Nuzulul Quran dan Cara Memperingatinya, Ini Amalan yang Bisa Dilakukan
Untuk memperingati nuzulul quran, bisa melakukan amalan-amalan yang memang dianjurkan dalam bulan Ramadhan.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Bagaimana cara memperingati peristiwa nuzulul quran?
Bulan Ramadhan menjadi bulan yang mulia karena adanya peristiwa turunnya Al-Quran atau yang biasa disebut Nuzulul Quran.
Peristiwa nuzulul quran merupakan salah satu peristiwa bersejarah dalam agama Islam.
Peristiwa tersebut seringkali disambut oleh umat Islam dengan menggelar malam-malam peringatan pada Ramadhan.
Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Sulhani Hermawan menerangkan, penyebutan turunnya Al quran ini sejatinya terbagi menjadi dua.
Pertama, istilah turunnya Al-Quran dari Lauhul Mahfuz ke Baitul 'Izzah di langit dunia.
Kemudian, turunnya Al quran dari langit dunia kepada Rasulullah secara berangsur dan bertahap sesuai kondisi.
"Kalau bicara Nuzulul Quran, berarti bicara tentang peristiwa ketika Al Quran diturunkan, baik turunnya saat jadi satu ataupun secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad," kata Sulhani, dilansir Tribunnews.com, (28/4/2021).
Peristiwa diturunkannya Al-Quran dari Lauhul Mahfuz ke Baitul 'Izzah inil dipahami sebagai Lailatul Qadar.
Setelah itu, baru Allah menurunkan Al-Quran dari langit dunia kepada Rasulullah secara berangsur dan bertahap.
Turunnya wahyu Al-Quran yang pertama kepada Nabi Muhammad ini terjadi saat Rasullah berada di Gua Hira.
Para Ulama, kata Sulhani, menyebut peristiwa turunnya Al Quran kepada Nabi di Gua Hira ini terjadi pada 17 Ramadhan.
Di Indonesia, tanggal 17 Ramadhan inilah yang dijadikan acuan sebagai peringatan Nuzulul Quran.
Dalam kisah turunnya wahyu pertama, saat itu Rasulullah SAW menginjak usia 40 tahun.
Pada suatu malam, Rasulullah gelisah melihat masyarakat Mekkah karena saat itu banyak yang membuat patung untuk disembah sebagai Tuhan.
Maka, Nabi pun bergegas menuju ke Gua Hira untuk melakukan perenungan, berfikir, memohon petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT.
Hingga pada malam 17 Ramadhan, turunlah Jibril dalam bentuk pemuda yang gagah, menghampiri Nabi Mihammad SAW dan menyampaikan wahyu pertama.
Malaikat Jibril menyampaikan wahyu pertama kali Al Qur'an surat Al Alaq ayat 1-5.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al Alaq: 1-5).
Baca juga: 4 Amalan Malam Nuzulul Quran dan Keutamaannya, Pahala Berlipat Ganda dan Dosa-dosa Diampuni Allah
Baca juga: Nuzulul Quran, Turunnya Wahyu Al-Quran Pertama Kali Kepada Nabi Muhammad
Cara Memperingati Nuzulul Quran
Lantas apa yang seharusnya dikerjakan atau diamalkan saat malam Nuzulul Quran?
Sulhani menerangkan, tidak ada kesepakatan mengenai model perayaan atau peringatan Nuzulul Quran.
Masing-masing tempat bisa saja berbeda-beda dalam model peringatannya.
Apapun bentuk peringatannya, kata Sulhani, yang utama menekankan pada pentingnya untuk kembali pada nilai-nilai yang diajarkan dari Al Quran.
Dalam hal ini bahwa Al Quran diturunkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia, pembeda antara yang benar dan salah, yang haq dan yang bathil.
Terkait dengan amalan, bisa melakukan amalan-amalan yang memang dianjurkan dalam bulan Ramadhan.
Amalan tersebut seperti membaca atau mempelajari Al quran, mendirikan shalat malam ataupun melakukan itikaf.
(Tribunnews.com/Tio)