Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

5 Ceramah Singkat Tentang Nuzulul Quran, Berisi Keistimewaan di Malam Turunnya Al Quran

Simak 5 ceramah singkat tentang Nuzulul Quran. Memuat materi terkait keistimewaan pada malam turunnya Al Quran.

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in 5 Ceramah Singkat Tentang Nuzulul Quran, Berisi Keistimewaan di Malam Turunnya Al Quran
Tribunnews.com
Ilustrasi Nuzulul Quran - 5 ceramah singkat tentang Nuzulul Quran. Memuat materi terkait keistimewaan pada malam turunnya Al Quran. 

Segala puji bagi Allah swt., Tuhan semesta alam. Tuhan yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan ihsan. Tak lupa pula kita curahkan selawat serta salam kepada junjungan kita semua, Nabi Muhammad saw. Semoga kita menjadi umat-umatnya yang kelak diberikan ampunan oleh Allah swt.

Hadirin yang berbahagia!

Tak terasa bulan Ramadan sebentar lagi sudah akan meninggalkan kita semua. Tak terasa kita sudah berada di tengah-tengah bulan Ramadan. Marilah kita tingkatkan ibadah kita di sisa Ramadan yang penuh kemuliaan ini.

Selain itu, jangan lupa juga untuk berdoa agar tahun depan kita semua dapat dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadan. Salah satu doa yang dianjurkan dalam agama Islam dalam hal ini adalah:

اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيَامِنَا إِيَّاهُ، فَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْعَلْنِي‏ مَرْحُوماً وَ لَا تَجْعَلْنِي مَحْرُوماً

Artinya: “Ya Allah janganlah Engkau jadikan bulan Ramadhan ini sebagai Ramadhan terakhir untuk kami berpuasa. Jika pun Engkau mentakdirkan ini Ramadhan terakhir, jadikanlah aku orang yang mendapat rahmat-Mu, jangan Engkau jadikan aku orang yang malang”

Jangan ragu-ragu untuk berdoa kepada Allah swt., apalagi berdoa pada bulan Ramadan. Karena sesungguhnya Allah swt. telah berjanji dalam QS. Gafir/40: 60 bahwa Ia akan senantiasa memperkenankan doa hamba-hamba-Nya. Allah swt. berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ

Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Berita Rekomendasi

Hadirin yang berbahagia!

Apakah ada yang tahu, apa itu malam Nuzulul Qur’an? Itu adalah malam ketika al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. untuk pertama kalinya. Ketika itu, malaikat Jibril mendatangi baginda Nabi Muhammad saw. yang sedang bertahanuts di Gua Hira.

Setibanya di Gua Hira, malaikat Jibril langsung meminta Nabi saw. untuk membaca:

“Bacalah!” kata malaikat Jibril.

“Aku tak bisa membaca,” sahut Nabi saw.

“Bacalah!” kembali malaikat Jibril mengulang.

Perintah membaca itu diucapkan malaikat Jibril sebanyak tiga kali. Namun, tak berubah, Nabi Muhammad saw. selalu mengatakan bahwa ia tak bisa membaca. Sampai pada satu titik, turunlah wahyu pertama Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw.:

إِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِى خَلَقَ. خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ. إِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُ الَّذِى عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ.

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan (manusia) dengan (perantaraan) pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq/96: 1-5).

Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad selama 23 tahun tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. 23 tahun ini terdiri dari 13 tahun di Mekah dan 10 tahun di Madinah. Ayat-ayat al-Qur’an turun kepada Nabi Muhammad saw. secara berangsur-angsur. Allah swt. menurunkan ayat-ayat tersebut dalam beberapa momentum.

Ada ayat yang turun ketika ada kejadian tertentu. Ada ayat yang turun ketika Nabi Muhammad saw. ditanya oleh umat Islam atau kaum musyrik. Namun, ada juga ayat yang turun tanpa adanya latar belakang apapun.

Hadirin yang berbahagia!

Lalu apa yang mesti kita lakukan dalam memaknai atau menyemarakkan malam Nuzulul Qur’an di zaman sekarang? Setidaknya ada dua amalan yang bisa dilakukan oleh umat Islam untuk memperingati malam Nuzulul Qur’an.

Pertama, umat Islam bisa meniru apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika pertama kali menerima wahyu dari Allah swt. Amalan itu adalah mendekatkan diri kepada Allah swt.

Jika dahulu Nabi Muhammad saw. menyendiri di Gua Hira dalam rangka bertahanuts, maka di zaman sekarang, umat Islam bisa melakukan pendekatan diri kepada Allah swt. dengan beriktikaf di masjid pada malam hari.

Iktikaf sendiri dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw. pada bulan Ramadan. Nabi Muhammad saw. bersabda:

Artinya: “Dari Ibnu Umar (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw. selalu beri‘tikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadan.”

Kedua, memperbanyak interaksi dengan al-Qur’an baik dalam bentuk membaca, mentadaburi, maupun menghafalnya. Dalam salah satu hadis, Nabi saw. mengatakan bahwa orang yang membaca al-Qur’an akan diberikan ganjaran 10 pahala untuk masing-masing hurufnya. Hal ini tentu akan semakin dilipatgandakan pada bulan Ramadan.

Para ulama juga menganjurkan umat Islam untuk senantiasa mengkhatamkan al-Qur’an selama bulan Ramadan. Umat Islam minimal mengkhatamkan al-Qur’an satu kali selama Ramadan.

Umat Islam mesti memiliki strategi dan rencana agar di akhir Ramadan dapat mengkhatamkan al-Qur’an. Hal ini bisa dilakukan secara berangsur-angsur sebagaimana Nabi Muhammad saw. menerima wahyu. Umat Islam mesti menargetkan satu hari minimal satu juz agar di akhir Ramadan selesai 30 juz.

Wallahu a’lam.

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas