Contoh Naskah Khutbah untuk Shalat Ied di Rumah, Idul Fitri 1441 H
Berikut ini contoh naskah khotbah Idul Fitri 1441 H saat melaksanakan salat id di rumah.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: bunga pradipta p
Dari berbagai ibadah dalam Islam, puasa di bulan Ramadhan seperti yang baru saja kita lakukan selama sebulan penuh, merupakan ibadah wajib yang paling mendalam bekasnya pada jiwa seorang muslim.
Pengalaman selama sebulan dengan berbagai kegiatan yang menyertainya seperti berbuka, tarawih, tadarus dan makan sahur senantiasa membentuk unsur kenangan yang mendalam akan masa kanak-kanak di hati seorang muslim sampai ia dewasa.
Oleh karena itu, ibadah puasa merupakan bagian dari usaha pembentukan jiwa keagamaan seorang muslim dan menjadi sarana pendidikannya di waktu kecil sampai seumur hidupnya.
Bulan Ramadhan merupakan bulan keagamaan dengan intensitas yang tinggi, yang akan meninggalkan kesan mendalam pada mereka yang terlibat melaksanakan ibadah di bulan suci itu.
Karena itu, sudah sewajarnya kita merenungi makna hari raya ini yang merupakan hari raya keagamaan, sehingga kita dapat mengetahui hikmah dan makna di balik itu.
Idul Fitri dari segi bahasa berarti kembali suci. Fitrah atau kesucian asal manusia adalah sebutan untuk rancangan Allah SWT mengenai kita.
Artinya kita ini diciptakan dengan rancangan sebagai makhluk suci yang sakral.
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu
Istri dan putra-putriku tercinta
Manusia pada dasarnya adalah suci. Oleh karenanya sikap-sikap manusia pun seharusnya menunjukkan sikap-sikap yang suci, terutama terhadap sesama manusia.
Ada ungkapan yang mengatakan, manusia itu suci dan berbuat suci kepada sesamanya dalam bentuk amal saleh.
Fitrah terkait dengan hanif artinya suatu sifat dalam diri kita yang cenderung memihak kepada kebaikan dan kebenaran.
Dalam sebuah hadis Rasulullah saw bersabda:
البرمااطمان إليه القلب واطمأنت إليه النفس وا لإثم ما حاك قي القلب و تر ددفي الصد ر
Artinya: Kebajikan ialah sesuatu yang membuat hati dan jiwa tenang. Dan dosa ialah sesuatu yang terasa tak karuan dalam hati dan terasa bimbang di dada” (HR Ahmad).