Perbandingan Lama Waktu Berpuasa di Berbagai Negara di Dunia: Ada yang Sampai 20 Jam
Lama waktu berpuasa ada yang mencapai 20 jam, ada juga yang hanya 11,5 jam. Berikut perbandingannya di tiap negara
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Rentang waktu pelaksaan ibadah puasa Ramadan berbeda-beda di berbagai negara.
Perbedaan ini menyesuaikan waktu dimulainya puasa yakni saat salat Subuh sesaat sebelum fajar, dan diakhiri saat matahari terbenam.
Lama waktu berpuasa ada yang mencapai 20 jam, ada juga yang hanya 11,5 jam.
Laporan dari Al Jazeera menyebutkan, tahun lalu durasi tersingkat puasa Ramadan adalah 11 jam sedangkan yang terlama 20 jam.
Tahun ini, rentang durasi puasa Ramadhan 2020 tidak berbeda jauh.
Dikarenakan matahari terbit dan terbenam sedikit lebih awal (atau sedikit lebih lambat) setiap hari, waktu puasa Ramadhan juga berubah beberapa menit sepanjang bulan.
Di beberapa negara, biasanya waktu puasa akan lebih lama di akhir Ramadhan dibandingkan saat awal bulan.
Ibu kota Nuuk di Greenland mencatatkan waktu puasa terlama di dunia yakni 20 jam. Namun mereka tidak sendirian, karena Oslo di Norwegia dan Helsinki di Finlandia juga memiliki durasi sama.
Negara dengan waktu puasa terlama selanjutnya adalah Swedia dan Jerman, yang masing-masing berdurasi 19 jam puasa di ibu kotanya, Stockholm dan Berlin.
Kemudian untuk waktu puasa tersingkat dicatatkan oleh Santiago ibu kota Chile dengan 11,5 jam, bersama dengan Canberra (Australia), Cape Town (Afrika Selatan), Buenos Aires (Argentina), dan Wellington (Selandia Baru).
Khusus untuk Afrika Selatan, ibu kota lainnya yaitu Pretoria memiliki durasi berbeda yaitu 12 jam.
Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Negara-negara Asia Tenggara rata-rata memiliki durasi puasa 13-14 jam.
Data dari Al Jazeera mencantumkan, 13 jam waktu puasa di Jakarta adalah yang tersingkat di Asia Tenggara dalam daftar ini dibandingkan Singapura dan Kuala Lumpur (13,5 jam), serta Bangkok (14 jam).