Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

BRIN Ungkap Alasan 1 Ramadan 1443 H Diprediksi Jatuh pada Hari Minggu

BRIN mengungkap alasan terkait 1 Ramadan 1443 H yang diprediksi jatuh pada Minggu (3/4/2022). Salah satunya adalah rendahnya hilal dan cuaca.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
zoom-in BRIN Ungkap Alasan 1 Ramadan 1443 H Diprediksi Jatuh pada Hari Minggu
KompasTV
Pantau Hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan 1443 H melalui live streaming 

TRIBUNNEWS.COM - Peneilti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi P Hassanudin mengungkapkan alasan 1 Ramadan 1443 akan jatuh pada Minggu (3/4/2022).

Dirinya mengatakan, kriteria terbaru dari Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) yaitu nilai ketinggian hilal yang dihitung setinggi kurang dari tiga derajat dan elongasi hilal berada kurang dari 6,4 derajat.

Kriteria tersebut, kata Andi, membuat kemungkinan 1 Ramadan 1443 H jatuh di hari Minggu.




“Jadi secara umum untuk wilayah Indonesia, kami sudah menghitung nilai ketinggian hilal dan elongasi hilal.”

“Memang berkisar antara satu derajat hingga dua derajat untuk ketinggiannya dan elongasinya dua hingga tiga derajat.” ujarnya dikutip dari YouTube TVone.

“Sehingga ada kemungkinan 1 Ramadan akan jatuh di hari minggu, 3 April 2022,” imbuh Andi.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan Kota Jakarta 2022, Lengkap Waktu Shalat 5 Waktu dan Buka Puasa

Baca juga: Kemenag: Hasil Sidang Isbat akan Tetapkan Awal Puasa Ramadan 1443 H Jatuh pada 2 atau 3 April 2022

Selain itu terkait faktor dalam melihat hilal untuk penetapan 1 Ramadan, Andi mengatakan cuaca adalah faktor penting.

BERITA TERKAIT

“Memang untuk keterlihatan hilal, memang tidak bisa dilepaskan dari cuaca. Jika cuaca itu kurang mendukung, hilal akan mustahil untuk terlihat,” jelasnya.

Namun, kata Andi, pada harini beberapa wilayah di Indonesia mengalami cuaca yang cukup cerah untuk dapat melaksanakan proses penglihatan hilal.

Andi juga menambahkan untuk saat ini, ketinggian hilal di Indonesia masih cukup rendah.

“Tetapi memang ketinggian hilal ini masih cukup rendah, jadi memang sulit untuk terlihat karena berada di dekat ufuk,” katanya.

Kemudian untuk saat ini, Andi mengungkapkan ketinggian hilal di beberapa wilayah Indonesia bervariasi dari satu derajat hingga dua derajat lebih 14 menit.

“Sementara untuk Indonesia sendiri, untuk sore ini, ketinggian hilal itu bervariasi antara satu derajat di wilayah Jayapura hingga dua derajat lebih 14 menit di daerah Pulau Enggano dan Kepulauan Siberut.”

“Jadi memang nilai ketinggian ini dibawah syarat tiga derajat yang telah direkomendasikan dari Jakarta pada tahun 2017,” ungkapnya.

Baca juga: LINK LIVE STREAMING Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1443 H oleh Kemenag

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas