Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Puasa Kok Tambah Gendut? Ini Trik Diet Sehat Selama Ramadan

Selama bulan Ramadan, setiap orang kerap membayangkan dirinya memiliki berat badan ideal. Faktanya, berat badan tambah naik. Duh, puasa kok gendut?

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Puasa Kok Tambah Gendut? Ini Trik Diet Sehat Selama Ramadan
Freepik
Puasa Kok Tambah Gendut? Ini Trik Diet Sehat Selama Ramadan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Selama bulan Ramadan, setiap orang kerap membayangkan dirinya memiliki berat badan ideal.

Lalu saat hari raya tiba, bebas untuk tampil maksimal dengan busana terbaik tanpa keluhan sesak di sana sini.

Namun nyatanya, ketika berpuasa, berat tubuh cenderung meningkat. Duh, puasa kok gendut?

Ada yang cenderung saat puasa merasa sangat lapar, kemudian saat berbuka puasa makan secara berlebihan.

Imbasnya berat badan meningkat, hingga kadar lemak darah sampai tensi darah melonjak.

Baca juga: Penting Edukasi Gizi Sejak Remaja, Cegah Mereka Melakukan Diet yang Salah

Baca juga: Mengapa Berbuka Puasa Dianjurkan Konsumsi Makanan yang Manis? Berikut Penjelasannya

Padahal menurut ahli gizi Anjas Kusmarani, S. Tr. Gz, puasa dikatakan berhasil jika berat badan tetap terjaga dan ideal.

Berita Rekomendasi

Kadar lemak membaik dan kadar gula stabil. Anjaz pun membagikan tips agar kondisi badan tetap ideal.

Pertama adalah jangan melewatkan waktu sahur. Seperti yang sering disampaikan nabi jika sahur merupakan suatu amalan yang penting untuk dilakukan.

Ilustrasi menu sahur
Ilustrasi menu sahur (Kompas.com)

Di sisi lain, sahur membantu untuk melewati puasa agar tetap berenergi. Sehingga dapat menjalankan aktivitas seperti biasa.

Selama berpuasa, asupan kalori di saat sahur disarankan oleh ahli gizi 40% adalah dari kebutuhan kalori sehari-hari.

Bukan berarti meniadakan karbohidrat karena penting sebagai sumber tenaga. Harus disesuaikan oleh kebutuhan kalori masing-masing.


"Kalau untuk sahur mengandung protein, karbohidrat, kemudian sayur dan buah-buahan," katanya dalam live streaming, Rabu, (21/4/2021).

Kedua adalah memilih jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh. Disarankan untuk konsumsi karbohidrat komplek.

Sehingga dicerna secara perlahan-lahan dan dapat mempertahankan rasa lapar. Contohnya masih putih bisa digantikan dengan beras merah.

"Kalau kalori 500-600 kalori porsi untuk orang normal itu adalah 8 sendok makan. Sedangkan bagi mereka yang ingin mengurangi berat badan bisa dikurangi dua tiga sendok," katanya lagi.

Ketiga adalah mengendalikan porsi. Seperti yang dikatakan sebelumnya, setiap orang memiliki porsi masing-masing. Untuk mereka yang memiliki berat badan normal, membutuhkan kalori hingga 1700 per-harinya. Sedangkan jika memiliki tujuan berat badan, kurangi 300-500 kalori.

--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas