Cegah Penyakit Diabetes, Kolesterol dan Jantung Hindari Makan Manis dan Bertepung Saat Buka Puasa
Agar kondisi tubuh tetap sehat dan bugar selama berpuasa pola makanan harus dijaga. Jangan sampai muncul penyakit-penyakit berat seperti diabetes,
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bulan suci Ramadan sebentar lagi akan datang.
Umat muslim di seluruh dunia terutama di Indonesia akan menjalani ibadah puasa satu bulan lamanya.
Agar kondisi tubuh tetap sehat dan bugar selama berpuasa pola makanan harus dijaga.
Jangan sampai muncul penyakit-penyakit berat seperti diabetes, jantung juga kolesterol tinggi.
Dokter Spesialis Jantung dari Rumah Sakit Bina Waluya, Dian Larasati Munawar SpJP mengatakan sebenarnya untuk kesehatan jantung menu makanan yang dikonsumsi saat berbuka puasa atau sahur tidak ada yang spesifik.
Hanya saja Dian menyarankan agar menghindari makanan yang mengandung gula, tepung serta yang mengandung kolesterol tinggi.
Karena makanan-makanan tersebut sebenarnya bisa memicu munculnya penyakit seperti diabetes, darah tinggi, kolesterol yang nanti berujung kepada penyakit jantung.
"Sebenarnya enggak ada yang spesifik kalau untuk jantung yang penting pola makan sehat hindari manis, gila jangan terlalu banyak karena itu mempengaruhi munculnya penyakit diabetes. Jangan konsumsi makanan bertepung dan kolesterol seperti kuning telur juga makanan mengandung butter," ujar Dian saat acara bincang-bincang sehat jelang Ramadan bertajuk '1001 Night' di Hotel Aston, Jakarta Selatan, Kamis(16/3/2023).
Dian Larasati menyarankan kepada mereka yang berpuasa agar memperbanyak mengkonsumsi sayuran, buah-buahan dan daging.
Khusus untuk daging katanya mengingatkan agar dilahap sesuai porsi saja dan tidak berlebihan.
Baca juga: Syarat Wajib Puasa dan Ayat yang Menerangkan Kewajiban Puasa
Kata Dian tubuh manusia hanya membutuhkan 1800 hingga 2000 kalori tiap harinya.
Kalau itu sudah terpenuhi maka katanya selama berpuasa kondisi tubuh akan tetap bugar dan fit tidak lemas.
"Asalkan cukup saja. Sehari 1800 sampai 2000 kalori yang dibutuhkan. Kita enggak bisa lihat banyak kalori berapa tapi kalau memang kita mau bisa diukur dengan pemeriksaan rutin," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.