7 Manfaat Tidur Siang saat Puasa, Mengurangi Rasa Lapar Hingga Stres
Bukan hanya menghilangkan rasa kantuk, tidur siang saat puasa juga banyak manfaatnya. Mulai dari mengurangi rasa lapar hingga stres
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Saat menjalankan ibadah puasa, tubuh akan terasa mudah lelah dalam menjalani aktivitas.
Ini karena tidak ada asupan baik makanan ataupun minuman yang dikonsumsi tubuh.
Tubuh hanya mendapatkan asupan gizi ketika sahur dan saat berbuka puasa.
Sehingga selama berpuasa, pola makan akan mengalami perubahan.
Perubahan tersebut membuat metabolisme tubuh juga ikut berubah.
Baca juga: 3 Keutamaan Bulan Ramadhan, Berikut Hikmah Puasa Ramadhan
Baca juga: Resep Menu Sahur Enak Bulan Ramadhan: Nasi Goreng Ala Thai hingga Sambal Goreng Udang
Oleh karena itu biasanya disarankan untuk tidur siang ketika sedang menunaikan ibadah puasa.
Anjuran waktu tidur siang yang baik yaitu tidak lebih dari 30 menit.
Bukan hanya menghilangkan rasa kantuk, tidur siang saat puasa juga banyak manfaatnya.
Berikut manfaat tidur siang saat puasa :
1. Mengembalikan tenaga
Saat puasa tubuh terasa lemah dan mudah lelah.
Sehingga membuat pekerjaan berjalan lebih lambat bahkan juga dapat menjadi tidak fokus.
Namun demikian, aktivitas harian harus tetap berjalan seperti biasa.
Saat tubuh merasa lelah, tidur siang dapat menjadi jawaban untuk mengembalikan tenaga guna melanjutkan aktivitas harian.
Tidur siang sebentar saja dapat mengurangi kelelahan motorik seseorang dan dapat kembali bersemangat melakukan aktivitas.
Baca juga: Inspirasi Menu Makanan untuk Ramadhan 2021: Bebek Panggang Madu hingga Iga Bakar Kecap
2. Membantu mengurangi rasa lapar karena puasa
Selama puasa, wajar apabila rasa lapar datang di siang hari.
Itu terjadi karena ada pergeseran ritme biologis tubuh yang membuat kita lelah karena perubahan waktu makan.
Untuk menekan rasa lapar, tidur siang dapat menjadi alternatifnya.
Dengan tidur, hormon metabolisme tubuh akan mengatur rasa lapar dan nafsu makan.
3. Mengurangi kadar lemak dalam tubuh
Dikutip dari remfit.com pada Rabu (24/3/2021), ilmu pengetahuan telah menunjukkan bahwa puasa memperpanjang periode sensitivitas insulin.
Saat puasa, glikogen dari makanan buka dan sahur dapat membantu memperpanjangnya puasa siang hari.
Dengan berpuasa, seseorang memiliki peluang untuk memanfaatkan makanan sahur sebagai energi di siang hari.
Jika pelepasan energi maksimal dan didukung kualitas tidur yang baik akan membantu mengurangi kadar lemak dalam tubuh.
Selain itu, juga meningkatkan kejernihan mental diri seseorang.
Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa di Wilayah Manado Ramadhan 1442 Hijriyah
4. Meningkatkan kesehatan jantung
Saat tubuh merasakan kantuk, tekanan darah akan meningkat hingga dapat membuat daya kerja jantung meningkat.
Itulah sebabnya, tidur adalah obat yang paling ampuh untuk menjaga kesehatan jantung.
Selama tidur siang, kita menyediakan waktu bagi jantung untuk beristirahat sejenak.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur berisiko terkena penyakit jantung dibanding dengan seseorang yang cukup tidur.
5. Mengurangi stres
Saat mengantuk, kadar hormon kortisol akan naik.
Hormon ini berfungsi untuk mengatur respon tubuh terhadap hal yang menegangkan, termasuk stres.
Jadi, saat kadar kortisol meningkat, stres yang dirasakan juga semakin besar.
Banyak kerugian yang didapatkan pada tubuh saat kita stres, salah satunya menjadi lebih mudah jatuh sakit.
Tidur siang membantu tubuh untuk menurunkan kadar kortisol dan menurunkan tekanan darah.
Sehingga dapat membantu mengurangi stres.
6. Memperkuat daya ingat dan menjaga fokus
Tidur siang memengaruhi kemampuan kognitif manusia.
Selama tidur, area otak yang berfungsi untuk menyimpan memori akan diaktifkan kembali.
Aktivitas saraf yang terjadi saat tidur tersebut memperkuat kemampuan daya ingat dalam jangka panjang.
Kita akan lebih mudah untuk memahami dan mempelajari suatu hal sekaligus mengingatnya.
7. Meningkatkan mood
Kurang tidur selama puasa membuat hormon neuroendokrin di dalam tubuh menjadi tidak seimbang.
Kita menjadi lebih mudah lelah dan marah.
Tidur siang juga dapat membantu menyetabilkan hormon neuroendokrin.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)