Apa itu Malam Lailatul Qadar? Berikut Tanda-tanda Datangnya Malam Seribu Bulan
Simak penjelasan malam Lailatul Qadar beserta tanda-tanda datangnya malam seribu bulan.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan malam Lailatul Qadar beserta tanda-tanda datangnya malam seribu bulan.
Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam.
Lailatul Qadar juga disebut sebagai malam seribu bulan.
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta, Dr. H. Baidi, M. Pd memberikan penjelasan tentang Lailatul Qadar dan tanda-tandanya.
Baca: Apa Itu Lailatul Qadar? Berikut Ciri atau Tanda Malam Turunnya Al Quran di Bulan Ramadhan
Baca: Malam Lailatul Qadar Dirahasiakan Turunnya, Ulama Punya Rumusan dan Prediksi Ramadan Tahun Ini
Malam Lailatul Qadar telah dijelaskan di dalam Al Quran Surat Al Qadr:
إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ
innā anzalnāhu fī lailatil-qadr
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ
wa mā adrāka mā lailatul-qadr
Artinya: Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
lailatul-qadri khairum min alfi syahr
Artinya: Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amr
Artinya: Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
سَلَٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ
salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr
Artinya: Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Intinya pada ayat ini memberikan pemahaman bahwa di dalam bulan Ramadhan ada satu malam yang mulia yang disebut dengan malam Lailatul Qadar.
Kebaikan pahala yang diberikan kepada orang yang melaksanakan ibadah di waktu Lailatul Qadar itu lebih baik dibanding seribu bulan atau kurang lebih 84 tahun.
Oleh karena itu ada sunnah, yakni pada 10 hari terakhir diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk melakukan iktikaf.
Jauhi segala godaan dan larangan dalam menyambut malam Lailatul Qadar.
Dr. H. Baidi, M. Pd juga menganjukan untuk menjauhi segala godaan dalam menyambut Lailatul Qadar.
"Kencangkan ikat pinggang, jauhkan tempat tidur, jauhkan berbagai godaan dunia untuk menyambut yang namanya Lailatul Qadar." Jelas Dr. H. Baidi.
Dalam berbagai riwayat telah dijelaskan dalam beberapa hadits Nabi Muhammad SAW, bahwa Lailatul Qadar terjadi 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
Namun, tidak ada penjelasan lebih detail mengenai malam ke berapa Lailatul Qadar tersebut.
Di antara beberapa ulama memberikan satu pendapat dan gambaran.
Pendapat tersebut di antaranya:
Apabila awal Ramadhan pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 29.
Jika puasa dimulai pada hari Senin, maka malam Lailatul Qadar jatuh pada malam 21.
Kemudian, jika puasa diawali pada hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 27.
Jika awal puasa pada hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 25.
Dan jika awal puasa adalah hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 23.
Syekh Abu Al Hasan sejak baligh hingga tua, ia selalu mengamalkan kaidah tersebut.
Hal itu dilakukan agar bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Lalu apa tanda-tanda Lailatul Qadar?
Dalam penjelasan H. Baidi, tidak ada penjelasan tegas dari agama tentang indikator terjadinya Lailatul Qadar.
Tapi dalam berbagai riwayat dijelaskan bahwa ada tanda-tanda secara alamiah untuk malam Lailatul Qadar.
Pada saat turun Lailatul Qadar, di pagi hari atau malam hari cuaca sangat tenang, udaranya segar.
Selain itu, di pagi hari sinar matahari cukup cerah dan tidak panas.
Bagaimana sikap kita sebagai umat Islam terhadap malam Lailatul Qadar?
"Karena tadi yang disampaikan adalah sebuah pendapat, maka lebih baik karena kita tidak tahu kapan Lailatul Qadar itu turun pasti itu kodrat Allah itu rahasia Allah SWT." Jelas Dr. H. Baidi.
Maka dianjurkan kepada kita 10 hari terkhir terutama di malam-malam ganjil, kita disunnahkan oleh Rasulullah SAW untuk menyongsong Lailatul Qadar dengan memperbanyak iktikaf, berdzikir, dan istighfar.
Dengan menyongsong Lailatul Qadar, Allah SWT telah menjanjikan ibadah yang lebih baik dari pada seribu bulan.
(Tribunnews.com/Yurika Nendri)