Niat Shalat Tarawih dan Doa Kamilin yang Dibaca Sesudah Shalat, Lengkap dengan Artinya
Berikut ini bacaan niat shalat tarawih lengkap dengan artinya. Selain itu, ada doa kamilin yang dibaca sesudah shalat.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM- Berikut ini bacaan niat shalat tarawih lengkap dengan artinya.
Selain itu, ada doa kamilin yang dibaca sesudah shalat.
Umat Islam saat ini tengah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan 1441 H/2020.
Di bulan yang penuh berkah ini, umat Islam akan menjalankan shalat tarawih yang memiliki banyak keutamaan.
Sebagaimana ibadah yang lain, shalat tarawih juga harus disertai dengan adanya niat.
Niat menjadi rukun yang harus dilakukan.
Baca: Bacaan Doa Setelah Shalat Witir, Lengkap dengan Artinya, Lafalkan Setiap Malam Selama Bulan Ramadhan
Baca: Cara Membuat Kolak Biji Salak untuk Buka Puasa, Simak Resep dan Tipsnya!
Niat merupakan iktikad tanpa ragu untuk melaksanakan sebuah perbuatan.
Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dianjurkan dilaksanakan secara berjamaah.
Shalat tarawih juga salah satu praktik untuk menghidupkan bulan Ramadhan.
Berikut niat shalat tarawih dikutip Tribunnews dari artikel Tata Cara Shalat Tarawih di Rumah Berjamaah dan Sendiri-sendiri oleh Dosen Universitas Riau DR. Marabona Munthe.
Sebagai imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.”
Sebagai makmum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”
Selama ini, terdapat perbedaan jumlah rakaat dalam shalat tarawih.
Mengutip dari Risalah Tuntunan Shalat Lengkap yang diunggah di laman resmi Kemenag Sumsel, Rasulullah SAW melaksanakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat delapan.
Sementara Umar bin Khathab mengerjakannya hingga 20 rakaat.
Berikut ini cara mengerjakan shalat tarawih:
- Tiap-tiap dua rakaat diakhiri dengan salam.
- Setelah selesai shalat tarawih hendaknya diteruskan dengan shalat witir, sekurangkurangnya satu rakaat.
- Tetapi umumnya dikerjakan tiga rakaat dengan dua salam dan boleh pula dikerjakan tiga raka'at satu salam.
Sementara itu, terdapat doa kamilin yang lazimnya dibaca setelah shalat tarawih.
Doa juga menjadi cerminan sebuah ketundukan, kepasrahan, serta kerendahan hati di hadapan Allah SWT.
Berdoa dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun.
Dikutip dari Risalah Tuntunan Shalat Lengkap berikut ini bacaan doa kamilin:
ALLAAHUMMAJALNAA BIL ILMAANI KAAMILDNA , WALIFARAA IDLIKA MU-ADDIINA WA 'ALASH SHALAWATI MU HAAFIZHI1NA, WALIZ ZAKAATI FAA'I LINA, WALIMAA 'INDAKA THAALIBIINA WALI'AFWI KA RAAJIINA, WABIL HUDAA MUTAMASSIKIINA, WA'ANIL LAGHWI MU'RIDLIINA, WAFIDDUN-YAA ZAAHIDIINA, WAFIL AAKHIRATI RAAGHIBIINA, WABIL QADLAA I RAADLINA, WABIN NA'MAA I SYAAKIRII NA, WA'ALAL BALAA-I SHAABIRIINA WATAHTA LI WAA-I SAYYIDINAA MUHAMMADIN S H A L L A L L A A H U 'ALAIHI WASALLAMA Y AUM A L QIYAAMATI SAA-IRII NA, WA'ALALHAUDLI WAARIDIINA, WAFIL J AN N ATI DAAKHILnNA WA 'ALAA SARIIRATIL KARA AM ATI QATDIIN, WABIHLURIN TININ MIJTAZAWWIJIINA, W AMIN SUNDLSIN WA ISTABRAQIN WADIIBAAJIN MUTALABBISHNA, WAMIN THA'AAMIL JANNATI AAKILIINA, WAMIN LABANIN WA 'ASALIN MUSHAF FDNA SYAARIBIINA BI-AKWAABIN WA-ABAARIIQA WAKA'SIN MIN MATININ MA'ALLAADZIIN A AN'AMTA 'ALAIHIM MINANNABIYYHNA WASIi SHIDDIIQIINA WASY SYUHADAA-I WASH SHAALIHIIN A WAHASUNA ULAAIKA RAFIIQAA, DZAALIKAL FADL LU MINAL LAAHI WAKAFAA BILLAAHI 'ALIIMAA, WAL HAMDU LILLAAHI RABBIL 'AALAMIINA.
Artinya :
"Ya Allah, jadikanlah kami ( orang - orang ) yang imannya sempurna, dapat menunaikan segala fardlu, menjaga shalatnya, menunaikan zakat, menuntut/mencari segala kebaikan di sisi-Mu, mengharap keampunan-Mu, senantiasa memegang teguh petunjuk-petunjuk-Mu, terlepas/terhindar dari segala penyelewengan dan zuhud didunia dan mencintai amal untuk bekal diakherat dan tabah (sabar) menerima cobaan, mensyukuri segala nikmat-Mu dan semoga nanti pada hari kiamat kami dalam satu barisan di bawah naungan panji panji junjungan kita Nabi Muhammad SAW dan melalui telaga yang sejuk, masuk didalam sorga, terhindar
dari api neraka dan duduk ditahta kehormatan, didampingi oleh bidadari surga, dan mengenakan baju-baju kebesaran dari sutera mewarna-warnai, menikmati santapan sorga yang lezat, minum susu dan madu yang suci bersih dalam gelas-gelas dan kendi-kendi yang tak kering-keringnya, bersama-sama dengan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat pada mereka dari golongan para nabi, shiddiqin dan orang-orang yang shahid serta orang-orang shaleh. Dan baik sekali mereka menjadi teman teman kami. Demikianlah kemurahan dari Allah swt dan kecukupan dari Allah Yang Maha Mengetahui. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru
sekalian alam".
(Tribunnews.com/Miftah)