Itikaf: Pengertian, Keutamaan dan Amalan-amalan yang Dapat Dilaksanakan
Salah satu ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan adalah itikaf. Berikut ini pengertian, keutamaan dan amalan yang dapat dilakukan.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono

TRIBUNNEWS.COM - Simak pengertian, keutamaan dan amalan-amalan yang dapat dilakukan saat i'tikaf.
Salah satu ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan adalah i'tikaf.
I'tikaf atau iktikaf menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya diam beberapa waktu di dalam masjid sebagai suatu ibadah dengan syarat-syarat tertentu (sambil menjauhkan pikiran dari keduniaan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan).
Sementara dikutip dari sumsel.kemenag.go.id, I’tikaf ialah berdiam diri di masjid dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah.
I’tikaf merupakan sunnah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dengan sungguh-sunguh.
Baca juga: Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar pada 10 Hari Terakhir Ramadhan, Inilah Doa yang Dianjurkan
Banyak hadits-hadits yang menunjukkan bahwa Rasulullah saw sering melakukan i’tikaf sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.
Bahkan menjelang wafatnya beliau, Rasulullah melakukan i’tikaf selama dua puluh hari terakhir Ramadhan.
Kemudian hal itupun diikuti oleh para istri nabi saw setelah beliau wafat.
Dari Aisyah ra:
“Rasulullah melakukan i’tikaf setiap bulan Ramadhan selama sepuluh hari, maka ketika di tahun menjelang wafatnya, Rasulullah beri’tikaf dua puluh hari. Dan istri-istrinya beri’tikaf setelah itu.”( HR. Bukhori dan Muslim).
Hal senada juga disampaikan oleh Ibnu Umar, ra berkata:
“Rasulullah melakukan i’tikaf sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan” (HR. Bukhori dan Muslim).
Lantas, apa keutamaan melaksanakan i'tikaf?
Di antara keutamaan i’tikaf, selain ia merupakan sunnah yang dicontohkan baginda Rasulullah, sesungguhnya I’tikaf memiliki keutamaan yang sangat besar.