Apa Arti Sebenarnya Minal Aidin Wal Faizin saat Ucapkan di Hari Raya Idul Fitri?
Inilah arti sesungguhnya dari kata Minal Aidin Wal Faidzin yang biasa kita ucapkan saat merayakan hari raya Idul Fitri setiap tahunnya.
Editor: Whiesa Daniswara
Inilah arti sesungguhnya dari kata Minal Aidin Wal Faidzin yang biasa kita ucapkan saat merayakan hari raya Idul Fitri setiap tahunnya.
TRIBUNNEWS.COM - Selama ini banyak umat muslim yang mengucapkan "Minal Aidin Wal Faidzin" saat merayakan Idul Fitri yang diyakini memiliki arti mohon maaf lahir batin.
Namun rupanya, Minal Aidin Wal Faidzin tak memiliki arti mohon maaf lahir batin.
Berikut arti sesungguhnya dari kata Minal Aidin Wal Faidzin.
Baca: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H/2019 Lengkap, Cocok Dibagi di Sosial Media
Baca: Ucapan Idul Fitri, Minal Aidin Wal Faidzin atau Taqabbalallahu Minna Waminkum? Ini Penjelasannya
Di akhir ramadan seperti saat ini, umat muslim yang tengah berada di jarak cukup jauh akan mengirimkan beberapa ucapan untuk menyambut Idul Fitri.
Salah satu contohnya, memberi ucapan Minal Aidin Wal Faizin yang diyakini memiliki arti mohon maaf lahir batin.
Banyak orang yang bertanya, apakah arti dari Minal Aidin Wal Faizin itu memang bermakna mohon maaf lahir batin atau bukan ?
Tahukah anda, ucapan Minal Aidin wal Faizin bukan bermakna mohon maaf lahir dan batin.
Dirangkum dari berbagai sumber, kalimat Minal Aidin Wal Faizin terdiri dari beberapa penggal kata.
Kata Min artinya 'termasuk', Al-aidin artinya 'orang-orang yang kembali', Wal Artinya 'dan', serta Al-faizin Artinya 'menang'.
Jika dimaknai secara harfiah, kalimat Minal 'Aidin wal Faizin dalam bahasa indonesia menjadi 'Termasuk dari orang-orang yang kembali sebagai orang yang menang'.
Ucapan minal aidin wal-faizin ini menurut seorang ulama tidaklah berdasarkan dari generasi para sahabat ataupun para ulama setelahnya atau Salafus Salih.
Baca: 10 Ucapan Selamat Idul Fitri 1440 H Bahasa Arab dan Artinya, Share di WhatsApp
Baca: Tata Cara Salat Idul Fitri: Waktu dan Tempat hingga Panduan Pelaksanaan Salat
Perkataan ini mulanya berasal dari seorang penyair pada masa Al-Andalus, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli, ketika dia membawakan syair yang konteksnya mengkisahkan dendang wanita di hari raya.
Sumber lain menyebutkan, Pada zaman khilafiah rasyidin, ucapan Minal Aidin wal-Faizin, digunakan sebagai ungkapan bangga atas kemenangan perang yang sebenarnya, semisal perang badar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.