Dahulukan Menyantap Kurma Saat Buka Puasa, Ada Alasan Kesehatan di Baliknya
Jadi iftar yang baik dan benar juga menyehatkan itu yang mana? Makan kurma terlebuih dahulu atau minum air putih dahulu?
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM – Saat buka puasa, sebagai umat Islam kita diwajibkan untuk menyegerakan berbuka.
Tentu berbuka sebaiknya tidak dengan gorengan terlebih dahulu, atau dengan kolak terlebih dahulu.
Banyak yang menganjurkan dan mencontohkan berbuka dengan minum air putih terlebih dahulu, baru mengonsumsi makanan ringan lainnya, dan setelah itu makanan berat.
Tapi tidak sedikit juga yang menganjurkan dan mencontohkan, makan kurma terkebih dahulu, baru minum air putih, setelah itu baru makanan camilan lainnya
Tapi membatalkan puasa yang baik dan benar itu seperti apa?
Jadi iftar yang baik dan benar juga menyehatkan itu yang mana? Makan kurma terlebuih dahulu atau minum air putih dahulu?
Untuk menjawab hal ini, sebagai umat muslim kita sebaiknya mencontoh apa yang dilakukan oleh Rosul Allah, Nabi Muhammad SAW setiap kali beliau berbuka puasa.
Sebab dengan mencontoh dan melakukan apa yang Nabi Muhammad SAW, itu sama halnya dengan mengikuti sunnah dan memuliakan beliau.
“Dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum salat dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air” - HR Abu Dawud (no. 2356), Ad-Daruquthni (no. 240) dan Al-Hakim (I/432 no. 1576). Dihasankan oleh Imam Al-Albani dalam Irwa-ul Ghalil fi Takhrij Ahaadits Manaaris Sabiil IV/45 no. 922,
Melansir dari almanhaj.or.id, Ustadz Abu Kayyisa Zaki Rahmawan, menjelaskan mengenai hadis di atas.
Dianjurkannya untuk berbuka puasa dengan ruthab (kurma basah), apabila tidak ada maka boleh memakan tamr (kurma kering), jika tidak ada pula maka minumlah air.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan beberapa buah kurma sebelum melaksanakan shalat.
Hal ini merupakan cara pengaturan yang sangat teliti, karena puasa itu mengosongkan perut dari makanan sehingga liver (hati) tidak mendapatkan suplai makanan dari perut dan tidak dapat mengirimnya ke seluruh sel-sel tubuh.
Padahal rasa manis merupakan sesuatu yang sangat cepat meresap dan paling disukai liver (hati) apalagi kalau dalam keadaan basah.
Setelah itu, liver (hati) pun memproses dan melumatnya serta mengirim zat yang dihasilkannya ke seluruh anggota tubuh dan otak.
Mengutip apa yang disampaikan Dokter Ahmad Abdurrauf Hasyim dalam kitabnya Ramadhan wath Thibb, Ustadz Abu Kayyisa Zaki Rahmawan di laman almanhaj.or.id menyampaikan;
Mmakanan yang sangat diperlukan bagi orang yang ingin berbuka puasa adalah jenis-jenis makanan yang mengandung gula, zat cair yang mudah dicerna oleh tubuh dan langsung cepat diserap oleh darah, lambung dan usus serta air sebagai obat untuk menghilangkan dahaga.
Zat-zat yang mengandung gula yaitu glukosa dan fruktosa memerlukan 5-10 menit dapat terserap dalam usus manusia ketika dalam keadaan kosong. Keadaan tersebut terjadi pada orang yang sedang berpuasa.
Jenis makanan yang kaya dengan kategori tersebut yang paling baik adalah kurma khususnya ruthab (kurma basah) karena kaya akan unsur gula, yaitu glukosa dan fruktosa yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.
Tak hanya itu, mengutip pendapat Ustadz DR Anwar Mufti rahimahullaah berkata, Ustadz Abu Kayyisa Zaki Rahmawan pun menyampaikan, sesungguhnya usus menyerap air yang mengandung gula membutuhkan waktu kurang lebih selama 5 menit, hal ini dapat cepat memperkuat tubuh yang sedang lemah.
Sedangkan orang yang berbuka puasa dengan langsung makan dan minum yang kurang mengandung unsur gula, maka apa yang telah disantapnya baru diserap oleh lambungnya selama 3-4 jam.
Hal ini tidak terjadi bagi orang yang berbuka puasa dengan mengkonsumsi kurma yang banyak mengandung unsur gula karena proses penyerapannya dapat berlangsung relative lebih cepat.
Kurma lebih unggul dari makanan lain yang mengandung gula. Hal ini juga didukung bukti, yaitu segelas air yang mengandung glukosa akan diserap tubuh dalam waktu 20-30 menit, tetapi gula yang terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45-60 menit.
Maka, orang yang makan cukup banyak kurma pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar, sebab bahan ini juga kaya dengan serat.
Hal senda disampaikan oleh thespruceeats.com, urutan iftar atau makan untuk berbuka puasa adalah ruthab (kurma basah), tamr (kurma kering) kemudian air.
Kalau itu pun tidak ada, maka boleh menggunakan sirup atau juice buah yang mengandung unsur gula yang cukup, seperti air yang dicampur sedikit madu, jeruk, lemon, dan sebagainya.
Jadi kenapa kurma harus lebih dahulu kita konsumsi?
Kurma mengandung banyak gula, serat, mineral, fitonutrien, dan vitamin C (saat segar).
Kandungan kurma juga mengandung kalium, magnesium, zat besi, dan sejumlah kecil protein dan lemak. Kurma mudah dicerna, menjadikannya sumber energi dan nutrisi yang cepat.
Makan kurma setelah seharian berpuasa dapat membantu kadar glukosa darah tubuh cepat kembali normal.
Saat tidak berpuasa, konsumsi kurma sebelum makan akan memuaskan sensasi lapar, yang pada gilirannya membantu menghindari makan berlebihan. Jadi sangat cocok untuk diet harian dan menu menurunkan berat badan.
Manfaat kurma tak sampai disitu, dilansir dari aboutislam.net, selain rasanya yang enak, kurma dapat bermanfaat dalam mengobati sembelit, diare, dan gangguan usus, dan mereka dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung.
Kurma juga merupakan sumber zat besi, kalium (150mg dalam 100g), magnesium (penting untuk penggunaan otot sukarela), belerang, tembaga, kalsium dan fosfor (penting dalam membangun otot dan jaringan saraf), bersama dengan berbagai vitamin, termasuk tiamin , riboflavin, biotin, asam folat dan askorbat. Air 13,8% dan protein sekitar 3%.
Satu kilogram kurma memberi tubuh 3470 kalori tak lama setelah memakannya.
Energi ini akan memuaskan nafsu makan kita, yang sangat penting terutama saat berbuka puasa.
Nah, itulah alasannya secara gama juga medis, mengapa kurma yang harus menjadi santapan pertama saat buka puasa.(GridHEALTH.id)