Hidung Mampet karena Flu, Batal atau Tidak Puasanya Jika Memakai Alat Pelega Pernapasan?
Tidak sedikit cara untuk meredakan pernapasan saat flu seperti inhaler masuk ke hidung. Lantas, apakah memakai inhaler bisa membatalkan puasa?
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat puasa biasanya kondisi tubuh mudah terserang flu dan pilek.
Terkadang kondisi ini membuat tak nyaman.
Tidak sedikit cara dilakukan untuk meredakan pernapasan, termasuk memakai inhaler atau salah satu alat medis atau obat yang digunakan untuk penderita penyakit saluran pernafasan atau asma dengan model semprot ataupun hirup.
Puasa di bulan Ramadan adalah salah satu ibadah yang wajib dijalani setiap muslim.
Baca juga: Vaksinasi Influenza dan Pneumonia Disarankan Bagi Pasien Gagal Jantung
Baca juga: Anak Pilek dan Batuk, Bagaimana Membedakannya dengan Gejala Omicron? Ini Penjelasan Dokter
Selain menahan lapar dan haus, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan selama puasa.
Salah satunya adalah larangan memasukkan benda ke rongga mulut atau tubuh.
Lantas, apakah memakai inhaler bisa membatalkan puasa?
Berikut penjelasan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis mengatakan, perkara yang secara kaidah membatalkan puasa adalah memasukkan sesuatu sampai pada pencernaan, khususnya makanan dan minuman.
"Jadi kaidah membatalkan itu adalah memasukkan sesuatu sampai pencernaan. Khususnya makanan dan minuman," ujar Cholil.
Atas dasar itu, Cholil mengatakan, alat pelega nafas yang dihirup dari hidung juga diperbolehkan untuk digunakan saat berpuasa Ramadhan.
"Boleh saja, seperti halnya ketika kita flu ya. Itu boleh saja," kata Cholil.
Hal yang sama diungkap Mantan Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah, Wahid Ahmadi.
Ia menjelaskan menghirup Inhaler saat berpuasa karena flu tidaklah membatalkan puasa.
Para ulama telah membahas hal ini dan menyatakan dalam kaitannya dengan inhealer ini, yang dihirup adalah berbentuk zatnya saja.
"Sudah banyak dibahas oleh ulama, jadi kalau kita hanya menghirup benda yang bentuknya zat saja, kayak uap misalnya ya, uap air, atau asap, itu masuk ke dalam mulut ke hidup tidak ada masalah," terang Wahid Ahmadi dalam program Tanya Ustaz Tribunnews.com.
Ia mencontohkan kasus lain seperti ketika menghirup asap rokok.
Ketika ada orang yang merokok, saat berada di sebelahnya dan asap tersebut terhirup, maka hal itu juga tidak ada masalah.
"Ada orang merokok misalnya, kita disebelahnya, kemudian asap rokoknya masuk ke rongga mulut kita atau hidung tidak ada masalah."
"Merokoknya enggak boleh, tapi kalau ada orang lain merokok dan kita (ikut) menghirup asapnya, engga ada masalah," jelasnya.
Secara prinsip, yang membatalkan puasa adalah masuknya minuman atau barang kedalam lubang seperti mulut, hidung atau telinga.
"Karena itu Inhaler juga termasuk gas ya, tidak ada masalah juga. Boleh," tutupnya.
Ngupil dan Membersihkan Telinga Bisa Batalkan Puasa?
Benarkah ngupil di siang hari membatalkan puasa? Simak dulu penjelasan MUI.
Banyak yang bertanya-tanya, apakah mengupil dapat membatalkan puasa? Terlebih ketika dilakukan saat siang hari. Berikut penjelasannya.
Kendati demikian, ada sebagian orang memiliki kebiasaan seperti mengupil dengan jari.
Lantas, apakah ngupil dapat membatalkan puasa?
Hal yang sama pada inhaler juga berlaku pada mengupil atau mengorek telinga saat siang hari tidak membatalkan puasa Ramadan.
