Berikut Tata Cara Salat Tarawih 11 Rakaat Beserta Keutamaannya
Berikut Tribunnews sajikan tata cara salat tarawih 11 rakaat dan keutamaan jika mengamalkannya dirangkum dari buku Panduan Ramadhan Meraih Berkah
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Selama bulan suci Ramadan, umat Islam diperintahkan untuk memperbanyak ibadah termasuk mengamalkan salat tarawih.
Salat tarawih termasuk qiyamul lail atau salat malam. Akan tetapi salat tarawih ini dikhususkan pelaksanaannya di bulan Ramadan saja.
Dalam praktiknya, umat Islam di Indonesia ada yang mengerjakan sebanyak 8 rakaat ditambah 3 rakaat witir, sehingga total ada 11 rakaat.
Atau 23 rakaat dengan rincian, 20 salat tarawih dan 3 rakaat witirnya.
Berikut Tribunnews sajikan tata cara salat tarawih 11 rakaat dan keutamaan jika mengamalkannya dirangkum dari buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah yang diterbitkan oleh Pustaka Muslim, Sleman, Yogyakarta.
Baca: Jadwal Buka Puasa dan Imsakiyah Ramadan 2020/1441 H untuk Wilayah Jakarta dan Sekitarnya
1. Tuntunan salat tarawih 11 rakaat
Pelaksanaan salat tarawih 11 rakaat terdapat dalam hadis riwayat Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738.
Hadis ini berbunyi:
"Dari Abu Salamah bin ‘Abdirrahman, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada Aisyah radhiyallahuanha, “Bagaimana shalat malam Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di bulan Ramadan? Aisyah mengatakan: “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah rakaat dalam salat malam di bulan Ramadan dan tidak pula dalam salat lainnya lebih dari 11 rakaat"
2. Salam setiap dua rakaat
Dasar pelaksanaan salat tarawih dengan dua rakaat salam didasarkan dengan sabda Nabi Muhammad SAW.
“Salat malam adalah dua rakaat salam, dua rakaat salam." (hadis riwayat Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749).
Dengan demikian dalam pelaksanaan salat tarawih 11 dengan rincian 8 rakaat ditambah 3 rakaat witir.
Maka 8 rakaat akan dibagi menjadi empat bagian dengan pelaksanaan dua rakaat salam, dua rakaat salam sesuai dengan hadis di atas.
3. Istirahat tiap selesai empat rakaat
Dasar dari hal ini adalah perkataan Aisyah yang menjelaskan tata cara shalat malam Nabi Muhammad SAW dalam hadis riwayat Bukhari no. 3569 dan Muslim no. 73.
Hadis ini berbunyi:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat 4 rakaat, maka janganlah tanyakan mengenai bagus dan panjang raka’atnya. Kemudian beliau melaksanakan shalat 4 raka’at lagi, maka janganlah tanyakan mengenai bagus dan panjang rakaatnya”
Catatan yang dimaksud dalam hadits ini adalah salatnya dua rakaat salam dua rakaat salam, namun setiap empat rakaat ada duduk istirahatnya.
Baca: Bacaan Niat Salat Tarawih dan Witir Berjamaah atau Sendiri, Lengkap dengan Cara Melafalkan
4. Salat witir
Salat witir sendiri adalah penutup, hal ini sesuai dengan hadis riwayat Bukhari no. 998 dan Muslim no 751.
“Jadikanlah akhir salat kalian di malam hari adalah shalat witir.”
Dalam pelaksanaannya salat witir minimal dilakukan dalam 1 rakaat.
Jika berwitir dengan tiga rakaat, bisa dilakukan dengan dua rakaat salam, lalu ditambah 1 rakaat salam.
Boleh pula salat tersebut dilakukan dengan tiga rakaat langsung salam.
Cara yang kedua ini dilakukan dengan sekali tasyahud dan bukan dua kali tasyahud seperti salat magrib.
5. Keutamaan salat tarawih
Kemudian keutamaan seperti apa yang akan didapatkan umat Islam saat mengamalkan ibadah salat tarawih?
Tentunya, barangsiapa yang melaksanakan ibadah mendapatkan ampunan dari dosa-dosa yang telah lalu.
Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759 yang berbunyi:
"Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Barangsiapa melakukan qiyam Ramadan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni."
Unduh buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah yang diterbitkan oleh Pustaka Muslim, Sleman, Yogyakarta >>> di sini <<<
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)