Wakil Menteri Agama: Pandemi Covid-19 Mengubah Tradisi Mudik di Indonesia
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan pandemi Covid-19 telah mengubah tradisi mudik di Indonesia.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan pandemi Covid-19 telah mengubah tradisi mudik di Indonesia.
Selama dua tahun pandemi Covid-19, Zainut mengatakan masyarakat Indonesia tidak bisa menjalani tradisi mudik.
"Pandemi Covid-19 selama dua tahun dan telah mengubah tata kehidupan termasuk tradisi mudik kita. Sudah dua tahun kita tidak bisa mudik, bersilaturahmi dengan orang tua kita, sanak famili kita," ucap Tauhid dalam pemberangkatan rombongan Mudik Sehat di Kantor Kementerian Agama, Jl. Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (25/4/2022).
Zainut mengatakan Pemerintah mampu mengendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Sehingga masyarakat bisa kembali melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman.
"Sehingga kita dapat kembali melaksanakan tradisi yang sangat baik ini, yang telah lama ada yaitu silaturrahmi atau mudik lebaran," kata Zainut.
Menurut Zainut, mudik merupakan tradisi yang sangat baik, sehingga perlu dipertahankan keberadaannya.
"Dalam konteks Indonesia mudik adalah tradisi yang sangat baik dan perlu dijaga kelestariannya, tradisi yang sejatinya tidak tergerus oleh kemajuan teknologi," ucap Zainut.
Baca juga: Jelang Mudik, Harga Tiket Bus di Terminal Pulo Gebang Mulai Naik hingga 80 Persen
Mudik, kata Zainut, adalah panggilan psikologis tentang cara menghargai kampung halaman, serta tanah kelahiran.
Melalui mudik, bangsa Indonesia dapat membangun harmoni dengan orang tua, sanak famili dan sahabat.
"Oleh karena itu, Kemenag menaruh perhatian khusus terhadap program ini," pungkas Zainut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.