Doa Itikaf pada Malam Lailatul Qadar dan 5 Keutamaan Itikaf Bagi Muslim
Simak doa itikaf pada malam Lailatul Qadar dan 5 keutamaan itikaf bagi Muslim. Itikaf adalah kegiatan menetap di masjid dan beribadah sepanjang malam.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini doa yang dianjurkan untuk dibaca saat itikaf di masjid.
Itikaf adalah kegiatan berdiam diri atau menetap di masjid untuk beribadah.
Hal ini sesuai apa yang dicontohkan Rasulullah, yang terdapat pada tiga hadis berikut ini:
- Dari Aisyah istri Nabi SAW ia berkata: “Adalah Nabi biasa beri’tikaf pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melaksanakan i’tikaf sepeninggalnya (HR. Bukhari, Muslim dan lain-lain).
- Dari Ibnu Umar ia berkata: “Adalah Rasulullah biasa beri’tikaf pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan (Muttafaqun alaihi).
- Dari Aisyah ia berkata: “Rasulullah apabila sudah masuk 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan, maka beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam itu dan membangunkan istrinya (HR. Bukhari, Muslim dan lain-lain).
Itikaf dapat dilakukan pada 10 malam terakhir Ramadhan untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar, yaitu malam penuh kemuliaan, seperti dijelaskan laman kemenag.go.id.
Doa Itikaf pada Malam LailatuL Qadar:
"Allahumma innaka 'afuwwun karim, tuhibbul 'afwa fa'fu anniy."
Artinya: Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan Maha Mulia, suka mengampuni, maka ampunilah aku.
Keutamaan Itikaf:
Berikut ini beberapa keutamaan itikaf, seperti yang dijelaskan dalam laman kalbar.kemenag.go.id.
Baca juga: Kapan Malam Lailatul Qadar 2024? Catat Tanggal dan Tanda-tandanya
1. Menyambut Malam Lailatul Qadar
Umat Islam dianjurkan untuk melakukan itikaf pada 10 malam terakhir Ramadhan untuk mencari kemuliaan pada malam Lailatul Qadar, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qodar ayat 1-5).
2. Mendekatkan Diri kepada Allah
Kegiatan itikaf pada dasarnya adalah memperbanyak ibadah kepada Allah dan diharapkan dapat mendekatkan diri kepada-Nya.
3. Menaati Contoh Rasulullah
Diriwayatkan dalam Bukhari dan Muslim, setiap bulan Ramadhan selama sepuluh hari, Rasulullah menjalankan ibadah itikaf. Abu Hurairah ra berkata:
"Adalah kebiasaan Rasulullah SAW dalam menjalankan itikaf sepuluh hari lamanya setiap bulan Ramadhan. Dan pada tahun wafatnya, beliau menjalankan itikaf selama dua puluh hari." (HR. Bukhari & Muslim)
4. Didoakan oleh Malaikat
Muslim yang beritikaf akan didoakan oleh malaikat.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam"Tidaklah seseorang di antara kalian duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, melainkan para malaikat akan mendoakannya, "Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah, sayangilah ia," (HR. Ahmad)
5. Diampuni Dosa-dosa yang Lalu
Muslim yang melakukan itikaf akan mendapat ampunan dari Allah.
Keutamaan ini sebagaimana disebutkan dalam riwayat Dailami:
"Barangsiapa yang beri’tikaf dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala) maka dia akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu." (HR. Dailami)
Selain itu Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Barang siapa berdiri (melaksanakan ibadah) pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Muttafaqun ‘alaihi).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Lailatul Qadar