Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Ini 8 Hal yang Bisa Membatalkan Puasa Ramadan

Demi kelancaran ibadah puasa selama Ramadan, ada baiknya kita mengetahui apa saja hal yang bisa membatalkan puasa

Editor: Sanusi
zoom-in Ini 8 Hal yang Bisa Membatalkan Puasa Ramadan
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ramadan 2020 

Hilang akal dimaksudkan karena gila, mabuk, dan pingsan secara otomatis dapat membatalkan puasa.

Orang yang gila tidak berkewajiban untuk puasa

Selain itu, mabuk dan pingsan karena sengaja bisa membatalkan puasa.

Ada beberapa contoh yang termasuk kategori ini seperti mencium sesuatu yang membuatnya mabuk atau pingsan.

Namun, jika tidak sengaja mabuk dan pingsan maka sampai seharian penuh membatalkan puasa.

Kecuali kalau mabuk atau pingsan yang tidak sengaja maka puasanya masih bisa dilanjutkan.

 Bolehkah Tidak Berpuasa Ramadan Saat Pandemi Covid-19? Berikut Penjelasan Buya Yahya

8. Murtad

Berita Rekomendasi

Murtad adalah hal yang menyebabkan seseorang keluar dari Islam.

Misalnya melakukan pengingkaran akan keberadaan Allah SWT sebagai dzat tunggal.

Tidak lagi terkena kewajiban berpuasa apabila seseorang telah murtad.

Maka puasanya dinyatakan batal disaat sedang melaksanakan ibadah puasa.

Sehingga menjadi kewajiban setiap muslim untuk menjaga keimanan dan keislaman.

7 Manfaat Menjalankan Puasa Ramadan Bagi Tubuh

Dilansir Tribunnews.com dari Lifehack, Nathan Hewitt yang merupakan pakar diet dari Inggris menjelaskan berbagai manfaat berpuasa.

Berikut ini manfaat puasa yang mungkin belum kamu ketahui yang Tribunnews rangkum dari Lifehack

1. Turunkan berat badan

Ilustrasi diet
Ilustrasi diet (Tribunnews)

Berpuasa bisa jadi cara aman untuk turunkan berat badan.

Banyak riset yang menunjukkan puasa intermiten (puasa yang dilakukan secara berkala) dapat membuat tubuh untuk membakar sel-sel lemak lebih efektif dari diet biasa.

Puasa intermiten memungkinkan tubuh untuk menggunakan lemak sebagai sumber utama energi, bukan gula.

Bahkan, kini banyak atlet yang menggunakan puasa sebagai sarana untuk mengurangi lemak tubuh ketika menghadapi kompetisi.

2. Tingkatkan sensivitas insulin

Puasa terbukti memiliki efek positif pasa sensitivitas insulin.

Hal tersebut memungkinkan tubuh untuk mentoleransi gula (karbohidrat) lebih baik.

Sebuah penelitian menyebutkan, setelah periode berpuasa, insulin menjadi lebih efektif dalam "menginfokan" sel untuk membawa glukosa dari darah.

3. Meningkatkan metabolisme

Penderita Orang Dengan HIV (ODHIV) Endang Jamaludin saat ditemui oleh tim Tribunnews di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019). Endang Jamaludin melakukan aktvitas berlari sekaligus untuk mengkampanyekan Run For Zero Discrimination Terhadap Orang Dengan HIV (ODHIV). Tribunnews/Jeprima
Penderita Orang Dengan HIV (ODHIV) Endang Jamaludin saat ditemui oleh tim Tribunnews di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019). Endang Jamaludin melakukan aktvitas berlari sekaligus untuk mengkampanyekan Run For Zero Discrimination Terhadap Orang Dengan HIV (ODHIV). Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Berpuasa membuah sistem pencernaan beristirahat.

Hal tersebut dapat memberikan energi pada metabolisme untuk membakar kalori lebih efisien.

Jika sistem pencernaan buruk, maka kondisi itu dapat memengaruhi kemampuan untuk memetabolisme makanan dan membakar lemak.

Puasa pun dapat mengatur pencernaan dan meningkatkan fungsi usus yang sehat.

Dengan pencernaan yang sehat, metabolisme tubuh juga akan meningkat.

4. Mengatur hormon rasa lapar

ilustrasi makan katak
ilustrasi makan katak (Rekord East)

Jika ada pertanyaan, bisakah kita benar-benar mengalami rasa lapar jika kita makan setiap 3-4 jam?

Jawabannya tentu saja tidak bisa.

Bahkan, untuk mengalami rasa kelaparan yang sebenarnya, tubuh kita harus membutuhkan waktu 12-24 jam.

Puasa dapat membantu mengatur hormon dalam tubuh sehingga kita benar-benar merasa lapar.

Mereka yang memiliki berat badan lebih tidak menerima sinyal yang tepat tentang rasa lapar.

Hal tersebut terjadi karena mereka memiliki pola makan yang berlebihan.

Semakin lama kita berpuasa, semakin banyak tubuh kita dapat mengatur dirinya sendiri untuk melepaskan hormon yang tepat.

Dengan cara ini, kita mampu merasakan rasa lapar yang sebenarnya.

5. Memerbaiki pola makan

Ilustrasi
Ilustrasi (PCC Community Markets)

Puasa sangat bermanfaat bagi mereka yang menderita gangguan makan berlebihan.

Dengan berpuasa, mereka yang mempunyai pola makan tidak teratur akan mulai mengatur pola makannya.

Bagi siapa saja yang ingin mencegah nafsu makan berlebihan, kamu dapat menetapkan waktu di mana kita dapat mengonsuimsi sejumlah harian kalori dalam satu kali waktu.

Setelah itu, kita harus menahan nafsu makan sampai hari berikutnya.

6. Tingkatkan fungsi otak

Ilustrasi cara bentuk kreativitas dan kecerdasan anak
Ilustrasi cara bentuk kreativitas dan kecerdasan anak (freepik)

Puasa telah terbukti dapat meningkatkan fungsi otak, karena meningkatkan produksi protein yang disebun brain-derived neurotrophic factor (BDNF).

BDNF mengaktifkan sel induk otak untuk diubah menjadi neuron baru dan memicu banyak bahan kimia lain yang meningkatkan kesehatan saraf.

Protein tersebut juga melindungi sel-sel otak kita dari perubahan terkait dengan penyakit Alzheimer dan Parkinson.

7. Tingkatkan sistem imun

Ilustrasi Olahraga Bersama Pasangan
Ilustrasi Olahraga Bersama Pasangan (pixabay.com/Free-Photos)

Puasa dipercaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Dengan berpuasa, tubuh dapat mengurangi kerusakan akibat radikal bebas, mengatur kondisi peradangan dalam tubuh, dan mencegah pembentukan sel kanker.

Di alam liar, jika hewan sedang sakit, maka merak berhenti makan dan fokus untuk beristirahat.

Hal itu merupakan naluri primitif untuk mengurangi stres pada sistem tubuh mereka dan tubuh dapat melawan infeksi.

(TribunJakarta/Tribunnews)

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas