Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Mengapa Banyak Orang Memilih Menikah di Bulan Syawal?

Terkait dengan pilihan menikah di bulan Syawal, hal itu merupakan bentuk dari menjalankan sunnah dari Rasulullah.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Sri Juliati
zoom-in Mengapa Banyak Orang Memilih Menikah di Bulan Syawal?
Pixabay
Ilustrasi pernikahan - Mengapa Banyak Orang Memilih Menikah di Bulan Syawal? 

TRIBUNNEWS.COM - Menikah dalam agama Islam merupakan suatu bagian dari penyempurnaan agama dan iman.

Menurut istilah, menikah merupakan suatu ikatan lahir dan batin antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim sebagai suami istri dengan tujuan membina suatu rumah tangga yang bahagia berdasar tuntunan Tuhan.

Dalam realita di masyarakat, banyak orang memilih melaksanakan pernikahan di bulan Syawal, bulan setelah Ramadhan dalam kalender Islam.

Lantas bagaimana hal itu dilihat dari perspektif Islam?

Baca juga: Bayar Utang Puasa atau Puasa Syawal, Mana yang Harus Didahulukan? Ini Penjelasannya

Baca juga: Bolehkah Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Qadha dan Senin Kamis? Ini Penjelasannya

Pejabat Penyuluh Agama Islam Kemenag Surakarta, Mufti Addin menerangkan, sebenarnya tidak ada ketentuan khusus mengenai menikah di bulan tertentu.

Karena pada dasarnya semua hari dan bulan adalah baik disisi Allah.

Berita Rekomendasi

"Tidak ada ketentuan harus kapan untuk menikah karena semua bulan semua hari adalah baik disisi Allah," kata dia saat berbincang di program Tribunnews On Cam.

Terkait dengan pilihan menikah di bulan Syawal, hal itu merupakan bentuk dari menjalankan sunnah dari Rasulullah.

Sebab dahulu Rasulullah saat menikahi Sayyidah Aisyah juga pada Bulan Syawal.

Bukan tanpa alasan Rasulullah memilih bulan Syawal sebagai waktu untuk menikah.

Ia menjelasakan, pada zaman jahiliah dulu, orang Quraish Arab memiliki keyakinan bahwa menikah di bulan Syawal adalah suatu pantangan.

"Pada masa itu (jahiliah), orang Quraish Arab memiliki keyakinan bahwa menikah di bulan Syawal itu tanda kesialan. Tidak hanya menikah, bahkan berhubungan suami istri di bulan syawal itu sesuatu yang tabu bagi masyarakat Quraish jahiliah jaman dulu," kata dia.

Baca juga: Puasa 6 Hari di Bulan Syawal Apakah Boleh Dijeda atau Harus Berturut-turut? Ini Penjelasannya

Rasulullah menampik anggapan tersebut dan justru memilih menikah dengan Aisyah pada Bulan Syawal.

"Oleh karena itu, Rasulullah sengaja memilih bulan Syawal untuk menikah dengan Aisyah dan ingin menampik anggapan orang jahiliah quraish jaman dulu," terangnya.

Hal itu juga sesuai dengan sebuah hadist yang berbunyi;

عن عائشة رضي الله عنها قالت تزوجني رسول الله صلى الله عليه و سلم في شوال وبنى بي في شوال فأي نساء رسول الله صلى الله عليه و سلم كان أحظى عنده منى قال

Sayyidah ‘Aisyah radliyallâhu ‘anha berkata: “Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan mengadakan malam pertama pada bulan Syawal. Istri Rasulullah mana yang lebih bentuntung ketimbang diriku di sisi beliau?” (HR Muslim).

(Tribunnews.com/Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas