TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Realestat Indonesia (REI) DKI Jakarta memberikan santunan kepada 1.000 anak yatim dan dhuafa dari 15 panti asuhan atau yayasan yang tersebar di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Pemberian santunan dilaksanakan dengan mendatangi langsung panti asuhan dan yayasan yang sudah didata.

Kegiatan ini adalah kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh DPD REI DKI Jakarta setiap bulan Ramadhan sejak tahun 2003.

Sebelum pandemi Covid 19 melanda, santunan dan buka puasa serupa dilaksanakan dengan menghadirkan seribu anak yatim dan dhuafa langsung di satu tempat.

Baca juga: Big Bang Jakarta 2022 Edisi Ramadan Digelar Besok, Penyelenggara Imbau Soal Protokol Kesehatan 

“Kami masih menyesuaikan dengan prosedur kesehatan (Prokes) Covid-19, sehingga pemberian santunan kepada anak yatim dan dhuafa dengan cara kami datangi dan hanya dihadiri oleh perwakilan pihak yayasan dan anak yatim. Selanjutnya yayasan yang sudah kami tunjuk meneruskan bantuan tersebut kepada Anak Yatim dan Dhuafa di bawah asuhan mereka,” kata Arvin Fibrianto Iskandar, Ketua DPD REI DKI Jakarta di Jakarta, Kamis (21/4/2022).

Agenda rutin tahunan dari asosiasi pengembang properti terbesar di tanah air tersebut berlangsung sederhana, dengan jumlah peserta yang terbatas.

Hanya diikuti oleh perwakilan pengurus REI DKI Jakarta dan 1 yayasan/panti yang mewakili 15 yayasan/panti lainnya.

“Kami berterima kasih kepada donatur, anggota REI, pengurus dan stakeholder terkhusus kepada Bank Tabungan Negara (BTN) dan Bank Negara Indonesia (BNI). Di tengah dampak pandemi Covid-19 dimana iklim usaha realestat belum sepenuhnya pulih, agenda rutin bantuan untuk seribu anak yatim dan dhuafa tetap dilakukan setiap tahun. Meskipun harus dilakukan beberapa penyesuaian, mengikuti aturan
Prokes Covid-19,” tambahnya.

Momen kegiatan ini menurutnya menjadi agenda penting bagi REI DKI Jakarta untuk tetap dilaksanakan.

Arvin berharap anggota REI DKI Jakarta, terus memberikan kontribusi dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat Jakarta seperti kemiskinan, pendidikan dan kesehatan, serta terus bersinergi dengan Pemerintah provinsi DKI Jakarta dalam membangun ibukota bagi semua.