Muhammadiyah Bantah Kirimkan Perwakilan Hadiri Sidang Isbat, Begini Komentar Kementerian Agama
Kasubdit Hisab Rukyat dan Syariah Kemenag Ismail Fahmi enggan menanggapi pernyataan dari Abdul Mu'ti.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti menegaskan pihaknya tidak menerima surat dari Kementerian Agama kepada PP Muhammadiyah, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah untuk menghadiri Sidang Isbat pada Jumat 1 April 2022 lalu.
Padahal sebelumya Kemenag menyatakan telah mengundang berbagai ormas Islam, termasuk Muhammadiyah, dalam Sidang Isbat penentuan awal Ramadan.
Kasubdit Hisab Rukyat dan Syariah Kemenag Ismail Fahmi enggan menanggapi pernyataan dari Abdul Muti.
Menurutnya, momentum bulan Ramadan ini difokuskan untuk beribadah. Kemenag, kata Ismail, tidak membuat pernyataan yang mengganggu ormas Islam.
"Kami buat adem saja ya, sekarang fokus ke ibadah Ramadan. Kita sama sekali tidak ada statemen yang mengganggu pihak-pihak ormas," ucap Ismail kepada Tribunnews.com, Senin (4/4/2022).
Menurut Ismail, meredam pemberitaan mengenai masalah ini lebih penting dibanding saling mengklaim kebenaran.
"Semoga bisa dimengerti, meredam berita jauh maslahat ketimbang saling benar membenarkan," tutur Ismail.
Baca juga: Wamenag Minta Perbedaan Awal Puasa Pemerintah dengan PP Muhammadiyah Tidak Perlu Dipertentangkan
Sebelumnya, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Kemenag memastikan sidang isbat awal Ramadan 1443 H diikuti perwakilan ormas Islam, termasuk NU dan Muhammadiyah.
"Sejumlah perwakilan ormas Islam mengikuti sidang isbat awal Ramadan 1443 H, termasuk NU dan Muhammadiyah," tegas Adib di Jakarta, Sabtu (2/4/2022).
"Bahkan, perwakilan dari Lembaga Falakiyah NU, Majelis Tarjih Muhammadiyah, dan Persis memberikan tanggapan dan saran dalam sidang isbat yang dipimpin Menag," sambungnya.
Hal ini dibantah oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Abdul mengatakan KH Sriyatin Siddiq, MA yang berasal dari Majelis Tarjih Muhammadiyah tidak mewakili pimpinan pusat dalam sidang isbat awal Ramadhan 1443.