Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Permintaan Komoditas Makanan dan Minuman Meningkat Tajam selama Ramadan

Kenaikan ini selaras dengan data dari Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) yang mengungkapkan kenaikan permintaan

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Permintaan Komoditas Makanan dan Minuman Meningkat Tajam selama Ramadan
Istimewa
Permintaan atau demand signifikan dari konsumen komoditas makanan dan minuman meningkat selama bulan puasa Ramadan 2024.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan software enterprise resource planning (ERP) Indonesia Ukirama melaporkan kenaikan peningkatan permintaan atau demand signifikan dari konsumen berbagai komoditas selama Ramadan 2024 ini.

Kenaikan ini selaras dengan data dari Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) yang mengungkapkan kenaikan permintaan di antara peritel sebanyak 30 persen.

Direktur Ukirama, Kevin Eka Putra mengatakan, peningkatan tersebut paling tinggi sebesar 30 persen terjadi di bidang makanan dan minuman.

"Kenaikan terutama di bidang makanan dan minuman, mengantisipasi lonjakan permintaan sekitar 30 persen," ujar Kevin dalam keterangannya, Rabu (27/3/2024).

Berbagai pengusaha ritel pun melihat potensi meraih keuntungan, salah satuya dengan pengelolaan stok yang baik. Para pengusaha ini melakukan melakukan trend forecast (prakiraan tren) atas permintaan konsumen berdasarkan data dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga stok dan cash flow bisa dipersiapkan.

Salah satu cara yang digunakan perusahaan adalah dengan memakai aplikasi ERP. Software bisnis ERP memudahkan perusahaan untuk mengatasi pergerakan stok bahan baku dan barang yang bertambah cepat, menggunakan fitur manajemen gudang (supply chain).

Baca juga: Tingkatkan Kualitas Bisnis Kuliner, HCI dan LP3K Sinergi Adakan Pelatihan Frontliner

Kevin juga mengungkap pada tahun 2023, ada banyak perusahaan yang mengungkapkan lonjakan order pada minggu kedua bulan puasa Ramadan. Kenaikan permintaan yang datang “terlambat” ini bisa diatasi dengan adanya sistem ERP yang mampu memonitor penjualan secara real time di setiap cabang.

BERITA TERKAIT

Dengan begitu, kenaikan permintaan berbagai komoditas terbilang wajar karena sudah terdeteksi satu bulan sebelum Ramadan.

Kenaikan harga dan permintaan di bulan puasa ini juga tercermin dari harga bahan pokok seperti beras. Terlebih lagi, di tahun 2024 ini kenaikan permintaan diperkirakan lebih tinggi dibanding tahun 2023 maupun 2022, karena daya beli masyarakat yang membaik sejak pulih dari dampak pandemi Covid-19.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas