2 Contoh Khutbah Idul Fitri: Persatuan dengan Saling Memaafkan dan Mengetuk Pintu Surga
Contoh Khutbah Idul Fitri tentang menjaga persatuan dengan saling memaafkan dan mengetuk pintu surga dari KH. M Quraish Shihab dan KH Miftahul Huda.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Miftah
Kesadaran akan kehadiran dan keesaan Tuhan adalah inti keberagamaan. Itulah fithrah atau fitri manusia yang atas dasarnya Allah menciptakan manusia (QS. Ar-Rum [30]: 30).
Selanjutnya karena manusia diciptakan Allah dari tanah, maka tidak heran jika nasionalisme, patriotisme, cinta tanah air, merupakan fithrah yakni naluri manusia.
Tanah air adalah ibu pertiwi yang sangat mencintai kita sehingga mempersembahkan segala buat kita, kita pun secara naluriah mencintainya. Itulah fithrah -naluri manusiawi- karena itu, hubbu al-wathan minal iman, cinta tanah air adalah manfestasi dan dampak keimanan. Tidak heran jika Allah menyandingkan iman dengan tanah air (QS Al-Hasyr [59]: 9).
Sebagaimana menyejajarkan agama dengan tanah air, Allah berfirman: Allah tidak melarang kamu berlaku adil (memberi sebagian hartamu) kepada siapapun - walau bukan muslim-- selama mereka tidak memerangi kamu dalam agama atau mengusir kamu dari negeri kamu (QS. Al-Mumtahanah [60]: 8). Demikian pembelaan agama dan pembelaan tanah air disejajarkan Allah.
Allahu Akbar, Allah Akbar, Wa Lillahil Hamd.
Saudara-saudara sekalian. Allah berpesan bahwa bila Hari Raya Fithrah tiba, maka hendaklah kita bertakbir.
Kalimat Takbir merupakan satu prinsip lengkap menembus semua dimensi yang mengatur seluruh khazanah fundamental keimanan dan aktivitas manusia. Dia adalah pusat yang beredar, di sekelilingnya sejumlah orbit unisentris serupa dengan matahari yang beredar di sekelilingnya planet-planet tata surya.
Mari kita jadikan ‘Idul Fithri, sebagai momentum untuk membina dan memperkukuh ikatan kesatuan dan persatuan kita, menyatupadukan hubungan kasih sayang antara kita semua, sebangsa dan setanah air.
Marilah dengan hati terbuka, dengan dada yang lapang, dan dengan muka yang jernih, serta dengan tangan terulurkan, kita saling memaafkan, sambil mengibarkan bendera as-Salam, bendera kedamaian di tanah air tercinta, bahkan di seluruh penjuru dunia.
“Ya Allah, Engkaulah as-Salam (kedamaian), dari-Mu bersumber as-Salam, dan kepada-Mu pula kembalinya. Hidupkanlah kami, Ya Allah, di dunia ini dengan as-Salam, dengan aman dan damai, dan masukkanlah kami kelak di negeri as-Salam (surga) yang penuh kedamaian. Maha Suci Engkau, Maha Mulia Engkau, Ya Dzal Jalali wal Ikram.
Baca juga: PP Muhammadiyah Tetapkan Hari Raya Idul Fitri Jatuh pada Senin, 2 Mei 2022
2. Khutbah Kedua
Khutbah di bawah ini adalah ringkasan dari khutbah Idul Fitri berjudul "Mengetuk Pintu Surga" yang disampaikan oleh KH Miftahul Huda Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat, dikutip dari MUI.
Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Sholat Idul Fitri yang Diberkahi Allah SWT
Kehidupan di dunia ini sejatinya adalah sebuah ujian dan tidak ada satu pun orang hidup kecuali diuji oleh Allah SWT, bahkan para nabi dan utusan Allah pun tak luput dari ujian.