Beribadah Sambil Menikmati Keindahan Arsitektur Ala Turki di Masjid At-Tin Taman Mini
Masjid Agung At-Tin yang berlokasi di Jalan Raya Taman Mini Pintu 1 Taman Mini bisa jadi salah satu pilihan favorit untuk wisata religi.
Editor: Anita K Wardhani
"Ada nama Ibu Tien, kemudian di Al-Qur'an ada nama surat At-Tin. Itu hanya kebetulan saja, bukan kita merencanakan itu. Kebetulan supaya bisa terkenang sosok Ibu Tien ini. maka dijadikan nama masjid ini Masjid At-Tin," tutur ustaz Karnali.
Keindahan yang dimiliki Masjid At-Tin, kata ustaz Karnali, terletak pada arsitektur bangunannya. Masjid ini dibangun secara megah dan luas.
Masjid At-Tin memiliki tampilan yang megah, lapangan yang luas, juga taman yang luas.
Selain itu, kubah utama masjid ini juga dikelilingi empat kubah kecil dengan ukiran-ukiran bergaris yang terbilang unik.
"Jadi itu di antaranya (yang indah dari masjid At-Tin). Lalu kan dengan ukiran-ukiran, kemudian tampilannya yang luas, megah, lapangannya luas, parkirnya luas, tamannya juga. Alhamdulillah seperti itu kira-kira. Keindahannya ini lebih ke konsep arsitekturnya," ujar ustaz Karnali.
Usianya Menua, Masjid At-Tin Belum Lakukan Renovasi Besar
Ustaz Karnali mengungkap, bangunan Masjid At-Tin usianya kini sudah tidak lagi muda.
Usia bangunan Masjid At-Tin setidaknya sudah sekitar 21 tahun. "Ini usia yang sudah tidak muda untuk sebuah bangunan," ujar ustaz Karnali.
Meski telah berdiri puluhan tahun, secara fisik bangunan Masjid At-Tin tidak mengalami perubahan apapun.
Namun banyak ruangan yang kini sudah diubah fungsinya.
"Perpustakaan digeser, dijadikan ruang apa. Dulu di dalam Masjid At-Tin itu juga ada TK, sekarang kita pindahkan ke luar dekat parkir. Agar lebih leluasa. Tapi secara fisik masih tetap," kata ustaz Karnali.
Ustaz Karnali mengatakan, kondisi bangunan Masjid At-Tin telah mengalami sejumlah kerusakan. Ini merupakan perubahan alami yang terjadi karena usia bangunan yang terbilang cukup tua.
Usia bangunan yang sudah tua terlihat jelas. Banyak dinding Masjid At-Tin yang sudah mulai kusam.
Ada juga genting-genting yang kini telah bocor, juga sejumlah keramik telah pecah dan rusak.
"Secara alami, usia masjid yang sudah puluhan tahun, tidak muda lagi, tentu ada banyak perubahan alami. Ada kebocoran, ada yang kusam, keramik juga ada yang mulai pecah. Mungkin ada kebocoran sana sini, itu maklum," jelas ustaz Karnali.
Selama ini perbaikan pada gedung Masjid At-Tin dilakukan bertahap. Tidak pernah ada perbaikan gedung Masjid At-Tin secara besar-besaran.
Hal itu dikarenakan operasional masjid, selama ini, dilakukan secara mandiri oleh para pengurus di sekretariat.
"Kita menangani ini secara bertahap. Kita menentukan, dari sekian banyak perubahan, dari sekian banyak kerusakan, mana dulu yang perlu dibereskan," kata dia.
"Semisal pompa mati, itu yang kita tangani dulu. Jadi dari sekian banyak yang rusak mana dulu yang lebih kita prioritaskan, karena kita operasional mandiri," kata ustaz Karnali lagi.
Biaya operasional Masjid At-Tin, lanjut dia, selama ini diperoleh dari berbagai kegiatan yang diselenggarakan di masjid. Seperti resepsi pernikahan, seminar, juga berbagai acara keagamaan lainnya.
"Belum ada renovasi atau perbaikan besar-besaran. Biaya operasional kita dapat dari pernikahan, resepsi, seminar, itu alhamdulilah kita bisa gunakan untuk gaji karyawan. Maka itu kita hanya menjalani sesuai dengan prioritas kebutuhan," kata dia.
"Kita ini selalu mengedepankan apa-apa yang harus kita kerjakan, namun bertahap," katanya lagi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.