Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar, Dilengkapi Amalan Utama 10 Hari Terakhir Ramadhan

Berikut tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar, beserta amalan utama di 10 hari terakhir Ramadan.

Penulis: Nuryanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar, Dilengkapi Amalan Utama 10 Hari Terakhir Ramadhan
Freepik
Ilustrasi Lailatul Qadar. Berikut tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar, beserta amalan utama di 10 hari terakhir Ramadan. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar, beserta amalan utama di 10 hari terakhir Ramadan.

Malam Lailatul Qadar adalah malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan.

Malam Lailatul Qadar akan diturunkan pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan.

Pengertian dari malam Lailatul Qadar ini berdasarkan surat Al Qadr yang berarti kemuliaan.

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Inna anzalnahu fi lailatil-qadr

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar

BERITA REKOMENDASI

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ

Wa ma adraka ma lailatul-qadr

Artinya: Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

Lailatul-qadri khairum min alfi syahr


Artinya: Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

Tanazzalul-mala`ikatu war-ruhu fiha bi`izni rabbihim, ming kulli amr

Artinya: Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Salamun hiya hatta matla'il-fajr

Artinya: Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar

Mantan ketua Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Jawa Tengah, Wahid Ahmadi, menyampaikan tentang tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar.

Ia mengungkapkan, pagi hari di malam Lailatul Qadar itu matahari sangat lembut.

Bahkan, menurutnya cahaya yang terpancar saat pagi hari di malam Lailatul Qadar itu seperti bulan.

"Lembut sekali udaranya tidak panas yang membakar, lembut seperti bulan, jadi tidak ada cahaya yang memancar," ujarnya, dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews.com.

Sementara, dalam riwayat lain disebutkan, pada malam hari hawanya sejuk, tidak dingin atau panas.

"Kalau kita bisa merasakan pada malam (Lailatul Qadar) itu, hawanya nyaman sekali," ungkapnya.

Baca juga: Kapan Terjadinya Malam Lailatul Qadar? Berikut Cara Menghitung Perkiraan dan Ini Tanda-tandanya

Wahid Ahmadi menambahkan, para malaikat akan turun ke bumi pada malam Lailatul Qadar.

"Yang pasti karena malam itu adalah turunnya para malaikat, sehingga digambarkan berarti udara bersih, langitnya cemerlang."

"Karena malaikat dan malaikat Jibril turun ke bumi pada malam itu, dengan izin Allah SWT," terangnya.

Para malaikat dan Jibril akan memenuhi langit pada malam Lailatul Qadar atas seizin Allah SWT.

"Bisa dibayangkan bagaimana langit dipenuhi malaikat yang suci diutus Allah, sehingga benar-benar malam itu sangat nyaman, sangat indah di malam Lailatul Qadar," imbuh Wahid Ahmadi.

Amalan Utama di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan menjadi sangat istimewa.

Ada banyak keutamaan di sepertiga bulan terakhir itu hingga Rasulullah SAW mengencangkan ibadahnya.

Dikutip dari laman kemenag.go.id, ini faktor kesungguhan dari Rasulullah SAW:

1. Dalam 10 hari terakhir merupakan penutup bulan Ramadhan yang penuh berkah;

2. Sepuluh malam terakhir adalah malam-malam yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW;

3. Kerinduan akan keindahan Lailatul Qadar atau malam kemuliaan yang keutamaan beribadahnya melebihi beribadah sepanjang seribu bulan;

4. Rasulullah memberikan contoh kepada umatnya agar tidak terlena dalam kesibukan mempersiapkan kebutuhan hari raya sehingga melupakan keutamaan beribadah di 10 hari terakhir.

Baca juga: Bacaan Doa yang Dianjurkan saat Malam Lailatul Qadar, Berikut Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

Berikut ini amalan utama yang dicontohkan Rasulullah SAW kepada umatnya untuk menambah giat beribadah:

1. Memperpanjang Salat Malam

Pada 10 malam terakhir, Rasulullah SAW tidak tidur, lambung beliau dan para sahabat amat jauh dari tempat tidur.

Beliau menghidupkan malam-malam tersebut untuk beribadah, salat, zikir, dan lainnya hingga waktu fajar.

Kebiasaan beribadah di 10 malam terakhir ditularkan kepada seluruh anggota keluarga Rasulullah SAW untuk sama-sama menikmati kesyahduan beribadah sepanjang malam.

Sebagaimana penuturan Aisyah RA:

“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2. Memperbanyak Sedekah

Meningkatkan sedekah menjadi satu di antara amalan utama di 10 hari terakhir sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan dengan Ramadhan.

Selain itu, sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya.

Tidaklah sempurna keimanan dan kualitas ibadah seseorang kecuali jika adanya keseimbangan antara ibadah ritual dan ibadah sosial.

Sebagaimana firman Allah SWT:

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs. As-Sajdah: 16).

Bersedekah di 10 hari terakhir tidak hanya diterjemahkan dengan sedekah wajib berupa zakat fitrah dan zakal mal, tetapi juga dianjurkan memperbanyak sedekah sunah dalam rangka berbagi kebahagiaan dan memberikan bekal makanan saat Idul Fitri bagi dhuafa.

Bersedekah dapat berbentuk harta, pangan, pakaian, paket sedekah untuk yatim dan dhuafa.

3. Iktikaf

Iktikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.

Tidaklah seseorang keluar dari masjid, kecuali untuk memenuhi hajatnya sebagai manusia.

Iktikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan memasuki 10 terakhir Ramadhan sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA:

"Rasulullah SAW beritikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR. Muttafaq ‘alaih)

Aktivitas Iktikaf juga dapat dilakukan di rumah bersama keluarga.

Iktikaf diisi aktivitas ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan berzikir, berdoa, membaca Al-Qur'an, salat sunah, bersalawat, bertaubat, dan beristighfar.

4. Tilawah Alquran

Meningkatkan membaca Alquran menjadi satu di antara ibadah utama di 10 hari terakhir Ramadhan.

Tilawah Alquran adalah ibadah ringan dan memiliki keutamaan yang besar.

Tradisi mengejar khataman Alquran di akhir Ramadhan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pribadi muslim.

Apapun bentuk motivasinya, tilawah Alquran harus lebih digiatkan di 10 hari terakhir Ramadhan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Ramadhan 2022

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas