Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Malam Ganjil 27 Ramadhan, Berikut Amalan dan Bacaan Doa Saat Menjumpai Lailatul Qadar

Setiap malam ganjil Ramadhan diyakini sebagai waktu terjadinya Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan, lakukan amalan berikut ini.

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Gigih
zoom-in Malam Ganjil 27 Ramadhan, Berikut Amalan dan Bacaan Doa Saat Menjumpai Lailatul Qadar
TribunBogor/Istimewa
Ilustrasi malam ganjil Ramadhan diyakini sebagai waktu terjadinya Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. 

TRIBUNNEWS.COM - Malam ini, bulan Ramadhan 1442 H sudah memasuki hari ke-27.

Malam ganjil, diyakini sebagai waktu datangnya Lailatul Qadar.

Penjelasan tersebut tertulis dalam ayat Al-Quran, yaitu pada surat Surat Al Qadar, diperkirakan bahwa lailatul qadar terjadi ketika sudah memasuki 10 hari terakhir Ramadhan.

Lailatul Qadar adalah saat yang mulia dan ditunggu-tunggu oleh umat muslim di bulan Ramadhan.

Lailatul Qadar biasa diartikan dengan malam seribu bulan, atau lebih baik dari seribu bulan.

Baca juga: TANDA-TANDA Malam Lailatul Qadar: Berikut Cara Hitung Perkiraannya dan Ini Ciri Alamnya

Ustaz Baidi dalam tayangan Tanya Ustaz menjelaskan bahwa, pahala yang didapatkan ketika orang melaksanakan ibadah saat waktu lailatul qadar lebih baik dibanding seribu bulan atau kurang lebih 84 tahun.

Oleh karena itu ada sunnah, yakni pada 10 hari terakhir diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk melakukan iktikaf.

Berita Rekomendasi

Sesungguhnya kita tidak ada yang tahu jelas kapan malam Lailatul Qadar terjadi, karena itu rahasia Allah.

Baca juga: Penjelasan tentang Malam Lailatul Qadar, Berikut Tanda-tandanya: Udara Terasa Nyaman

Itikaf berarti berhenti atau diam di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu, semata-mata niat beribadah kepada Allah.

Itikaf pada bulan Ramadan bisa dikatakan sebagai ruang perawatan khusus untuk menghilangkan dosa dari dalam hati.

Ketika akan melakukan itikaf, kita harus memiliki niat terlebih dahulu, dan faham dengan apa yang dilakukan.

Saat melaksanakan itikaf pikiran kita jangan sampai melamun dan pikiran kosong.

Baca juga: Amalan-amalan yang Dianjurkan di 10 Hari Terakhir pada Bulan Ramadhan, Sedekah hingga Itikaf

Kemudian, ketika diam di dalam masjid kita harus meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang itikaf.

Itikaf hukumnya sunah dan tidak harus pada bulan Ramadan, boleh dilakukan bulan apa saja, yang penting melakukannya dan memahami.

Itikaf dianjurkan untuk dilakukan pada saat sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.

Hal ini dilakukan untuk mencari malam lailatul qadar, yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan.

Menurut Dr. Eko Asmanto M.Phil, itikaf menjadi hal yang menyempurnakan ibadah kita di bulan Ramadhan.

Baca juga: Quraish Shihab Jelaskan Anjuran Pelaksanaan Buka Puasa, Itikaf, dan Tadarus saat Pandemi Corona

Gus Agus Salim selaku dosen Syariah UNU Purwokerto juga memaparkan beberapa syarat melakukan itikaf, sebagai berikut.

Sayart Melakukan Itikaf

- Berada di masjid

- Muslim

- Niat

- Bersih dari Hadast besar dan kecil.

Hal utama yang harus dilaksanakan saat beritikaf adalah menyibukkan diri dengan ketaatan ibadah.

Seperti melaksanakan shalat, bertasbih, berdzikir, membaca Al Quran dan menyibukkan diri dengan ilmu seperti belajar.

Melakukan kegiatan tersebut tidak ada yang dihukumi makruh, dan tidak ada hal yang menyalahi keutamaan.

Selain melakukan iktikaf, saat menjumpai malam Lailatul Qadar, umat muslim juga dianjurkan untuk membaca doa-doa untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar.

Dikutip dari tayangan OASE Tribunnews.com, Miftahullaq M.S.I menjelaskan, ada sebuah doa yang diajarkan oleh Rasulullah untuk menghidupkan malam lailatul qadar, sebagai berikut:

Doa yang dianjurkan untuk dibaca saat malam Lailatul Qadar

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Allahumma innaka 'afuwwun kariim tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii

Artinya: Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah, dan menyukai memberikan maaf, maafkanlah aku.

Anjuran doa malam lailatul qadar ini disebutkan oleh Rasulullah dalam hadis dari Aisyah.

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ « قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Artinya: Beliau, Radhiyallahu ‘anha berkata: "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku mengetahui suatu malam adalah Lailatul Qadar. Apa yang mesti aku ucapkan saat itu?” Beliau menjawab,

”Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).”

Selain doa tersebut, malam qadar juga bisa dihidupkan dengan memperbanyak dzikir dengan istighfar, ataupun bacaan lain seperti tasbih dan tahmid.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Berita lain terkait Menyambut Malam Lailatul Qadar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas