Jaga Sistem Imun Tubuh Saat Puasa, Perhatikan Asupan Protein dan Cara Olahnya
jenis makanan yang telah diproses seperti sosis atau kornet tidak memberikan manfaat yang cukup bagi tubuh.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjalani ibadah puasa merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah dewasa, tentunya diperlukan konsumsi nutrisi yang tepat agar sistem imun tubuh tetap terjaga selama momen Ramadan.
Terlebih kali ini merupakan Ramadan kali kedua yang bersamaan dengan pandemi virus corona (Covid-19).
Dokter Spesialis Gizi Klinik Rumah Sakit Pondok Indah dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc, Sp.GK mengatakan bahwa untuk menjaga sistem imun, pastikan asupan protein yang sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk tetap terjaga.
Sumber protein pun dapat berasal dari hewani maupun nabati.
Namun anda harus memperhatikan cara pengolahannya, agar nutrisi yang terkandung dalam makanan itu dapat diperoleh secara maksimal.
Baca juga: Konsumsi Kopi Saat Puasa Memang Boleh, Tapi Kurangi Takarannya Ya
"Untuk mendapat manfaat maksimal dari protein, maka pengolahannya harus diperhatikan," ujar dr Tirta, dalam keterangan resminya, Senin (12/4/2021).
Ia kemudian menyebut jenis makanan yang telah diproses seperti sosis atau kornet tidak memberikan manfaat yang cukup bagi tubuh.
Baca juga: Tak Disarankan Minum Kopi Saat Sahur, Dokter Ungkap Risikonya Bagi yang Berpuasa
Sehingga menurutnya, jenis makanan ini sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari.
Sebaliknya, ia menyarankan untuk mengkonsumsi makanan yang belum melewati proses olahan pabrik.
"Makanan yang diproses seperti kornet atau sosis sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari, sumber alami tetap jauh lebih baik," tegas dr Tirta.
Baca juga: MUI: Rapid Test dan GeNose Tidak Membatalkan Puasa
Pilih protein hewani yang memiliki kandungan lemak sedikit atau sedang, untuk menjaga agar asupan lemak jenuh dan kolesterol tetap dalam batasan aman selama Ramadan.
Metode pengolahan makanan sahur dan berbuka puasa ini pun harus diperhatikan, yakni diolah secara sederhana tanpa menggunakan bahan yang mengandung minyak.
Karena menurutnya, serat yang dapat diserap tubuh akan semakin banyak jika makanan yang dikonsumsi merupakan makanan yang masih alami, bukan olahan pabrik.
"Selain itu, pilihlah metode pengolahan yang simple dan tidak menggunakan banyak minyak, butter, atau santan. Semakin alami pengolahan suatu makanan (real food), semakin banyak nutrisi yang dapat diserap oleh tubuh," jelas dr Tirta.