Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Panduan Shalat Tarawih, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Doa Kamilin

Berikut panduan lengkap dengan tata cara shalat tarawih, lengkap dengan bacaan doa kamilin, yang dibaca setelah shalat tarawih.

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Panduan Shalat Tarawih, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Doa Kamilin
Tribunnews/Irwan Rismawan
Umat Islam melaksanakan Salat Tarawih berjemaah di Masjid, Jakarta Pusat - Berikut panduan lengkap dengan tata cara shalat tarawih, lengkap dengan bacaan doa kamilin, yang dibaca setelah shalat tarawih. 

TRIBUNNEWS.COM - Shalat Tarawih merupakan salat sunnah yang dilakukan khusus hanya pada bulan Ramadhan.

Dikutip dari buku Pintar Panduan Ibadah Muslimah oleh Muhammad Syukron Maksum, shalat tarawih dikerjakan pada malam hari, antara setelah waktu shalat Isya hingga sebelum datang waktu Shubuh.

Salat tarawih adalah ibadah shalat sunnat malam yang dikerjakan pada bulan Ramadhan.

Waktu shalat Tarawih yaitu sesudah shalat Isya hingga fajar (sebelum datang waktu Subuh).

Baca juga: Bacaan Niat, Tata Cara Shalat Tarawih dan Witir, Dilengkapi dengan Doa Kamilin

Baca juga: Salat Tarawih 23 Rakaat Hanya 6 Menit, Dipercepat 1 Menit karena Pandemi, Sebelumnya 7 menit

Bacaan Niat Shalat Tarawih 

Niat shalat Tarawih Berjamaah 

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Berita Rekomendasi

Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."

Niat Salat Tarawih Sendiri (Munfarid) 

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

Niat Salat Tarawih sebagai Imam 

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat shalat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

Menurut buku Pintar Panduan Ibadah Muslimah oleh Muhammad Syukron Maksum, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, hal ini sudah disepakati oleh ulama (ijma').

Sebagian kaum muslim melaksanakan dengan 4 rakaat dalam sekali salam.

Namun ada juga yang mengerjakan shalat tarawih dengan 2 rakaat dalam sekali salam.

Berikut tata cara shalat Tarawih yang Tribunnews rangkum dari TribunJabar.com:

1. Membacar niat shalat Tarawih

2. Membaca niat di dalam hati ketika takbiratul ihram

3. Kemudian mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram setelah melafalkan niat

4. Baca ta‘awudz dan Surat Al-Fatihah

Setelah itu, baca salah satu surat pendek Al-Quran

5. Rukuk

6. Itidal

7. Sujud pertama

8. Duduk di antara dua sujud

9. Sujud kedua

10. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.

11. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.

12. Salam pada rakaat kedua/keempat.

Setelah selesai melakukan shalat Tarawih, dapat ditutup dengan shalat Witir.

Sementara salat witir adalah salat yang dilakukan minimal dalam satu rakaat.

Salat witir ini biasanya menjadi shalat penutup yang dianjurkan untuk dikerjakan.

Kemudian setelah shalat tarawih, dianjurkan untuk melakukan shalat witir.

Dikutip dari tayangan video 'Tanya Ustaz' Tribunnews.com, Ketua Ikatan Dai Indonesia Jawa Tengah, Wahid Ahmadi menjelaskan bahwa salat witir ini dimaksudkan sebagai salat yang mengakhiri ibadah seseorang biasanya dilakukan setelah salat malam dan dilaksanakan sebelum salat subuh.

Baca juga: Jadwal Buka Puasa dan Adzan Magrib di Jakarta, Sabtu 17 April 2021

Baca juga: Jadwal Buka Puasa dan Adzan Magrib di Jakarta, Minggu 18 April 2021, Beserta Doa Buka Puasa

Jika waktu sudah mepet atau mendekati salat subuh, maka diperbolehkan melakukan salat witir hanya satu rakaat saja.

Namun jika waktunya cukup untuk melakukan salat witir, maka sebaiknya lakukan salat witir dalam tiga rakaat.

Sebelum melaksanakan shalat witir sebaiknya, kaum muslim membaca niat terlebih dahulu.

Berikut ini bacaan niat salat witir:

Niat Sholat Witir – 1 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat sholat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa

Ilustrasi sujud dalam salat (www.freepik.com)
Ilustrasi sujud dalam salat (www.freepik.com) (https://www.freepik.com/)

Niat Sholat Witir – 3 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”.

Setelah melakukan shalat witir, umat muslim juga dianjurkan untuk membaca doa kamilin.

Berikut Tribunnews rangkum bacaan Doa Kamilin dari buku Pintar Panduan Ibadah Muslimah oleh Muhammad Syukron Maksum, sebagai berikut.

Bacaan Doa Kamilin

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لَوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta lawâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa ilal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn.Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn.Wa min tha‘âmil jannati âkilîn.Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn.Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în.Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan.Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman.Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn.Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn.Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în.Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.

Artinya:

“Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban- kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Berita lain terkait Panduan Shalat Tarawih hingga Bacaan Doa Kamilin

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas