Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Bacaan Niat Salat Tarawih dan Witir saat Ramadan 2020 di Tengah Pandemi Corona

Bacaan niat salat tarawih dan salat witir di Bulan Ramadan 2020 saat pandemi corona melanda di Indonesia.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Bacaan Niat Salat Tarawih dan Witir saat Ramadan 2020 di Tengah Pandemi Corona
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Jemaah menunaikan Salat Jumat dengan shaf berjarak 1 meter di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/3/2020). Meskipun tetap menggelar Salat Jumat di tengah wabah virus corona (Covid-19), Masjid Nasional Al Akbar Kota Surabaya menerapkan sejumlah prosedur yaitu pencucian tangan dengan hand sanitizer, pemeriksaan suhu badan, masuk bilik sterilisasi (penyemprotan disinfektan), dan pemakaian masker serta pemberian jarak (social distancing) 1 meter tiap baris atau shaf jemaah. Surya/Ahmad Zaimul Haq 

TRIBUNNEWS.COM - Memasuki bulan Ramadan, satu di antara ibadah yang dianjurkan adalah salat tarawih.

Salat tarawih adalah salat sunah yang khusus dilakukan hanya pada bulan Ramadan.

Salat tarawih memang dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah.

Pasalnya, salat tarawih yang dilakukan berjamaah memiliki keutamaan yang luar biasa.

Meski begitu, salat tarawih memiliki hukum sunnat muakkad.

Yakni bisa dilakukan sendiri, di masjid maupun di rumah masing-masing.

Salat tarawih biasanya dilakukan sesudah salat isya sampai waktu fajar.

Berita Rekomendasi

Untuk itu setiap bulan Ramadan tiba, jemaah salat isya akan lebih banyak.

Shalat Tahajud.(Kolase Tribun Manado/SRIPOKU.COM/ Net)
Shalat Tahajud.(Kolase Tribun Manado/SRIPOKU.COM/ Net) (Kolase Tribun Manado/SRIPOKU.COM/ Net)

Baca: Jadwal Buka Puasa Ramadan 2020 M di 35 Kota Besar Indonesia

Sebab, setelah salat isya akan dilanjutkan dengan melakukan salat tarawih.

Terkait jumlah rakaatnya, Nabi Muhammad SAW pernah melakukannya sebanyak delapan rakaat.

Selain itu, Umar bin Khathab pernah melakukannya sampai 20 rakaat.

Untuk itu jumlah total rakaat salat tarawih yang disepakati oleh Ijma adalah sampai 20 rakaat sesuai amalan Umar bin Khathab.

Lalu di tengah pandemi corona yang tengah melanda Indonesia di bulan Ramadan 2020 ini, bagaimana hukum melakukan salat tarawih?

Pasalnya akan sangat berbahaya melaksanakan salat tarawih berjemaah di tengah wabah.

Jemaah berdoa Qunut Nazilah saat menunaikan Salat Jumat dengan shaf berjarak 1 meter di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/3/2020). Meskipun tetap menggelar Salat Jumat di tengah wabah virus corona (Covid-19), Masjid Nasional Al Akbar Kota Surabaya menerapkan sejumlah prosedur yaitu pencucian tangan dengan hand sanitizer, pemeriksaan suhu badan, masuk bilik sterilisasi (penyemprotan disinfektan), dan pemakaian masker serta pemberian jarak (social distancing) 1 meter tiap baris atau shaf jemaah. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Jemaah berdoa Qunut Nazilah saat menunaikan Salat Jumat dengan shaf berjarak 1 meter di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/3/2020). Meskipun tetap menggelar Salat Jumat di tengah wabah virus corona (Covid-19), Masjid Nasional Al Akbar Kota Surabaya menerapkan sejumlah prosedur yaitu pencucian tangan dengan hand sanitizer, pemeriksaan suhu badan, masuk bilik sterilisasi (penyemprotan disinfektan), dan pemakaian masker serta pemberian jarak (social distancing) 1 meter tiap baris atau shaf jemaah. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Baca: Ini Bacaan Niat Berpuasa Ramadan dan 6 Hal yang Membatalkan Puasa

Terlebih apabila seseorang yang terpapar virus ikut melaksanakan salat dan bisa menyebarkan ke sesama muslim lainnya.

Untuk itu, merujuk Fatwa Muhammadiyah melalui Surat Edaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 02/EDR/I.0/E/2020 tentang Tuntunan Ibadah dalam Kondisi Darurat Covid-19, salat tarawih dianjurkan dilakukan di rumah masing-masing.

Terlebih jika kondisi mewabahnya Covid-19 di bulan Ramadan dan Syawal masih mengkhawatirkan.

Mereka menganjurkan agar salat tarawih dilakukan di rumah masing-masing.

Takmir pun tidak perlu mengadakan salat berjemaah di masjid, musala dan sejenisnya.

Termasuk kegiatan Ramadan yang lain, seperti ceramah-ceramah, tadarus berjemaah, iktikaf dan kegiatan berjemaah lainnya.

Niat salat tarawih dan witir

Untuk itu mengutip dari Risalah Tuntunan Shalat Lengkap oleh Drs. Moh. Rifa' I berikut adalah niat dan tata cara salat tarawih.

Cara mengerjakannya :

Tiap-tiap dua rakaat diakhiri dengan salam.

Setelah selesai salat tarawih hendaknya diteruskan dengan salat witir, sekurang-kurangnya satu rakaat.

Tetapi umumnya dikerjakan tiga rakaat dengan dua salam dan boleh pula dikerjakan tiga rakaat satu salam.

Surat yang dibaca sesudah Al-Fatihah pada tiap-tiap raka'at,
boleh mana saja yang kita kehendaki.

Umpama mulai dari surat At-Takatsur (Al-Hakumut takatsur) sampai surat Lahab (Tabbat yada Abi Lahabin).

Sedang pada rakaat kedua setelah membaca Al-Fatihah yang dibaca boleh sembarang surah, tetapi diutamakan surah Al-Ikhlash (Qul Huwallahu ahad).

Niat salat tarawih  :

اُصَلّى سٌنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

USHALLI SUNNATAT TARAAWIIHI RAK'ATAIN (MA'MUMAN/IMAAMAN ) LILLAAHI TAALAA.

Artinya :
"Aku niat shalat tarawih dua rakaat (makmum / jadi imam) karena Allah Ta'ala".

Setelah melakukan salat tarawih, umat muslim dianjurkan untuk melakukan salat witir.

Berikut adalah bacaat niat salat witir mengutip dari zakat.or.id:

Niat salat witir 1 rakaat :

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat sholat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa”

Niat salat witir 3 rakaat :

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas