Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Sederet Manfaat Puasa untuk Kesehatan Tubuh, Diet Alami, Kendalikan Kolesterol hingga Tunda Penuaan

Berpuasa telah terbukti memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, mulai dari menurunkan berat badan hingga membuat fungsi otak menjadi lebih baik.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Sederet Manfaat Puasa untuk Kesehatan Tubuh, Diet Alami, Kendalikan Kolesterol hingga Tunda Penuaan
ISTIMEWA
Ilustrasi Puasa. Sederet Manfaat Puasa untuk Kesehatan Tubuh, Diet Alami, Kendalikan Kolesterol hingga Tunda Penuaan 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berpuasa telah terbukti memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, mulai dari menurunkan berat badan hingga membuat fungsi otak menjadi lebih baik.

Saat ini umat muslim di seluruh dunia pun sedang menjalani ibadah puasa pada bulan Ramadan ini.

Lalu apa saja manfaat berpuasa bagi kesehatan tubuh?

1. Mengontrol gula darah dengan mengurangi resistensi insulin

Ilustrasi pemeriksaan gula darah bagi penderita diabetes
Ilustrasi pemeriksaan gula darah bagi penderita diabetes (Tribun Pontianak)

Dikutip dari laman Healthline, Selasa (5/4/2022), beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan kontrol gula darah, yang bisa sangat berguna bagi mereka yang berisiko diabetes.

Faktanya, satu penelitian pada 10 orang dengan Diabetes Melitus (DM) tipe 2 menunjukkan bahwa puasa intermiten jangka pendek secara signifikan dapat menurunkan kadar gula darah.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, ulasan lainnya menemukan bahwa puasa intermiten dan puasa alternatif sama efektifnya dengan membatasi asupan kalori untuk mengurangi resistensi insulin.

Perlu diketahui, penurunan resistensi insulin dapat meningkatkan sensitivitas tubuh anda terhadap insulin, memungkinkan pengangkutan glukosa dari aliran darah ke sel-sel anda menjadi lebih efisien.

Ditambah dengan potensi efek penurunan gula darah dari puasa, ini dapat membantu menjaga gula darah anda tetap stabil, mencegah lonjakan dan penurunan kadar gula darah anda.

Perlu diingat, beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat mempengaruhi kadar gula darah secara berbeda, ini berlaku bagi pria dan wanita.

Misalnya, satu penelitian kecil yang dilakukan selama 3 minggu menunjukkan bahwa mempraktikkan puasa sehari secara bergantian mengganggu kontrol gula darah pada wanita, namun tidak berpengaruh pada pria.

2. Meningkatkan kesehatan yang lebih baik dengan melawan peradangan

Peradangan dibagi menjadi dua yakni akut dan kronis, namun keduanya memiliki perbedaan dalam mempengaruhi kesehatan tubuh.

Peradangan akut selama ini memang menjadi proses kekebalan normal yang digunakan untuk membantu melawan infeksi.

Namun peradangan kronis dapat memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan anda.

Penelitian menunjukkan bahwa peradangan mungkin terlibat dalam perkembangan kondisi kronis, seperti penyakit jantung, kanker dan rheumatoid arthritis.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat membantu mengurangi tingkat peradangan dan membantu meningkatkan kesehatan.

Satu penelitian pada 50 orang dewasa sehat menunjukkan bahwa puasa intermiten selama satu bulan secara signifikan dapat menurunkan tingkat penanda inflamasi.

Studi kecil lainnya menemukan efek yang sama saat orang berpuasa selama 12 jam sehari selama satu bulan.

Terlebih lagi, satu penelitian pada hewan menemukan bahwa mengikuti diet yang sangat rendah kalori untuk meniru efek puasa, dapat mengurangi tingkat peradangan dan bermanfaat dalam pengobatan multiple sclerosis, kondisi peradangan kronis.

Ilustrasi kolesterol
Ilustrasi kolesterol (Freepik)

3. Dapat meningkatkan kesehatan jantung dengan meningkatkan tingkat tekanan darah, trigliserida dan kolesterol

Penyakit jantung selama ini dianggap sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia, angkanya bahkan mencapai sekitar 31,5 persen dari kematian secara global.

Mengubah pola makan dan gaya hidup anda tentu menjadi salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko penyakit ini.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa memasukkan kegiatan berpuasa ke dalam rutinitas anda mungkin sangat bermanfaat dalam hal kesehatan jantung.

Satu penelitian kecil mengungkapkan bahwa 8 minggu puasa bergantian dapat mengurangi kadar kolesterol LDL 'jahat' sebesar 25 persen dan trigliserida darah mencapai 32 persen.

Studi lain yang dilakukan pada 110 orang dewasa yang mengalami obesitas menunjukkan bahwa puasa selama tiga minggu di bawah pengawasan medis, secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah, serta kadar trigliserida darah, kolesterol total, dan kolesterol LDL.

Selain itu, satu penelitian yang dilakukan pada 4.629 orang mengaitkan puasa dengan risiko penyakit arteri koroner yang lebih rendah, serta risiko diabetes yang jauh lebih rendah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

4. Dapat meningkatkan fungsi otak dan mencegah gangguan neurodegeneratif

Meskipun penelitian sebagian besar terbatas pada penelitian hewan, beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat memiliki efek yang kuat pada kesehatan otak.

Satu studi yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa berlatih puasa intermiten selama 11 bulan dapat meningkatkan fungsi dan struktur otak.

Penelitian pada hewan lain telah melaporkan bahwa puasa dapat melindungi kesehatan otak dan meningkatkan generasi sel saraf untuk membantu meningkatkan fungsi kognitif.

Karena puasa juga dapat membantu meredakan peradangan, maka puasa juga dapat membantu mencegah gangguan neurodegeneratif.

Secara khusus, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa puasa dapat melindungi dan meningkatkan hasil untuk kondisi seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efek puasa pada fungsi otak pada manusia.

5. Menurunkan berat badan dengan membatasi asupan kalori dan meningkatkan metabolisme

Ilustrasi menimbang berat badan.
Ilustrasi menimbang berat badan. (Dok/Tribunnews)

Banyak pelaku diet menjalani puasa untuk mencari cara yang cepat dan mudah dalam menurunkan beberapa kilogram berat badannya.

Secara teoritis, menghindari pantangan makanan dan minuman tertentu akan mengurangi asupan kalori anda secara keseluruhan.

Ini dapat menyebabkan peningkatan penurunan berat badan dari waktu ke waktu.

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa puasa jangka pendek dapat meningkatkan metabolisme dengan meningkatkan kadar neurotransmitter norepinefrin, yang dapat meningkatkan penurunan berat badan.

Faktanya, satu ulasan menunjukkan bahwa puasa sepanjang hari dapat mengurangi berat badan hingga mencapai 9 persen dan secara signifikan mengurangi lemak tubuh selama 12 hingga 24 minggu.

Ulasan lain menemukan bahwa puasa intermiten selama 3 hingga 12 minggu sama efektifnya dalam mendorong penurunan berat badan seperti pembatasan kalori terus menerus dan penurunan berat badan serta massa lemak, masing-masing mencapai hingga 8 persen dan 16 persen.

Selain itu, puasa ternyata lebih efektif jika dibandingkan pembatasan kalori dalam meningkatkan kehilangan lemak sekaligus menjaga jaringan otot.

6. Meningkatkan sekresi hormon pertumbuhan yang penting untuk pertumbuhan, metabolisme, penurunan berat badan dan kekuatan otot

Hormon pertumbuhan manusia (HGH) adalah jenis hormon protein yang penting bagi banyak aspek kesehatan tubuh anda.

Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa hormon kunci ini terlibat dalam pertumbuhan, metabolisme, penurunan berat badan, dan kekuatan otot.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa secara alami dapat meningkatkan kadar HGH.

Satu studi yang dilakukan pada 11 orang dewasa yang sehat, menunjukkan bahwa puasa selama 24 jam secara signifikan dapat meningkatkan kadar HGH.

Studi kecil lainnya pada 9 pria menemukan bahwa puasa hanya dua hari menyebabkan peningkatan 5 kali lipat dalam tingkat produksi HGH.

Selain itu, puasa dapat membantu mempertahankan kadar gula darah dan insulin yang stabil sepanjang hari.

Ini kemudian dapat mengoptimalkan kadar HGH, karena beberapa penelitian telah menemukan bahwa mempertahankan peningkatan kadar insulin dapat mengurangi kadar HGH.

7. Diyakini dapat menunda penuaan dan memperpanjang umur

Beberapa penelitian pada hewan telah menemukan hasil yang menjanjikan tentang potensi efek memperpanjang umur dari kegiatan berpuasa ini.

Dalam sebuah penelitian, tikus yang berpuasa setiap hari mengalami tingkat penuaan yang tertunda dan hidup 83 persen lebih lama dibandingkan tikus yang tidak berpuasa.

Penelitian pada hewan lain memiliki temuan serupa, melaporkan bahwa puasa efektif dalam meningkatkan umur panjang dan tingkat kelangsungan hidup.

Namun, penelitian pun saat ini masih terbatas pada penelitian pada hewan.

Studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana puasa dapat berdampak pada umur panjang dan penuaan pada manusia.

8. Dapat membantu pencegahan kanker dan meningkatkan efektivitas kemoterapi

Penelitian pada hewan dan tabung percobaan menunjukkan bahwa puasa dapat bermanfaat untuk pengobatan dan pencegahan penyakit kanker.

Faktanya, satu penelitian pada tikus menemukan bahwa puasa hari alternatif membantu memblokir pembentukan tumor.

Demikian pula, penelitian tabung menunjukkan bahwa mengekspos sel kanker ke beberapa siklus puasa sama efektifnya dengan kemoterapi dalam menunda pertumbuhan tumor dan meningkatkan efektivitas obat kemoterapi pada pembentukan kanker.

Namun sebagian besar penelitian hanya terbatas pada efek puasa dalam pembentukan kanker pada hewan dan sel.

Terlepas dari temuan yang menjanjikan ini, penelitian tambahan diperlukan untuk melihat bagaimana puasa dapat mempengaruhi perkembangan dan pengobatan kanker pada manusia.

Lalu apakah berpuasa dapat memberikan pengaruh buruk pula pada tubuh ?

Terlepas dari daftar panjang potensi manfaat kesehatan yang terkait dengan puasa, kegiatan ini mungkin tidak tepat dijalani oleh semua orang.

Jika anda menderita diabetes atau gula darah rendah, puasa dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan kadar gula darah anda, ini tentu berbahaya bagi tubuh.

Oleh karena itu, anda perlu melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter, jika anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya atau berencana untuk berpuasa selama lebih dari 24 jam.

Selain itu, puasa umumnya tidak dianjurkan tanpa pengawasan medis untuk orang dewasa yang lebih tua, remaja atau orang yang kekurangan berat badan.

Jika anda memutuskan untuk mencoba berpuasa, pastikan untuk tetap terhidrasi dengan baik dan konsumsi makanan padat nutrisi selama periode makan anda untuk memaksimalkan potensi manfaat kesehatan.

Selain itu, jika berpuasa untuk waktu yang lebih lama, cobalah untuk meminimalkan aktivitas fisik yang intens dan lebih banyak istirahat.

Selamat berpuasa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas