Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadan, Dilengkapi Tulisan Arab/Latin, Arti, dan Adab Berdoa

Menjelang Ramadan, berikut ini doa Ziarah Kubur untuk mendoakan Orang Tua yang sudah wafat. Dilengkapi tulisan Arab/Latin, arti, dan adab berdoa.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
zoom-in Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadan, Dilengkapi Tulisan Arab/Latin, Arti, dan Adab Berdoa
Warta Kota/Yulianto Anto
Warga melakukan ziarah kubur jelang bulan suci Ramadan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (27/3/2022). (Warta Kota/YULIANTO) - Menjelang Ramadan, berikut ini doa Ziarah Kubur untuk mendoakan Orang Tua yang sudah wafat. Dilengkapi tulisan Arab/Latin, arti, dan adab berdoa. 

TRIBUNNEWS.COM - Ziarah kubur adalah kegiatan yang dilakukan umat muslim untuk mendoakan ahli kubur dan mengingat kematian.

Ketika menjelang ramadan, umat muslim di Indonesia memiliki tradisi berziarah kubur ke makam orang tua, keluarga, kerabat, atau orang terkasih.

Orang yang berziarah harus bersikap layaknya tamu yang mendatangi kediaman mereka yang sudah wafat dan membawa hadiah doa.

Berikut ini bacaan doa ziarah kubur: 

Baca juga: Tata Cara Salat Tarawih dan Witir, Dilengkapi Bacaan Niat dan Doa Kamilin dalam Arab/Latin

Bacaan Doa Ziarah Kubur

Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa (Istimewa)

Berikut ini urutan doa ziarah kubur, dikutip dari surya.co.id.

1. Membaca Al-Fatihah

Berita Rekomendasi

Membaca Al Fatihah untuk Nabi Muhammad SAW, guru-guru, orangtua yang sudah meninggal (ahli kubur)

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

"Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,"

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ

"Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,"

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ

"Pemilik hari pembalasan."

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan."

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ

"Tunjukilah kami jalan yang lurus,"

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

"(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

2. Baca Surat Al Ikhlas (3 X)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكٌنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ

Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, ‘Dialah yang maha esa. Allah adalah tuhan tempat bergantung oleh segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya."

3. Surat Al Falaq

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَاثاتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada tuhan yang menguasai waktu subuh dari kejahatan makhluk-Nya. Dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus nafasnya pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia mendengki."

4. Surat An Nas

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. اِلَهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada tuhan manusia, raja manusia. Sesembahan manusia, dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. Dari setan dan manusia.’”

5. Tahlil dan Takbir

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar.”

6. Surat Al Fatihah

7. Doa Ziarah Kubur untuk Orang Tua

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى وَلِوَالِدَىَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيْرًا

Allahumma fighfirlii wa liwaa lidayya warham humaa kamaa rabbayaanii shaghiraa.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku. Baik ibu maupun bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil.”

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ

Allahummaghfir lahum, warhamhum, wa ‘afihim, wa‘fu ‘anhum. Allahumma anzilir rahmata, wal maghfirata, was syafa’ata ‘ala ahlil quburi min ahli laa ilaaha illallaahu Muhammadun rasulullah.

Artinya: “Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, syafa’at bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat.”

Doa Arwah

- Untuk jenazah laki-laki

اللهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

“Ya Allah ampunilah dirinya, kasihanilah dirinya, afiatkan dirinya, dan maafkanlah dirinya.”

- Untuk jenazah perempuan

اللهُمَّ اغْفِرْ لَها وَارْحَمْها وَعَافِها وَاعْفُ عَنْها يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ

“Ya Allah ampunilah dirinya (perempuan), kasihanilah dirinya, afiatkan dirinya, dan maafkanlah dirinya, wahai Tuhan sekalian alam.”

Baca juga: Perbedaan Imkanur-Rukyat dan Wujudul Hilal, Dua Metode Penentuan Awal Bulan Hijriyah

Doa Khusus untuk Ahli Kubur saat Berziarah

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ

الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhìì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.

Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.

Artinya: "Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran."

"Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya." (HR. Muslim).

