Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibu yang sedang hamil diperbolehkan untuk berpuasa sepanjang telah berkonsultasi dengan dokter terkait. Selain itu dipastikan kondisi ibu dan janin dalam keadaan sehat serta tidak dalam kondisi wajib minum obat.

Namun menurut dr Bambang Triono, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ibu jika ingin tetap menjalankan ibadah puasa.

Walaupun sedang berpuasa, ibu harus mencukupi kebutuhan nutrisi dan gizi.

Tujuannya agar ibu tidak kekurangan zat yang dibutuhkan oleh janin untuk menyokong pertumbuhan sang bayi. Setidaknya, dalam sehari ibu hamil membutuhkan 2.500 kalori.

Dari 2.500 kalori tersebut terdiri dari 50 persen merupakan karbohidrat yang bisa didapatkan dari nasi, kentang, roti dan berbagai umbi-umbian.

Kebutuhan 50 persen karbohidrat tersebut harus terpenuhi agar janin dapat berkembang secara baik.

Selain itu, ada nutrisi lain yang harus terpenuhi yaitu 30 persen adalah protein. Protein sendiri terbagi menjadi dua yaitu hewani dan nabati.

Untuk protein hewani disarankan yang tidak mengandung lemak tinggi. Seperti ikan, telur, ayam dan daging. Sedangkan protein nabati bisa memilih tahu dan tempe.

Baca juga: Pada Usia Kehamilan Berapa Ibu Disarankan Bisa Berpuasa? Begini Penjelasan Dokter

"Jangan menyepelekan tahu dan tempe. Kedua makanan tersebut mengandung protein nabati yang sangat baik," kata dr Bambang Triono dalam acara Tribun Ramadan, Jumat (23/4/2021).

Sisanya, ibu harus mengonsumsi lemak sebanyak 20 persen. Namun, lemak yang disarankan bukan seperti kulit ayam, lemak sapi atau gajih.

Dianjurkan mencukupi kebutuhan lemak dari kacang-kacangan karena mengandung lemak yang bagus.

Di sisi lain, yang paling utama bagi ibu hamil adalah melakukan sahur. Tentunya dengan mengonsumsi makanan yang telah disampaikan sebelumnya. Mengandung nutrisi dan gizi yang cukup.