Hagia Sophia, Museum yang Diubah Menjadi Masjid, Tahun Ini Kembali Gelar Tarawih setelah 88 Tahun
Situs warisan dunia di Istanbul Turki, Hagia Sophia, menggelar salat Tarawih pertama setelah 88 tahun, pada Sabtu (2/4/2022).
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Situs warisan dunia di Istanbul Turki, Hagia Sophia, menggelar salat Tarawih pertama setelah 88 tahun, pada Sabtu (2/4/2022).
"Alhamdulillah. Untuk pertama kalinya dalam 88 tahun, masjid (Hagia Sophia) akan menyambut orang-orang beriman untuk salat tarawih di Ramadhan ini," kata Ali Erbas, kepala Diyanet, badan publik Turki yang bertanggung jawab untuk mengawasi ibadah keagamaan, pada Kamis lalu.
Sholat akan dilaksanakan di Hagia Sophia pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu selama bulan suci Ramadhan, mulai pekan ini, kata Diyanet.
Lantas mengapa butuh hampir sembilan dekade untuk menggadakan salat Tarawih di Masjid Hagia Sophia?
Baca juga: Bacaan Niat Salat Tarawih Sendiri dan Berjamaah, Dilengkapi dengan Bacaan Doa Kamilin
Baca juga: Bulan Ramadan di Mesir Momentum Berbagi Makanan
Dari Gereja hingga Masjid
Menurut laporan Firstpost pada Senin (4/4/2022), Hagia Sophia atau Gereja Kebijaksanaan Suci, dibangun oleh Kaisar Bizantium Justinian I.
Selesai pada tahun 537, Hagia Sophia dikenal memiliki kubah terbesar di dunia dan berfungsi sebagai gereja Kristen Ortodoks terkemuka selama 900 tahun.
Upacara kekaisaran, termasuk penobatan kaisar diadakan di sana.
Mosaik warna-warni yang menggambarkan simbol Kristen menghiasi bangunan tersebut.
Pada 1453, Sultan Ottoman (Utsmaniyah), Mehmed II mengalahkan Kekaisaran Bizantium dan menaklukkan Konstantinopel.
Ia kemudian memerintahkan pengubahan Hagia Sophia, yang saat itu merupakan gereja utama Kristen Ortodoks, menjadi masjid dan menjadikannya simbol kemenangan umat Muslim.
Selama kepemimpinannya itu, bagunan Hagia Sophia diubah menjadi kompleks masjid dengan menambah empat menara, minbar, hingga mihrab.
Berbagai lambang Kristen seperti lonceng, gambar, dan mosaik yang menggambarkan Yesus, Maria, orang-orang suci Kristen, dan para malaikat ditutup dengan kain hitam.
Sekolahan, perpustakaan, hingga air mancur turut ditambahkan.