Mutiara Ramadan: Mencegah Kezaliman
Di antara doa yang dipanjatkan orang-orang yang dikasihi Allah adalah memohon agar dijauhkan dari azab neraka.
Editor: Dewi Agustina
Dr Mutohharun Jinan MAg
Dosen Pascasarjana UMS Solo
DI ANTARA doa yang dipanjatkan orang-orang yang dikasihi Allah adalah memohon agar dijauhkan dari azab neraka.
Betapapun seseorang sudah berusaha untuk hidup baik bersama dengan orang lain dan alam, tetap saja diliputi kekhawatiran akan nasibnya kelak.
Keprihatinan dan rasa takut berdampingan dengan harapan dan optimisme.
Ciri hamba Allah yang dikasihi selalu memohon agar dijauhkan dari siksa neraka.
Allah menganjurkan kepada manusia untuk berdoa: "Tuhan kami jauhkanlah dari kami siksa jahanam, sesungguhnya siksanya adalah kebinasaan yang kekal. Sesungguhnya ia adalah seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman." (QS Al-Furqan/25: 65-66).
Permohonan agar dijauhkan dari siksa neraka mengandung makna permohonan untuk meningkatkan amal kebaikan serta pemeliharaan dari godaan setan.
Karena kedua hal inilah yang dapat menyelamatkan seseorang dari siksa neraka jahanam.
Masalah siksa dan neraka termasuk dalam ranah eskotologis, yakni masalah yang diyakini akan terjadi di masa depan.
Perbuatan yang dapat mengantarkan seseorang ke jurang neraka bertingkat-tingkat.
Mulai dari yang kecil seperti kebiasaan berbohong, sampai pada yang besar yaitu berbuat syirik atau menyembah selain Allah.
Segala perbuatan yang mengarah pada kezaliman pada dasarnya berakibat pada kerugian di dunia dan siksa neraka di akhirat.
Perbuatan zalim intinya adalah segala perbuatan yang menyimpang dari fitrah manusia dan perbuatan yang memperturutkan hawa nafsu.
Indikasi kezaliman itu antara lain perbuatan yang dalam jangka pendek menimbulkan kesenangan, namun dalam jangka panjang menimbulkan kesengsaraan, kerugian, atau kerusakan diri sendiri maupun lingkungan.