Inilah Arti Minal Aidin Wal Faizin Sebenarnya, Bukan Mohon Maaf Lahir dan Batin
Inilah arti Minal Aidin Wal Faizin sebenarnya, bukan mohon maaf lahir dan batin. Lengkap dengan ucapan selamat Idul Fitri sesuai sunnah.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Inilah arti Minal Aidin Wal Faizin sebenarnya, bukan mohon maaf lahir dan batin.
Saat Lebaran datang, kita terbiasa berbagi ucapan selamat Idul Fitri sembari bermaaf-maafan.
Ucapan selamat Idul Fitri paling populer adalah minal aidin wal faizin.
Ucapan tersebut kemudian diikuti kalimat mohon maaf lahir batin.
Banyak orang yang mengira, arti minal aidin wal faizinadalah mohon maaf lahir batin.
Padahal tidak demikian.
Baca: 25 Ucapan Selamat Idul Fitri 2020 dalam Bahasa Inggris, Indonesia dan Arab, untuk Status di Sosmed
Baca: 20 Kumpulan Ucapan Selamat Idul Fitri Berbahasa Inggris, Lengkap dengan Terjemahannya
Ungkapan minal aidin wal faizin merupakan penggalan dari sebuah doa berbunyi: ja`alana llahu wa iyyakum minal `aidin wa al-faizin.
Bila diartikan 'semoga Allah menjadikan kita tergolong orang-orang yang kembali dan memperoleh kemenangan.'
Demikian dikutip Tribunnews.com dalam artikel yang ditulis Musdah Mulia, cendekiawan Islam di Kompas.com.
Sementara itu, dikutip dari konsultasisyariah.com, ucapan minal aidin wal faizin menurut seorang ulama tidaklah berdasarkan dari generasi para sahabat atau para ulama setelahnya (Salafus Salih).
Perkataan ini mulanya berasal dari seorang penyair pada masa Al-Andalus, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli.
Saat itu, ia membawakan syair yang konteksnya mengisahkan dendang wanita di hari raya (Dawawin Asy-Syi’ri Al-‘Arabi ‘ala Marri Al-Ushur, 19:182).
Baca: 15 Ucapan Selamat Lebaran Idul Fitri 2020, Cocok Dikirim ke Teman dan Saudara Lewat Medsos
Baca: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Cocok untuk Update Status & Dibagikan ke Teman
Sumber lain menyebutkan, pada zaman Khilafiah Rasyidin, ucapan minal aidin wal faizin dipakai sebagai ungkapan bangga atas kemenangan perang yang sebenarnya, semisal Perang Badar.
Jika dimaknai dalam konteks peperangan, akan berbunyi 'Semoga Termasuk dari Orang-orang yang Kembali (dari perang) dan sebagai Orang yang Menang (dalam setiap Perjuangan Islam).'