Umat Islam Diminta Menerima Perbedaan Awal Ramadan dengan Sikap Bijak, Toleran & Saling Menghargai
Wamenag mengharapkan kepada umat Islam untuk bisa menerima perbedaan awal Ramadan ini dengan sikap bijak, penuh toleran, saling menghargai.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi meminta perbedaan awal puasa pemerintah dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah tidak perlu dipertentangkan.
Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menetapkan 1 Ramadhan 1443 H/2022 M jatuh pada Ahad, 3 April 2022.
Sedangkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengumumkan 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada 2 April 2022.
"Saya mengimbau kepada umat Islam untuk tidak mempertentangkan perbedaan awal Ramadhan 1443 H," kata Zainut kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (2/4/2022).
Wamenag mengharapkan kepada umat Islam untuk bisa menerima perbedaan awal Ramadan ini dengan sikap bijak, penuh toleran, saling menghargai dan menghormati.
"Perbedaan seperti ini sudah sering terjadi. Saya yakin umat Islam Indonesia tidak kaget dan tidak akan mengganggu harmoni kehidupan bersama," tuturnya.
Zainut menekankan agar perbedaan awal puasa menjadi proses pendewasaan diri dalam menerima perbedaan pendapat yang dilandasi dengan rahmat dan persaudaraan.
Pihaknya mengajak seluruh umat Islam untuk mengisi bulan Ramadan dengan ibadah dan amal perbuatan.
Selain itu, Wamenag juga mengingatkan pentingnya meningkatkan nilai ketakwaan dan kesalehan, baik kesalehan pribadi maupun kesalehan sosial.
Setelah Tujuh Tahun
Perbedaan penetapan 1 Ramadan kali terakhir berbeda antara PP Muhammadiyah dan Pemerintah terjadi pada 2014.
Kala itu, Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan pada 28 Juni 2014, sedangkan pemerintah dan NU menetapkannya pada 29 Juni 2014.
Walaupun begitu, pemerintah dan Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal pada tanggal yang sama yakni 28 Juli 2014.
Di tahun 2022, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU menetapkan 1 Ramadan 1443 Hijriah atau awal puasa 2022 sama dengan pemerintah pada Minggu (3/4/2022).
Baca juga: Jokowi Ucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa, Jadikan Ramadan Momentum Tingkatkan Iman dan Takwa
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan keputusan ini diambil dalam setelah mendapat laporan pengamatan hilal dari tim pemantauan NU di daerah.
PBNU menetapkan 50 titik pemantauan di beberapa daerah di Indonesia.
"Lembaga Falaqiyah PBNU telah melakukan pemantauan tempat lokasi dilakukannya rukyatul hilal. Hilal tidak berhasil terlihat," katanya.
Dengan demikian, kata dia, umur bulan Syaban 1443H adalah 30 hari atau dengan kata lain istiqmal.
"Atas dasar tersebut, dengan ini, PBNU mengikrarkan bahwa awal bulan Ramadhan 1443H jatuh pada hari Ahad Wage, tanggal 3 April 2022," imbuh Gus Yahya. (Tribun Network/Reynas Abdila)