Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mudik ke Surabaya? Yuk Mampir ke Masjid Asy Syamsu Rest Area KM 725 A, Persinggahan Para Tokoh Agama

Masjid Asy Syamsu Al Abadiyah di Rest Area Kilometer 725 A Tol Surabaya-Mojokerto jadi saksi persinggahan para tokoh agama.

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Mudik ke Surabaya? Yuk Mampir ke Masjid Asy Syamsu Rest Area KM 725 A, Persinggahan Para Tokoh Agama
Tribunnews.com/Ashri Fadilla
Suasana Masjid Asy Syamsu Al Abadiyah di Rest Area Kilometer 725 A Tol Surabaya-Mojokerto. Masjid Asy Syamsu Al Abadiyah di Rest Area Kilometer 725 A Tol Surabaya-Mojokerto jadi saksi persinggahan para tokoh agama. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla

TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Jelang momen mudik lebaran Idul Fitri 1445 hijriah, berbagai fasilitas disiapkan oleh pengelola Jalan Tol Trans Jawa.

Tak terkecuali masjid-masjid di berbagai rest area untuk menunjang kebutuhan para pemudik.




Tak jarang pula pengurus masjid di rest area mengadalan keguiatan khusus di Bulan Ramadan untuk menyemarakkan momentum mudik.

Termasuk diantaranya pengurus Masjid Asy Syamsu Al Abadiyah di Rest Area Kilometer 725 A Tol Surabaya-Mojokerto yang mengadakan bagi-bagi takjil setiap hari di Bulan Ramadan menjelang waktu Salat Magrib.

"Kalau Bulan Ramadan ini biasanya bagi-bagi takjil, menyediakan takjil di masjid setiap mau magrib setiap hari 100 bungkus," ujar Firmansyah, Marbot Masjid Asy Syamsu Al Abadiyah di Rest Area Kilometer 725 A Tol Surabaya-Mojokerto.

Waktu magrib sendiri menjadi yang teramai pengunjung di Masjid Asy Syifa ini.

BERITA TERKAIT

Selain itu, Hari Jumat siang hari pengunjung juga membludak, bahkan sampai ke selasar.

Padahal, masjid yang diresmikan pada Juli 2023 ini sudah berkapasitas hingga 500 orang.

"Kalau waktu waktu ramai itu di waktu Salat Magrib sama Subuh. Biasanya tuh masjid full. Apalagi kalau Hari Numat itu full, enggak muat masjidnya. Sampai ke teras," ujarnya.

Sayangnya, di saat-saat ramai seperti itu, masih ada pengunjung yang tak mau menaati peraturan yang dibuat.

Bahkan Firman sebagai marbot sampai kewalahan untuk mengingatkan beberapa pengunjung.

"Kadang ada yang melanggar. Ada orang yang kencing sembarangan makanya saya tegur. Kalau ditegur kadang enggak memperhatikan, saya panggil sekuriti biasanya," katanya.

Meski momen kurang elok itu kerap dialami, namun Firman sebagai marbot juga pernah mendapatkan pengalaman menyenangkan baginya, yakni kedatangan tokoh-tokoh.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas