-mudi yang pergi bersama lawan jenis yang bukan mahram dengan alasan ngabuburit dan menunggu waktu berbuka.

Hal ini harus dihindari di bulan Ramadan, karena akan mengurangi keberkahan puasa dan menjadikannya sia-sia.

5. Ghibah dan fitnah.

Ghibah adalah membicarakan kejelekan orang lain, meskipun hal itu benar adanya.

Sementara itu, fitnah adalah membicarakan keburukan orang lain yang belum pasti kebenarannya.

Ghibah dan fitnah merupakan maksiat dan masih banyak dilakukan orang tanpa disadari.

Maksiat jenis ini akan merusak amal puasa dan mengurangi pahala, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam :

الصيام جنة، فإذا كان يوم صوم أحدكم فلا يرفث ولا يصخب فإن سابه أحد أو قاتله فليقل إني صائم

“Puasa itu perisai, jika sesorang diantara kalian berpuasa, janganlah berkata keji dan janganlah berkelahi, dan jika seseorang mencelanya atau memusuhinya maka katkanlah aku sedang berpuasa.” (Muttafaqun ‘alaihi)

6. Mementingkan buka puasa bersama daripada salat Magrib.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, meninggalkan puasa merupakan satu bentuk maksiat yang dapat menghancurkan pahala berpuasa.

Namun, di zaman sekarang, orang-orang terlalu terlena dengan kebersamaan ketika buka puasa bersama teman-teman atau rekan kerja, sehingga tanpa terasa telah meninggalkan salat Magrib.

Oleh karena itu, sebisa mungkin kita terhindar dari maksiat ini, karena meninggalkan satu salat wajib adalah haram hukumnya dan menimbulkan dosa.

Semoga dengan keenam maksiat di bulan Ramadan yang dipaparkan di atas, kita semua dapat terhindar olehnya dan fokus melakukan amal-amal baik di bulan Ramadan.

(Tribunnews.com/Citra Anastasia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas