Contoh Kultum Ramadhan Singkat tentang Bentuk Kezhaliman
Simak contoh kultum Ramadhan tentang bentuk-bentuk kezhaliman, memuat larangan zhalim, dan jenis-jenis kezhaliman.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Ramadhan menjadi bulan bagi umat Islam untuk memperbanyak amalan dan semakin fokus untuk beribadah.
Kultum menjadi salah satu ibadah saat bulan Ramadhan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kultum adalah pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar.
Kultum biasanya berisi nasihat atau pengetahuan agama untuk meningkatkan keimanan seseorang.
Nah, contoh kultum Ramadhan dalam artikel ini dapat menjadi inspirasi.
Contoh kultum ini berjudul "3 Bentuk Kezhaliman", dari Al-Ustadz Dr. Abdul Hafidz Zaid, Lc., M.A., Wakil Rektor III sekaligus Ketua Prodi S2 Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Darussalam Gontor.
Baca juga: Contoh Kultum Ramadan tentang Sabar dan Keutamaan Zakat, Singkat dan Mudah Dipahami
Baca juga: Contoh Kultum Ramadhan: Puasa Ramadhan Sebagai Wujud Ketaatan dan Peningkatan Kualitas Diri
Dalam kultum Ramadhan di masjid UNIDA Gontor, Al-Ustadz Dr. Abdul Hafidz Zaid, Lc., M.A., mengingatkan agar siapapun kita, jangan sampai zhalim.
Doktor dalam bidang Bahasa Arab ini menjelaskan “Azh-zhulmu fii ashlihi al-lughawii yadullu ala wadh`iasysya’i fi ghairi mawdhi`ihi,” yang maksudnya, “zhalim, dalam asal kata Bahasa Arab, adalah menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya.”
Baik pendidik, pemimpin, atau siapapun kita, tidak boleh zhalim.
“Guru ataupun dosen yang memberikan nilai lebih rendah dari semestinya, maka itu zhalim. Sebaliknya, memberikan nilai lebih tinggi dari semestinya, itu zhalim juga.”
Hadis Qudsi tentang Larangan Zhalim
Di awal kultum Ramadhan ini, Ustadz Abdul Hafidz mengutip sebuah hadis qudsi yang menegaskan tentang larangan berbuat zhalim.
عَن أَبِي ذَرٍّ اْلغِفَارِي عَن النّبِيّ صلى الله عليه وسلم فِيمَا رَوَىَ عَنِ اللّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنّهُ قَالَ:
يَا عِبَادِي إِنّي حَرّمْتُ الظّلْمَ عَلَىَ نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرّماً فَلاَ تَظَالَمُوا
Artinya: “Dari Abu Dzar al-Ghifâri Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam meriwayatkan firman Allah Azza wa Jalla , “Wahai hamba-Ku! Sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikannya haram di antara kalian. Maka, janganlah kalian saling menzhalimi.””
Tiga Jenis Kezhaliman
1. Zhalim pada pencipta
Pada kultum Ramadhan ini, Ustadz Abdul Hafidz lebih lanjut menjelaskan bahwa setidaknya ada 3 jenis kezhaliman.
Yang pertama adalah kezhaliman seorang manusia terhadap penciptanya. Bentuk kezhaliman ini adalah nifaq, kufur, dan syirik.
Allah SWT berfirman dalam surat Luqman: 13
إِنَّ الشِّركَ لَظُلمٌ عَظيمٌ
Artinya: “Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.”
Allah berfirman juga dalam surat Al-Baqarah: 254
وَالكافِرونَ هُمُ الظّالِمونَ
Artinya; “Orang-orang kafir itulah orang yang zhalim.”
2. Zhalim pada orang lain
Bentuk kedua dari kezhaliman adalah zhalim pada manusia lainnya. Dalam Surat Asy-Syuraa ayat 42 Allah berfirman,
إِنَّمَا السَّبيلُ عَلَى الَّذينَ يَظلِمونَ النّاسَ وَيَبغونَ فِي الأَرضِ بِغَيرِ الحَقِّ ۚ أُولٰئِكَ لَهُم عَذابٌ أَليمٌ
“Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zhalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapat siksa yang pedih.”
3. Zhalim pada diri sendiri
Bentuk yang ketiga adalah zhalim kepada diri sendiri.
Bagaimana seseorang dapat menzhalimi dirinya sendiri?
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Ramadan Berbahasa Arab, Latin, serta Artinya, Lengkap dengan Rukun & Syarat Puasa
Baca juga: Suami Istri Belum Sempat Mandi Junub hingga Imsak Tiba, Bisa Melanjutkan Puasa? Simak Penjelasannya
Seseorang telah menzhalimi dirinya sendiri ketika ia melakukan dosa dan kemaksiatan. Allah SWT berfirman dalam surat Fathir ayat 32:
ثُمَّ أَورَثنَا الكِتابَ الَّذينَ اصطَفَينا مِن عِبادِنا ۖ فَمِنهُم ظالِمٌ لِنَفسِهِ وَمِنهُم مُقتَصِدٌ وَمِنهُم سابِقٌ بِالخَيراتِ بِإِذنِ اللَّهِ ۚ ذٰلِكَ هُوَ الفَضلُ الكَبيرُ
Artinya: “Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzhalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.”
Dalam surat Ali-Imran ayat 117, Allah SWT berfirman:
وَما ظَلَمَهُمُ اللَّهُ وَلٰكِن أَنفُسَهُم يَظلِمونَ
Artinya: “Allah tidak menzhalimi mereka, tetapi mereka yang menzhalimi diri sendiri.”
Penutup Kultum Ramadhan
Kemudian di penghujung kultum Ramadhan tersebut, beliau menjelaskan kaitan antara bahwa jika amanah tidak dilaksanakan dengan baik, maka hal tersebut adalah sebuah kezhaliman.
Allah berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 72-73
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
لِّيُعَذِّبَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ وَيَتُوبَ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
Artinya:
(72) “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zhalim dan sangat bodoh,”
(73) “sehingga Allah akan mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, orang-orang musyrik, laki-laki dan perempuan; dan Allah akan menerima tobat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Teks kultum selengkapnya dapat dilihat di tautan berikut
(Tribunnews.com/Yurika)