Surat Al Baqarah Ayat 183 dalam Tulisan Arab dan Latin, Kewajiban Berpuasa bagi Orang Beriman
Berikut bacaan surat Al Baqarah ayat 183, berisi tentang perintah berpuasa di bulan Ramadan yang diwajibkan kepada orang-orang beriman.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Simak inilah bacaan surat Al Baqarah ayat 183 lengkap dengan tulisan Arab, latin dan artinya.
Al Baqarah merupakan surat ke-2 dalam kitab suci Al Quran yang terdiri dari 286 ayat.
Surat Al Baqarah memiliki arti sapi betina, karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (pada ayat 67 sampai dengan 74).
Al Baqarah ayat 183 berisi tentang perintah berpuasa di bulan Ramadan yang diwajibkan kepada orang-orang beriman.
Inilah bacaan QS Al Baqarah ayat 183, dikutip dari quran.kemenag.go.id :
Surat Al Baqarah Ayat 183:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Yaa ayyuhal laziina aamanuu kutiba 'alaikumus Siyaamu kamaa kutiba 'alal laziina min qablikum la'allakum tattaquun
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".
Baca juga: Bacaan Ayat Kursi Surat Al Baqarah Ayat 255 dalam Tulisan Arab, Latin, dan Artinya
Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 183:
Para ulama banyak memberikan uraian tentang hikmah berpuasa, misalnya untuk mempertinggi budi pekerti, menimbulkan kesadaran dan kasih sayang terhadap orang-orang miskin, orang-orang lemah yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, melatih jiwa dan jasmani, menambah kesehatan dan lain sebagainya.
Walaupun tidak mudah dirasakan oleh setiap orang, lapar, haus dan lain-lain akibat berpuasa tidak selalu mengingatkan kepada penderitaan orang lain, justru bisa mendorong untuk mencari dan mempersiapkan bermacam-macam makanan untuk melepaskan lapar dan dahaganya di kala berbuka pada malam harinya.
Begitu juga tidak akan mudah dirasakan oleh setiap orang berpuasa, bahwa puasa itu membantu kesehatan, walaupun para dokter telah memberikan penjelasan secara ilmiah, bahwa berpuasa memang benar-benar dapat menyembuhkan sebagian penyakit, tetapi ada pula penyakit yang tidak membolehkan berpuasa.
Jika diperhatikan, pada awal ayat 183 secara langsung Allah menunjukkan perintah wajib berpuasa bulan Ramadan kepada orang yang beriman.
Orang yang beriman akan patuh melaksanakan perintah berpuasa dengan sepenuh hati, karena ia merasa kebutuhan jasmaniah dan rohaniah adalah dua unsur pokok bagi kehidupan manusia yang harus dikembangkan dengan bermacam-macam latihan, agar dapat dimanfaatkan untuk ketenteraman hidup yang bahagia di dunia dan akhirat.
Pada ayat 183 ini, Allah mewajibkan puasa kepada semua manusia yang beriman, sebagaimana diwajibkan kepada umat-umat sebelum mereka agar mereka menjadi orang yang bertakwa.
Jadi, puasa sungguh penting bagi kehidupan orang yang beriman. Puasa juga merupakan salah satu ajaran yang umum untuk menahan hawa nafsu dan lain sebagainya.
Perintah berpuasa diturunkan pada bulan Sya‘ban tahun kedua Hijriah, ketika Nabi Muhammad SAW mulai membangun pemerintahan yang berwibawa dan mengatur masyarakat baru, maka dapat dirasakan, bahwa puasa itu sangat penting artinya dalam membentuk manusia yang dapat menerima dan melaksanakan tugas-tugas besar dan suci.
(Tribunnews.com/Latifah)