Keistimewaan Malam Lailatul Qadar: Turunnya Al-Quran dari Lauhul Mahfudz ke Langit Dunia
Keistimewaan malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Peristiwa turunnya Al-Quran dari Lauhul Mahfudz ke langit dunia.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Garudea Prabawati
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Lailatul-qadri khairum min alfi syahr
Artinya: Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Tanazzalul-mala`ikatu war-ruhu fiha bi`izni rabbihim, ming kulli amr
Artinya: Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Salamun hiya hatta matla'il-fajr
Artinya: Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.
Keistimewaan Malam Lailatul Qadar
Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah, Wahid Ahmadi, menjelaskan keistimewaan malam lailatul qadar.
Malam Lailatul Qadar adalah malam turunnya Al-Qur'an.
Turunnya Al-Quran ada dua tahap:
1. Dari Lauhul Mahfudz turun ke langit dunia