Tata Cara Shalat Idul Fitri: Niat, Doa Iftitah, Bacaan di Sela-sela Takbir, Naskah Khutbah Singkat
Tata cara shalat Idul Fitri di rumah atau di masjid/lapangan. Dilengkapi niat, doa iftitah, bacaan di sela-sela takbir, dan naskah khutbah singkat.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Daryono
7. Ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
8. Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, disunnahkan takbir sebanyak lima kali sambil mengangkat tangan.
Di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam) dan di antara tiap takbir disunnahkan membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar.
Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya. Tiada Tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar.
9. Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.
10. Ruku', sujud, dan seterusnya hingga salam.
11. Setelah salam, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Fitri.
Lantaran masih pandemi, umat Islam diimbau untuk shalat Idul Fitri di rumah terutama yang berada di zona merah dan zona oranye.
Sementara di zona hijau dan kuning, shalat Idul Fitri dapat diadakan di masjid dan lapangan, tentu dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Merujuk pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun lalu, shalat Idul Fitri dapat dilakukan di rumah baik secara sendirian/munfarid maupun berjamaah.
Bila dilakukan secara berjamaah, maka jumlah jamaah yang melaksanakan shalat Idul Fitri minimal empat orang.
Rinciannya, satu orang menjadi imam dan tiga lainnya makmum.