Penjelasan Quraish Shihab Tentang Iktikaf di Rumah Saja Saat Pandemi Covid-19, Boleh?
Berikut ini panduan tata cara dan ketentuan melaksanakan itikaf 10 hari terakhir puasa di bulan Ramadhan lengkap dengan penjelasan dalilnya.
Editor: Archieva Prisyta
TRIBUNNEWS.COM - Bulan suci Ramadan merupakan bulan yang paling dirindukan oleh umat muslim di seluruh dunia.
Dalam bulan suci ini umat muslim yang mengerjakan ibadah mendapat pahala berlipat.
Saat ini, tak terasa puasa Ramadan telah sampai di sepuluh hari terakhir.
Umat muslim pun disunnahkan untuk melakukan iktikaf di masjid.
Iktikaf biasanya dilakukan sejak 10 hari terakhir puasa di bulan Ramadhan.
Baca: Inilah Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar saat 10 Malam Terakhir Ramadan dan Amalan yang Dianjurkan
Hal tersebut seperti anjuran Rasulullah dalam hadis riwayat Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu :
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَعْتَكِفُ فِى كُلِّ رَمَضَانَ عَشْرَةَ أَيَّامٍ ، فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الَّذِى قُبِضَ فِيهِ اعْتَكَفَ عِشْرِينَ يَوْمًا
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa beriktika pada bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Namun pada tahun wafatnya, Beliau beriktikaf selama dua puluh hari." (HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172).
Iktikaf dilakukan sejak 10 hari terakhir puasa di bulan Ramadhan bertujuan untuk mendapatkan malam lailatul qadar.
Pada tahun ini sesuai dengan anjuran pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), selama pandemi Corona ini umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan ibadah Ramadhan di rumah.