"Kalau ngupil, korek telinga, itu enggak apa-apa. Tapi kalau masukin sesuatu ke hidung, seperti air, sampai ketelan, ya itu membatalkan," kata Cholil.
Flu Saat Puasa Bisa Berdampak Positif, Mengapa?
Akan tetapi, tahukah Anda jika batuk dan flu saat puasa justru memberikan dampak positif? Bagaimana bisa? Simak penjelasannya berikut.
Dikutip dari artikel Hellosehat Puasa ternyata bisa meningkatkan kekebalan tubuh telinga tersumbat karena flu
Sebelum mengetahui alasan flu saat puasa justru membawa pengaruh positif, mari kita ketahui dulu dampak puasa terhadap kekebalan tubuh.
Saat puasa, tubuh menggunakan energi cadangan supaya fungsi organ tetap berjalan dengan normal.
Dalam keadaan normal, tubuh akan mengandalkan gula yang ada di dalam darah, tetapi saat puasa tentu berbeda.
Saat berpuasa, kadar gula darah menurun karena tidak ada makanan yang dikonsumsi. Maka itu, tubuh mengandalkan simpanan gula yang ada di dalam hati dan otot.
Selanjutnya, cadangan gula ini hanya akan membuat tubuh bertahan antara 24-48 jam.
Jika tak ada gula yang masuk, tubuh akan langsung menggunakan rotein dan lemak sebagai pengganti sumber energi.
Nah, selain menghasilkan energi, menggunakan protein dan lemak sebagai sumber utama energi akan membuat tubuh mengeluarkan zat keton.
Zat keton ini yang dianggap dapat berdampak baik bagi sistem kekebalan tubuh.
Peneliti di Yale School of Medicine menemukan fakta bahwa penggunaan satu keton tertentu atau beta-hidroksibutirat (BHB) dapat memberi efek positif pada sistem kekebalan tubuh.
Dengan begitu, puasa selama dua hari berturut-turut turut dapat mengurangi peradangan dalam tubuh, baik akibat bakteri maupun virus. Hal ini tentu berlaku pula untuk flu dan batuk.
Namun, tentu saja, jika zat keton terlalu banyak dihasilkan tubuh, bukan tidak mungkin hal ini akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.
Benarkah lebih cepat sembuh jika terkena flu saat puasa?
Flu dan batuk biasanya disebabkan oleh virus dan bakteri. Kondisi ini membuat sistem kekebalan tubuh melemah dan memungkinkan Anda untuk terserang berbagai penyakit lainnya.
James Balch, MD dan Phyllis Balch, CNC, ahli yang juga seorang penulis buku kesehatan ini menyatakan puasa dapat menyembuhkan flu dan batuk yang sedang Anda alami.
Ini karena puasa dapat membantu menghilangkan racun di dalam tubuh, termasuk virus penyebab flu dan batuk.
Selain itu, dikutip dari Healthline, sebuah penelitian menyatakan bahwa berkurangnya nafsu makan di hari-hari pertama terserang penyakit merupakan cara tubuh beradaptasi untuk melawan infeksi.
Berdasarkan hal tersebut, para peneliti menyimpulkan terkena flu saat puasa lebih baik.
Pasalnya, pada masa ini, tubuh Anda menghemat energi sehingga bisa fokus melawan infeksi virus dan bakteri.
Melihat bukti penelitian yang masih sangat terbatas, sehingga hal ini tidak bisa sepenuhnya dijadikan patokan.
Supaya tetap bugar an merasa sehat ketika terkena flu saat puasa tentu Anda harus mengimbanginya dengan makanan bergizi yang bisa Anda konsumsi saat berbuka dan sahur.
Hanya Anda sendirilah yang memahami kondisi tubuh Anda. Jadi, hanya Anda pulalah yang dapat mengukur kemampuan diri untuk menjalani puasa atau tidak.
Beristirahat cukup saat sakit serta tetap mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral menjadi cara ampuh untuk mengembalikan kondisi tubuh sehat seperti sedia kala.
(TribunJakarta/Tribunnews.com/berbagai sumber)
Artikel ini sebagian telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Benarkah Ngupil di Siang Hari Bisa Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan MUI,