Baca juga: 7 Keutamaan Membaca Al-Quran di Bulan Puasa Ramadahan: Pahala Berlipat Ganda

Adab Ziarah Kubur

Dalam pelaksanaannya, peziarah dianjurkan untuk menerapkan adab ziarah kubur dengan sopan.

Berikut ini adab ziarah kubur, dikutip dari Gramedia.

Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta, sepi dari warga yang melakukan ziarah kubur, Kamis (13/5/2021). Pemprov DKI melarang sementara ziarah kubur selama libur lebaran dari 12 Mei hingga 16 Mei 2021 untuk mencegah penyebaran Covid-19. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta, sepi dari warga yang melakukan ziarah kubur, Kamis (13/5/2021).  (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

1. Berwudu Sebelum Ziarah

Ketika akan berziarah harus berwudu terlebih dahulu sebelum masuk ke pemakaman.

Hal ini dikarenakan saat berziarah nanti peziarah akan membaca Al Quran, dan membacakan doa-doa untuk ahli kubur yang sudah wafat.

2. Mengucapkan Salam

Setiap pemakaman pasti dijaga oleh para malaikat.

Sebagai makhluk yang beragama, tentunya kita sebagai peziarah memiliki adab ketika memasuki tempat tinggal orang lain, termasuk pemakaman.

Untuk memasuki pemakaman, kita harus mengucapkan salam kepada penghuni makam.

Ucapan salam untuk ziarah kubur berbunyi seperti:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Assalamu’alaìkum dara qaumìn mu’mìnîn wa atakum ma tu’adun ghadan mu’ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun.

Artinya: “Assalamualaikum, wahai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insya Allah akan menyusul kalian.”

3. Menghadap Kiblat

Ketika berdoa untuk ziarah kubur, hendaknya menghadap kiblat.

Hal ini dikarenakan posisi kita yang sedang berdoa kepada Allah dan membaca Al Quran.

Oleh karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan sunnah saat berdoa kita harus menghadap ke arah kiblat.

4. Membaca Doa Ziarah

Setelah berzikir, membaca tasbih, tahmid, dan juga tahmid, maka kamu bisa membacakan doa ziarah khusus untuk ahli kubur yang sudah meninggal.

Doa ini secara garis besar memohon kepada Allah agar dosa ahli kubur tersebut dapat diampuni, dilapangkan kuburnya, dan masuk ke dalam surga.

Doa ziarah tersebut akan dicantumkan setelah adab ziarah dalam artikel ini.

5. Membaca Surat-Surat Pendek

Setelah selesai membaca doa ziarah maka dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek di Al Quran.

Adapun surat-surat pendeknya meliputi, Al-Fatihah, An-Naas, Al-Falaq, dan Al-Ikhlas.

Hadits membaca surat pendek ini telah diriwayatkan oleh Al-Mawarzi dari Rahmad bin Hanbal yang mengatakan bahwa:

“Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan) maka bacalah Al-Fatihah, surat Al-Ikhlas dan Al-Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayat-mayat kuburan tersebut, karena sesungguhnya pahalanya sampai ke mereka."

6. Jangan Duduk atau Menginjak Kuburan

Bagi peziarah yang masih berada di area pemakaman, perlu memperhatikan langkah kaki dan posisi, agar tidak menginjak kuburan.

Selain itu, jangan menduduki makam.

Upayakan agar tidak melangkahi kuburan, karena termasuk tidak sopan.

Hal ini telah sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa:

“Janganlah kalian salat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya.” (HR. Muslim).

7. Jangan Berkata Tidak Sopan

Perkataan kasar dan tidak sopan memang sebaiknya dihindari saat di mana pun kita berada, termasuk ketika berziarah.

Sebagai tamu, tentu kita harus berkata yang sopan dan hindari perkataan yang tidak sopan dan kasar.

Hal seperti ini sudah dijelaskan oleh Imam Al-Nawawi bahwa, tidak baik jika di dalam sebuah pemakaman berkata hal yang batil atau tidak sopan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)(Surya.co.id/Alif Nur Fitri Pratiwi)

Artikel lain terkait Doa Ziarah Kubur

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas