Hukum Sikat Gigi saat Puasa Ramadhan, Apakah Bisa Membatalkan? Ini Penjelasannya
Inilah hukum sikat gigi saat puasa Ramadhan. Apakah benar bisa membatalkan puasa? Ini penjelasannya?
Penulis: Sri Juliati
Editor: Inza Maliana
![Hukum Sikat Gigi saat Puasa Ramadhan, Apakah Bisa Membatalkan? Ini Penjelasannya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kebersihan-sikat-gigi-di-hotel.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Saat berpuasa, umat Islam diwajibkan untuk menahan diri dari makan, minum, serta beberapa hal yang membatalkan.
Satu di antaranya dilarang memasukkan benda apapun ke dalam tubuh melalui tujuh lubang yang dimiliki.
Di satu sisi, banyak yang mempercayai, sikat gigi saat puasa Ramadhan, bisa membatalkan puasa.
Namun, benarkah demikian?
Baca juga: Cegah Bau Mulut Tak Sedap, Ini Waktu yang Tepat untuk Menggosok Gigi saat Bulan Puasa
Baca juga: Berkumur dan Menggosok Gigi Apakah Bisa Membatalkan Puasa?
Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr Ismail Yahya menjelaskan, menggosok gigi dan berkumur tidak membatalkan puasa.
Namun, kegiatan ini dianjurkan untuk dilakukan setelah sahur dan sebelum shalat Subuh.
"Hukum bersiwak, sikat gigi dan berkumur saat puasa dibolehkan oleh para ulama, terlebih kalau itu dilakukan sesudah kita sahur."
"Artinya sebelum kita sholat Subuh, sangat dianjurkan," ujarnya dalam video di kanal YouTube Tribunnews.com berjudul Hukum Sikat Gigi dan Berkumur saat Puasa Ramadan, Apakah Membatalkan Puasa?
Sebagian ulama mengatakan, hukum menggosok gigi dan berkumur adalah makruh apabila berlebihan.
Adapun makruh adalah suatu hal yang dianjurkan untuk tidak dikerjakan, tapi apabila dikerjakan tidak berdosa.
Ismail Yahya menambahkan, apabila berkumur saat berwudhu tidak dipermasalahkan.
![Ilustrasi Sikat Gigi.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-sikat-gigi3.jpg)
Hal senada juga disampaikan Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Cholil Nafis mengatakan, umat Islam boleh menggosok gigi saat berpuasa dan kegiatan tersebut tidak membatalkan puasa.
"Kalau dilakukan sebelum Zuhur, hukumnya boleh, bahkan dianjurkan bagi yang ingin membersihkan mulutnya," kata Cholil.
Meski begitu, hukum menggosok gigi saat puasa berubah menjadi makruh jika dilakukan setelah waktu Zuhur.
"Kalau setelah Zuhur hukumnya makruh, artinya tidak disukai oleh Allah, tapi tidak diancam dengan siksa," ujar Cholil sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (13/4/2021),
Akan tetapi, Cholil menjelaskan, puasa menjadi batal jika air yang digunakan untuk berkumur setelah menggosok gigi tertelan.
"Kalau airnya tertelan, ya membatalkan puasa, karena tidak boleh masuk ke dalam," kata Cholil.
"Oleh karena itu, pada saat puasa, berkumur-kumur tidak boleh terlalu dalam, agar tidak menelan air," imbuhnya.
9 Hal yang Makruh Dilakukan saat Puasa
Ketika menjalankan ibadah puasa, ada beberapa hal yang hukumnya makruh, yaitu anjuran agar menghindarinya atau tidak melakukannya, karena dapat mengurangi kesempurnaan pahala puasa.
Apa saja hal yang makruh dilakukan saat puasa?
Berikut ini hal makruh saat puasa dikutip dari Buku Siswa Fikih Pendekatan Kurikulum 2013 dan Tokopedia.
1. Mencicipi rasa makanan di ujung lidah
Saat sedang memasak hidangan untuk berbuka, biasanya orang akan merasakan rasa masakan itu.
Meski setelah mencicipi masakan itu seseorang tidak menelannya dan melepehnya, tetap akan mengurangi kesempurnaan pahala puasa.
Hal ini makruh dilakukan, karena pada hakikatnya, orang yang berpuasa tidak boleh memasukkan makanan atau minuman apapun ke dalam mulut.
Sehingga, sebisa mungkin untuk menghindari tindakan mencicipi rasa makanan di ujung lidah.
2. Berkumur-Kumur
Berkumur-kumur di sini adalah kegiatan selain berkumur saat berwudhu.
Orang yang berkumur terlalu lama dikhawatirkan dapat menelan air di dalam mulut.
Kegiatan ini dianjurkan untuk dihindari bagi orang yang sedang berpuasa.
Berkumur juga dapat membatalkan puasa jika niat berkumur adalah untuk melepas dahaga.
3. Mandi Yang Berlebihan
Kegiatan membersihkan diri dengan mandi adalah hal positif bagi kebersihan badan.
Namun, mandi yang berlebihan dapat mengurangi kesempurnaan pahala orang yang sedang berpuasa.
Jika mandi berlebihan dikhawatirkan dapat membuat air tidak sengaja masuk ke dalam mulut.
4. Menyikat Gigi
Membersihkan gigi dengan menggosokkan sikat gigi dan pasta gigi dapat menjadi makruh.
Hal ini dikarenakan rasa dari pasta gigi dikhawatirkan akan tertelan.
Selain itu, memasukkan benda ke dalam mulut saat berpuasa juga dapat mengurangi kesempurnaan pahala puasa.
5. Tidur Terlalu Lama
Beberapa orang yang sedang berpuasa biasanya akan merasa lemas dan memilih untuk tidur.
Durasi tidur yang terlalu lama saat berpuasa dapat menjadi makruh jika tidur dari pagi hingga sore.
Sebaiknya, orang yang berpuasa memanfaatkan waktu ibadah puasa untuk melakukan kegiatan yang mendatangkan pahala.
Selain itu, orang berpuasa yang tidur terlalu lama dikhawatirkan dapat mengurangi kesempurnaan pahala puasa karena tidak menghadapi cobaan hawa nafsu.
6. Membayangkan Hal-hal yang Mendatangkan Syahwat
Ketika berpuasa, seseorang harus melawan hawa nafsu, termasuk nafsu syahwat.
Meski hanya sekedar membayangkan, namun kegiatan ini dapat merusak kesempurnaan pahala puasa, karena dikhawatirkan dapat mendorong tubuh mengeluarkan mani.
Hal ini juga berlaku untuk pasangan suami isteri yang berciuman.
7. Mengumpulkan Liur dan Menelannya
Orang yang sedang berpuasa tidak boleh memasukkan cairan atau minuman apapun ke dalam mulut.
Hal ini termasuk air liur di dalam mulut yang sengaja dikumpulkan, kemudian ditelan.
Kegiatan ini makruh karena mengurangi pahala puasa dan dapat menimbulkan batalnya puasa.
8. Berenang
Kegiatan berenang ini sama makruhnya dengan mandi berlebihan ketika sedang berpuasa.
Kedua kegiatan ini dikhawatirkan dapat menjadi penyebab masuknya air ke dalam tubuh melalui hidung, mulut, dan lain-lain.
Sehingga, jika ingin berenang, sebaiknya melakukannya setelah berbuka puasa atau di hari lain di luar bulan ramadhan.
9. Emosi Berlebihan
Orang yang menjalankan ibadah puasa wajib menahan hawa nafsu, yang tidak hanya makan dan minum, namun juga termasuk emosi.
Mengeluarkan emosi secara berlebihan dapat mengurangi kesempurnaan pahala puasa karena tidak dapat menahan hawa nafsu.
Sehingga, orang berpuasa yang mengeluarkan emosi berlebihan akan merasa lebih lapar dan haus, serta puasanya tidak mendapat pahala.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Widya Lisfianti/Yunita Rahmayanti) (Kompas.com)