Gelar Serambi Rupiah Ramadhan di Pesantren, BI ajak Santri Cintai Rupiah
Jelang Idul Fitri, Bank Indonesia jauh-jauh hari telah menyiapkan sejumlah lokasi penukaran uang. Termasuk yang digelar di Ponpes Al Mizan Majalengka
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang hari Raya tiba, Bank Indonesia jauh-jauh hari telah menyiapkan sejumlah lokasi penukaran uang. Termasuk yang digelar oleh Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat di Ponpes Al Mizan, Jatiwangi, Majalengka, Kamis (21/4/2022).
Tak hanya itu, BI Perwakilan Jabar juga menggelar Serambi Rupiah Ramadhan di Ponpes asuhan KH Maman Imanulhaq.
Gelaran yang dikemas talkshow dan ceramah Ramadhan ini diikuti antusias oleh para santri dan masyarakat umum.
Tujuannya adalah selain meningkatkan kecintaan dan kebanggaan terhadap Rupiah.
Baca juga: DPR: Ulah Mafia Migor Bikin Rugi Ekonomi Nasional
BI Jabar juga memberi pemahaman kepada para santri bahwa penggunaan Rupiah tunai dan non-tunai dalam bertransaksi adalah
bagian penting dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang berprinsip rahmatan lil-alamin, inklusif, dan relevan dengan perkembangan jaman dan teknologi.
Sebagai pembicara utama yakni Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, Herawanto dan Anggota DPR RI, KH Maman Imanulhaq. Sementara pembicara lainnya yakni Kepala Perwakilan Wilayah (KPW) BI, Jono Sujono; KPW BI Jabar, Rizki Zajuli Nugraha; KPW BI Cirebon, Dadang Usnadi.
Herawanto mengingatkan, ke depan, digitalisasi dan transaksi Rupiah non tunai akan terus meningkat dan meluas.
Hal itu terjadi karena digitalisasi memiliki berbagai macam kelebihan seperti lebih aman, higienis dan mengurangi risiko uang palsu.
Baca juga: Mendag Sebut Sektor UMKM Jadi Penggerak Utama Perekonomian Indonesia: Serap 119,6 Juta Tenaga Kerja
Di waktu bersamaan, masyarakat juga lebih memilih cara dan instrumen pembayaran Rupiah yang baik dan aman untuk bertransaksi di kehidupan sehari-hari.
Sementara Kiai Maman yang juga Anggota DPR RI lebih menekankan soal kedudukan uang di dalam Islam.
Cendekiawan muslim ini mengatakan bahwa peradaban Islam sebenarnya lebih awal mengenal uang sebagai transaksi yang sah ketimbang barter.
"Nah kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh para santri untuk lebih mengenal Rupiah. Juga harapan saya para santri mendapatkan pemahaman awal agar para santri memiliki mimpi suatu saat bisa menguasai masa depan industri keuangan khususnya keuangan syariah di Indonesia," kata Kiai Maman dalam keterangannya kepada Tribunnews.com.
Acara kemudian dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan salat Magrib berjamaah. Terakhir, para peserta yang hadir diajak menyantap makan malam bersama di kediaman Kiai Maman Imanulhaq.