Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Beri Imbauan Shalat Idul Fitri di Rumah, Menag Fachrul Razi Jelaskan Tata Caranya

Menteri Agama mengimbau agar pelaksanaan shalat Idul Fitri dilakukan di rumah, agar tak terjadi penularan virus corona.

Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Beri Imbauan Shalat Idul Fitri di Rumah, Menag Fachrul Razi Jelaskan Tata Caranya
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Agama Fachrul Razi 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Agama, Fachrul Razi mengimbau, agar umat Islam melaksanakan Shalat Idul Fitri di rumah saat pandemi virus corona (Covid-19).

Ia menyampaikan, shalat Idul Fitri menjadi momen yang ditunggu saat lebaran.

Meski begitu, jangan sampai hari kemenangan tersebut menjadi penyebab penularan virus corona.

"Kali ini jangan kita lakukan di lapangan atau di masjid, karena kumpulan jemaah yang begitu besar, sangat rentan penularan Covid-19," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (16/5/2020).

Fachrul Razi menyebut, shalat Idul Fitri bisa dilakukan di rumah secara berjemaah atau sendirian.

"Mari melakukan shalat Idul Fitri di rumah. Secara perorangan atau berjemaah bersama keluarga," katanya.

Menteri Agama Fachrul Razi (tengah), saat diwawancarai awak media, di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat pagi (13/3/2020)
Menteri Agama Fachrul Razi (tengah), saat diwawancarai awak media, di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat pagi (13/3/2020) (Muhammad Rizki Hidayat/Tribun Jakarta)

Adapun minimal jumlah jemaah jika shalat Idul Fitri dilakukan secara berjemaah yakni empat orang.

Berita Rekomendasi

"Para ulama berpendapat, paling sedikit jemaah empat orang, jika dilakukan salat berjemaah. Satu imam dan tiga makmum," jelas dia.

Baca: Bacaan Niat Shalat Idul Fitri 2020 di Rumah, Lengkap dengan Tata Cara dan Pelaksanaan Khutbah

Baca: Kumpulan 45 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2020, Cocok untuk Update Status dan Kirim ke Teman

Baca: Tuntunan Shalat Idul Fitri di Rumah Sendiri dan Berjamaah, Lengkap Hukum & Pelaksanaan Khutbah

"Tata caranya, bisa dilakukan seperti salat sunah dua rekaat biasa, atau dilakukan dengan 7 takbir pada rekaat pertama, dan 5 takbir pada rekaat kedua," terang Fachrul Razi.

Fatwa MUI

Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa pelaksanaan shalat Idul Fitri saat pandemi virus corona.

Dalam fatwa Nomor 28 Tahun 2020 tersebut dijelaskan, shalat Idul Fitri boleh dilaksanakan di rumah.

Bisa dilakukan secara berjamaah bersama anggota keluarga atau secara sendiri (munfarid), terutama jika ia berada di kawasan penyebaran COVID-19 yang belum terkendali.

Pelaksanaan shalat Idul Fitri, baik di masjid maupun di rumah harus tetap melaksanakan protokol kesehatan dan mencegah terjadinya potensi penularan.

Ketentuan Berjemaah atau Sendirian

Berjemaah

Jika shalat Idulfitri dilaksanakan secara berjamaah, maka ketentuannya sebagai berikut:

- Jumlah jamaah yang salat minimal 4 orang, satu orang imam dan 3 orang makmum.

- Jika jumlah jamaah kurang dari 4 orang atau jika dalam pelaksanaan salat jamaah di rumah tidak ada yang berkemampuan untuk khutbah, maka shalat idul fitri boleh dilakukan berjamaah tanpa khutbah.

Sendirian

Jika shalat Idul fitri dilaksanakan secara sendiri (munfarid), maka ketentuannya sebagai berikut:

- Berniat niat shalat idul fitri secara sendiri

Ushalli sunnata li'idil fithri rak'ataini lillahi ta'ala

Artinya: "Aku berniat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat karena Allah ta’ala."

- Dilaksanakan dengan bacaan pelan (sirr)

- Tidak ada khutbah.

ilustrasi salat idul fitri berjemaah di rumah
ilustrasi salat idul fitri berjemaah di rumah (madrasatelquran.com)

Panduan

Berikut panduan kaifiat shalat Idul Fitri secara berjemaah:

1. Sebelum shalat, disunnahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tasbih.

2. Shalat dimulai dengan menyeru "ash-shalâta jâmi‘ah", tanpa azan dan iqamah.

3. Memulai dengan niat shalat idul fitri, yang jika dilafalkan berbunyi;

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) لله تعالى

“Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

4. Membaca takbiratul ihram (الله أكبر) sambil mengangkat kedua tangan.

5. Membaca takbir sebanyak 7 (tujuh) kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

6. Membaca surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.

7. Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.

8. Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, disunnahkan takbir sebanyak 5 (lima) kali sambil mengangkat tangan, di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam), dan di antara tiap takbir disunnahkan membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ.

9. Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.

10. Ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.

11. Setelah salam, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Fitri.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas