Bukber dengan Tokoh Lintas Agama, Ketua KKJ: Perbedaan Adalah Keniscayaan, Jadikan Perekat Persatuan
Komite Kajian Jakarta (KKJ) menggelar buka puasa bersama. Hadir dalam acara ini Ketua PWI Jakarta Sayid Iskandarsyah
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Wahyu Aji
Sehubungan dengan rencana permindaan ibukota negara (IKN) ke Kalimantan Timur, Syaifuddin mengajak tokoh agama dan masyarakat untuk bisa memikirkan dan memberikan masukan kepada pemerintah dan DPR/DPRD.
“Bagaimana Jakarta ke depan setelah tidak menjadi ibukota negara lagi. Apakah dibiarkan seperti provinsi lain atau kita akan menjadikan wilayah khusus dan menjadi pusat ekonomi dan perdagangan. Karena Jakarta selama ini telah banyak memberikan kontribusi besar buat negara,” katanya.
Sehingga Jakarta ke depan, lanjutnya tetap harus melanjutkan perannya selama ini.
“Jakarta tetap bisa menjadi pusat ekonomi dan perdagangan. Tentu perlu dipikirkan pula tatanan kota yang mampu menjawab tantangan ekonomi global dan kawasan seperti ASEAN. Perlu kiranya kita mengajak wilayah penyangga (Bodetabek) untuk duduk bersama. Sehingga akan meningkatkan sentra ekonomi baru dan mampu bisa mensejahterakan masyarkat. Dan beragam persoalan yang selama ini sulit diatasi seperti masalah banjir dan kemacetan bica ada solusinya,” tandasnya.
Keterlibatan wilayah penyangga (Bodetabek) menjadi penting untuk bisa lebih maju dan mampu menjawab tantangan agar masalah yang dihadapi lebih mudah terurai.
“Bukah hanya persoalan bajir dan macet yang diharapkan terurai, sentra ekonomi baru bisa bertumbuh, sehingga berdampak positif daerah penyangga. Mereka bisa lebih maju,” katanya. (*)