Simak Niat Puasa dan Beberapa Amalan Wanita Haid yang Bisa Ditunaikan Selama Ramadan
Bulan Ramadan adalah waktu yang ditunggu-tunggu umat Islam di seluruh dunia.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Simak bacaan niat puasa Ramadan dan doa berbuka dalam artikel berikut ini.
Bulan Ramadan adalah waktu yang ditunggu-tunggu umat Islam di seluruh dunia.
Sebab pada momen yang berlangsung selama satu bulan ini, banyak amalan yang bisa dilakukan.
Apalagi berkenaan dengan pandemi corona di bumi pertiwi ini.
Sebelumnya, pemerintah telah memberikan sejumlah aturan selama Ramadan terkait wabah Covid-19 ini.
Utamanya adalah tidak mengizinkan kerumunan sehingga salat Tarawih harus dilaksanakan di rumah masing-masing.
Baca: Niat dan Tata Cara Salat Tarawih Ramadhan 1441 H di Rumah, Disertai Bacaan Doa Kamilin dan Doa Witir
Sementara itu, berpuasa merupakan sebuah kewajiban untuk umat Muslim.
Puasa adalah menahan rasa lapar dan dahaga sekaligus hawa nafsu sejak imsak hingga azan Magrib atau waktu berbuka.
Berikut bacaan puasa Ramadan menurut zakat.or.id:
1. Niat Berpuasa
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
2. Doa Berbuka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."
Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."
Sementara itu, ada sejumlah golongan yang tidak diperkenankan berpuasa atau diberi keringanan.
Berikut beberapa orang yang diberi keringanan dan boleh tidak berpuasa menurut Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadan milik Muhammadiyah yang terbit pada 2011:
1. Orang yang diwajibkan berpuasa Ramadan adalah semua muslimin dan muslimat yang mukallaf.
2. Orang yang tidak diwajibkan berpuasa Ramadan, dan wajib mengganti puasanya di luar bulan Ramadan adalah perempuan yang mengalami haid dan nifas di bulan Ramadan.
Para ulama telah sepakat hukum nifas dalam hal puasa sama dengan haid.
Ini berdasarkan Hadits Nabi Muhammad saw:
اَ إِيذ َ سْيَلَ أَمَّلَسَ هِي و ْيَلَ عُ اللهَّلَ اللهِي ص ُلْوُسَ رَالَ ق . [رواهَلَا بَنْلُ قْمُصَ تْمَلَ وِّلَصُ تْمَ لْتَاضَ ح البخاري].
Artinya: "Rasulullah saw bersabda: Bukankah wanita itu jika sedang haidl, tidak shalat dan tidak berpuasa? Mereka menjawab: Ya." (HR. Al Bukhari)
Meski harus merelakan beberapa hari tidak berpuasa, bukan berarti wanita berhalangan tidak bisa menunaikan amalan pada saat Ramadan.
Menurut zakat.or.id, ada banyak hal yang bisa dilakukan wanita haid di bulan suci ini, antara lain:
1. Menyiapkan hidangan berbuka
Bagi wanita yang sedang haid dan tidak berpuasa, mereka bisa mencoba hidangan sebelum disuguhkan kepada yang berpuasa.
Hal semacam ini biasa dilakukan di dalam keluarga maupun kegiatan masyarakat lainnya.
Ternyata, menghidangkan makanan untuk berbuka sama nilainya dengan orang yang berpuasa.
Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh At-Tirmidzi:
Dari Zaid bin Khalid Al Juhani Berkata: Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang memberi makan orang yang berbuka puasa, dia mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun." (HR. At-Tirmidzi).
2. Mencari Ilmu
Memperbanyak pengetahuan agama atau yang lainnya bisa menjadi pilihan lain bagi wanita yang tidak berpuasa.
Ini bisa dilakukan dengan membaca buku, kitab, datang ke sebuah pertemuan, mengakses pelajaran via daring, sekolah, hingga kuliah.
Mencari ilmu sejatinya tidak melihat batasan usia, waktu, maupun jenis ilmunya, tetapi hendaknya juga memperdalam ilmu agama.
"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah SWT menunjukkan jalan menuju surga baginya." (HR.Muslim).
3. Berdzikir
Saat menghabiskan waktu dengan tidak berpuasa, wanita haid bisa menggantinya dengan memperbanyak dzikir.
Bisa dilakukan dengan mengucapkan berbagai kalimah thayyibah seperti tasbih, tahmid, takbir, tahlil, dan lainnya.
4. Memaksimalkan Berdoa
Bukan rahasia lagi, jika di bulan Ramadan menjadi kesempatan yang baik untuk berdoa kepada yang kuasa.
Tidak berpuasa dan tidak bisa itikaf, bukan berarti tidak bisa berdoa.
Baca: Kekasihnya Baru Jadi Mualaf, Cita Citata Ungkap Doa untuk Roy Geutrs di Sahur dan Puasa Pertama
Wanita haid bisa selalu berdoa, mendekatkan diri, dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Sayyidah Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasul, andaikan aku bertemu lailatul qadar, doa apa yang bagus dibaca? Rasul menjawab:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allâhumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annî
Artinya: Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai orang yang minta ampunan. Karenanya ampunilah aku. (HR. Ibnu Majah).
Doa ini bisa dilakukan wanita haid selama Ramadan.
5. Berkegiatan Sosial
Kondisi pandemi dimana banyak orang yang membutuhkan bisa menjadi momen melakukan kegiatan sosial.
Sehingga tidak hanya fokus pada amalan bersifat ritual saja, membantu orang lain juga meningkatkan pahala dan mendapatkan keberkahan Ramadan.
Wanita haid bisa melakukan kegiatan ini seperti bakti sosial, mengajar anak kurang mampu, santunan anak yatim, membersihkan lingkungan dan masih banyak lagi.
6. Bersedekah
Sudah menjadi kebiasaan sedekah atau saling tolong menolong ini.
Di bulan Ramadan, tentu amalan ini bisa dilakukan wanita yang sedang berhalangan atau tidak berpuasa.
Namun yang perlu dicatat, keberkahan sedekah utamanya adalah dari keikhlasan dan keistiqamahannya.
Dalam hal ini, Rasulullah pernah mengatakannya pada sebuah hadist yang diriwayatkan Imam Muslim.
“Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni neraka.” (HR. Muslim).
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)